#Bab 133, penggaduh!
Suara keras itu terdengar menghiasi satu ruangan tengah, juga suara berisik itu tak terelakkan,
Keduanya tetap bersitegang dengan merasa tak ada yang harus disalahkan,
Terutama seorang Rolita atau mungkin bahkan seorang Bumi,
Mata yang sama-sama terbelalak besar menatap satu sama lain juga ego yang tak dapat dipendam, sontak saja membuat ruangan itu semakin panas.
Rolita hanya terbiasa dengan hidup yang selama ini ia jalani tak ada yang harus disalahkan dengan jalur hidup yang ia pilih, kebutuhan dua-duanya itu harus dipenuhi, bukan hanya butuh makan tapi tubuh juga butuh kepuasan lainnya.
Sementara penolakan dan penolakan terus yang diterima oleh Rolita, jangan kan untuk merawat Bumi, menyentuhnya saja
tangan itu tak bisa,
Rolita hanya berusaha menghela nafasnya lagi, Melirik sahabatnya yang terlihat berbeda dari hari biasanya, Bumi yang biasanya ceria juga menguatkannya dan selalu bersikap baik padanya kali ini beda sejak masalah di cafe tadi.