Télécharger l’application
6.61% KPoPers / Chapter 9: Yeji dan Ji-a Bergotong-royong

Chapitre 9: Yeji dan Ji-a Bergotong-royong

Yeji dan Ji-a sudah seperti saudara, mereka tinggal satu rumah, mereka merasa bahagia bersama, mereka merasakan sedih bersama, dan mereka juga berjuang bersama. Ji-a menganggap sudah seperti kakak untuknya. Karena apapun yang Ji-a alami dan rasakan di luar rumah, Yeji selalu paham saat suasana raut wajah Ji-a berbeda. Yeji merupakan kakak yang sangat peka dengan situasi Ji-a. Ji-a pun terkadang bercerita tentang kehidupannya dan situasi seperti apa yang pernah dia alami, lalu hobi apa yang dia suka.

Yeji yang berusia 24tahun sudah terbiasa untuk bangun pagi, dan biasanya dia memang tidak pernah sarapan pagi, tetapi karena sekarang Yeji tinggal bersama dengan Ji-a, Yeji harus siap untuk membuatkan sarapan pagi, walaupun terkadang mereka bergantian untuk membuat sarapannya.

Yeji bangun pagi sekali dan langsung ke dapur untuk membuat sarapan yang ringan untuknya dan Ji-a, Ji-a yang tiba-tiba terbangun karena suara berisik didapur langsung menuju ke dapur.

"Yeji, apakah itu kamu?" Ji-a dengan wajah sedikit mengantuk bertanya kepada Yeji yang sedang sibuk di dapur.

"Ah, Ji-a kamu sudah bangun?pasti karena suara berisik dari dapur ya?" Tanya Yeji sambil terus memasak.

"Iya, baru saja. Kamu sedang apa?" Tanya Ji-a sambil duduk di dekat meja makan.

"Aku sedang membuat sarapan untukmu." Kata Yeji dengan senyum.

"Sarapan apa hari ini?" Tanya Ji-a.

"Pagi ini kita makan Yang manis-manis dulu ya!" Kata Yeji.

"Iya tidak apa-apa." Jawab Ji-a.

"Tunggu dulu, memang kamu sudah cuci muka?" Tanya Yeji.

"Hehehe, belum." Jawab Ji-a dengan senyum.

"Iiihh, cuci muka dulu sana!" Yeji menyuruh Ji-a dengan cepat.

"Oke, baiklah." Jawab Ji-a sambil beranjak dari tempat duduknya.

Selagi Ji-a mencuci mukanya dengan sangat lama di kamar mandi, Yeji yang berada di dapur, terus mempersiapkan sarapan yang sudah jadi untuk diletakkan di atas meja makan.

Makanan manis yang sangat disukai oleh Ji-a menjadi menu sarapan pagi ini. Lalu Yeji membersihkan tangan dan membersihkan dapur segera Yeji menunggu Ji-a di meja makan.

"Sudah?" Tanya Yeji yang sudah duduk di kursi meja makan.

"Sudah, wuah ini apa?" Tanya Ji-a yang baru saja duduk.

"Itu puding, enak kok. Coba saja!" Jawab Yeji.

"Aku coba deh." Jawab Ji-a sambil mengambil puding yang ada di atas meja.

"Bagaimana rasanya?" Tanya Yeji yang khawatir karena baru pertama kali membuat puding.

"Mmm,ini enak sekali Yeji. Manis dan pas rasanya.

"Yes, terimakasih Ji-a atas pujiannya." Kata Yeji.

"Memang kenapa?" Tanya Ji-a lagi.

"Pagi ini, untuk pertama kalinya aku membuat puding dan itu untuk kamu,Heheheh." Jawab Yeji sambil tertawa kecil.

"Tetapi enak kok Yeji, sangat enak sekali." Kata Ji-a sambil terus makan.

Terlalu enaknya Ji-a makan puding, dia sampai lupa kalau ada makanan manis lainnya,Yejipun akhirnya mengingatkan Ji-a yang terus makan puding.

"Ji-a." Yeji memanggil Ji-a setelah melihat Ji-a hanya memakan puding saja.

"Ya?" Jawab Ji-a langsung melihat Yeji.

"Kenapa yang kamu makan hanya puding saja?" Tanya Yeji.

"Hehehehe, soalnya pudingnya enak sih." Jawab Ji-a.

"Itukan masih banyak makanan manis yang sudah aku buat untukmu, ada roti manis, ada roti dengan krim diatasnya." Kata Yeji.

"Iya, tapi aku mau makan pudingnya dulu." Kata Ji-a.

"Ya sudah, tapi harus di makan ya!" Suruh Yeji.

"Oke." Jawab Ji-a.

Kemudian Ji-a dan Yeji melanjutkan makan lagi dan menghabiskan semua makanan yang ada di atas meja makan, setelah beberapa menit mereka makan sambil bercanda dan bercerita, Yejipun membereskan meja makan dibantu oleh Ji-a.

"Ji-a, aku bantu untuk membersihkan mejanya ya." Kata Ji-a menawarkan diri.

"Kamu tidak mandi dulu?" Tanya Yeji dulu sebelum membereskan semua.

"Nanti saja, aku bantu kamu dulu." Jawab Ji-a.

"Ya sudah, kamu lap saja mejanya dan biar aku cuci piring-piringnya!" Kata Yeji seperti menata tugas agar cepat selesai.

"Baiklah," Jawab Ji-a dengan senang hati.

