Randika dan Inggrid kemudian kembali ke hotel mereka.
Randika berkata pada Inggrid sambil tersenyum. "Bagaimana tadi? Suamimu ini bisa diandalkan bukan?"
Namun, Inggrid membalasnya dengan nada dingin. "Kenapa kau begitu gegabah?"
"Gegabah?" Randika nampak bingung untuk sesaat. "Dia menggodamu dan merendahkanmu, mana mungkin suamimu ini bisa tahan melihatnya?"
"Memangnya kenapa dengan itu? Aku bisa menjaga diriku sendiri." Inggrid membanting tasnya ke atas kasur.
"Kau itu istriku, mana mungkin aku tidak tersinggung mendengar dia berbicara seperti itu? Aku sebagai suami jelas akan merasa sangat marah." Kata Randika dengan santai. "Sudah untung dia tidak kubunuh, dia sudah berani menyuruhmu tidur dengannya padahal aku sendiri saja belum."
"Apa?" Inggrid menoleh dengan wajah marah.
"Tidak apa-apa. Maksudku dia menerima apa yang pantas diterimanya." Kata Randika.