Yeji, dan Ji-a bekerjasama membersihkan dapur dan setelah dipikir-pikir, Yeji juga berencana membersihkan rumah sekalian. Jadi,Yeji mengajak Ji-a untuk bersih-bersih hari ini.

"Ji-a, gimana kalau kita hari ini membersihkan rumah sekalian?kamu hari ini tidak ada mata kuliah di kampus kan?" Tanya Yeji kepada Ji-a.

"Hari ini tidak ada." Jawab Ji-a.

"Kalau begitu, kita bersih-bersih rumah yuk!" Kata Yeji.

"Tapikan ini hanya rumah kontrakan saja, apa tidak apa-apa jika kita menghiasnya?" Tanya Ji-a.

"Tidak apa-apa ah, yang pentingkan kita merawatnya, heheh." Kata Yeji sambil tertawa.

"Ya sudah, memang mau dihias seperti apa?" Tanya Ji-a.

"Bagaimana kalau kita lihat-lihat di internet dulu?" Yeji bertanya sekaligus memberi saran.

"Boleh, setelah ini aku ambil handphoneku dulu ya." Kata Ji-a.

"Iya. Aku juga akan membuang sampah terlebih dahulu." Kata Yeji juga.

Ji-a setelah selesai membersihkan meja makan dengan kain bersih, dia langsung menuju ke kamarnya untuk mengambil handphonenya dan duduk sebentar di sofa ruang tamu. Sedangkan Yeji sedang membuang sampah yang sudah penuh di dapur.

"Ji-a, sudah kamu ambil handphonemu?" Tanya Yeji sambil keluar rumah dengan membawa tempat sampah yang akan dibuang.

"Sudah, ini handphonemu juga aku ambil sekalian." Jawab Ji-a.

"Ah, iya terimakasih. Letakkan di atas meja saja!" Suruh Yeji.

"Iya. Aku akan mencari-cari desain rumah yang Bagus dulu." Kata Ji-a.

Kemudian Yeji keluar rumah membuang sampah dan sesekali menyapa tetangga sebelah rumah dengan sangat ramah dan baik. Hari bersih-bersih untuk Ji-a dan Yeji sebentar lagi akan segera dimulai, karena mereka akan menghias rumah dengan sangat cantik.

Setelah membuang sampah,Yeji masuk ke dalam rumah dan mencuci tangan kemudian duduk sebentar dengan Ji-a diruang tamu.

"Bagaimana, sudah dapat desain yang kamu inginkan?" Tanya Yeji.

"Sudah, ini sangat Bagus dan cantik." Jawab ji-a.

"Ya sudah kalau begitu kita beli perlengkapannya sekarang saja!" Kata Yeji.

"Di toko yang kemarin?" Tanya Ji-a.

"Iya dong, tapi aku mandi dulu ya." Kata Yeji.

"Aku juga belum mandi kan." Kata Ji-a lagi.

"Oh iya, kamu tadi belum jadi mandi ya?" Tanya Yeji.

"Hehehehe, iya. Aku mandi duluan ah." Jawab Ji-a sambil lari ke kamar mandi.

"Cepat sana! Bergantian denganku ya." Kata Yeji.

Sembari menunggu Ji-a yang sedang mandi, Yeji duduk di sofa ruang tamu sambil bermain handphone dan melihat-lihat media sosial miliknya yang tidak terlalu banyak koleksi foto karena Yeji tidak begitu suka berfoto, namun Yeji hanya melihat-lihat suatu komunitas kpopers dan mengikutinya. Yeji berbicara dengan Ji-a agar tidak salah mengikuti suatu komunitas.

"Yeji, aku sudah selesai." Kata Ji-a yang sudah tampil cantik walaupun dirumah.

"Wuaah, kamu cantik sekali Ji-a. Mau kemana?" Tanya Yeji.

"Aku tidak kemana-mana." Kata Ji-a.

"Kenapa pakai baju bagus seperti itu?" Tanya Yeji lagi.

"Tidak apa-apa Yeji, ya ini yang aku punya untuk dirumah." Jawab Ji-a.

"Ya sudah, aku mandi dulu." Kata Yeji segera mengambil handuk yang dijemur di teras rumah.

"Oke,aku akan melihat-lihat lagi." Kata Ji-a.

"Oke." Jawab Yeji.

Giliran Yeji yang memakai kamar mandinya, Yeji mandi tidak terlalu lama,tiba-tiba Yeji melihat Ji-a asyik berfoto di depan rumah dan Yeji hanya tertawa kecil. Melihat Ji-a bisa tersenyum walau hanya di foto membuat Yeji merasa lega.


next chapter
Load failed, please RETRY

Cadeaux

Cadeau -- Cadeau reçu

    État de l’alimentation hebdomadaire

    Rank -- Classement Power Stone
    Stone -- Power stone

    Chapitres de déverrouillage par lots

    Table des matières

    Options d'affichage

    Arrière-plan

    Police

    Taille

    Commentaires sur les chapitres

    Écrire un avis État de lecture: C9
    Échec de la publication. Veuillez réessayer
    • Qualité de l’écriture
    • Stabilité des mises à jour
    • Développement de l’histoire
    • Conception des personnages
    • Contexte du monde

    Le score total 0.0

    Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
    Votez avec Power Stone
    Rank NO.-- Classement de puissance
    Stone -- Pierre de Pouvoir
    signaler du contenu inapproprié
    Astuce d’erreur

    Signaler un abus

    Commentaires de paragraphe

    Connectez-vous