Télécharger l’application
78.33% Ketika Tak Bertemu / Chapter 47: Tunggu sebentar, Balas Kepada Gu Zhishen

Chapitre 47: Tunggu sebentar, Balas Kepada Gu Zhishen

Éditeur: Wave Literature

Mata Gu Zhishen yang gelap dan dalam bagaikan memiliki pesona unik yang bisa menghisapnya. Yun Jianyue yang melihat ke matanya itu juga tidak mendengarkan dengan jelas hal yang dikatakannya. Ia pun menganggukkan kepalanya dengan sendirinya!

"Anak yang baik!" Gu Zhishen pun tersenyum, tatapannya yang lembut dipenuhi dengan madu yang manis. Ia menundukkan kepalanya dan mencium bibir Yun Jianyue sekali lagi seperti memberikannya hadiah.

Di dalam hati Gu Zhishen, ia sudah memiliki keputusannya. Malam ini dirinya akan melepaskannya dulu. Lagi pula, terkadang sesuatu hal harus diproses dengan bertahap untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Ia tidak ingin menakuti istri kecilnya ini!

Sekarang Yun Jianyue merasa bahwa sekali ciuman dari Gu Zhishen sudah membuatnya sesak napas. Saat ini kedua tangan kecilnya dengan erat menangkap kain bajunya yang hampir terbuka di depan dadanya. 

Bila diingat, sebelum masuk ke kamar tidur, Gu Zhishen juga sudah mandi dan ganti baju di kamar tamu. Sekarang, karena ia merasa sesak napas, Yun Jianyue menggerakkan badannya dengan tidak nyaman di bawah badan Gu Zhishen. Kakinya yang putih panjang menggesek alat vital Gu Zhishen lagi. Apalagi, barang yang ada di tengah celana piyamanya itu, menusuknya dan membuat dirinya sangat tidak nyaman.

Namun Yun Jianyue sama sekali tidak tahu bahwa tindakannya itu telah membuat Gu Zhishen tergoda dan hampir tidak bisa mengendalikan diri sendiri.

"Jangan bergerak, kalau tidak, nanti kamu akan menerima akibatnya!" Gu Zhishen melepaskan bibirnya, kedua tangannya dengan erat memeluk badan Yun Jianyue yang halus dan lembut. Meskipun dibatasi dengan bajunya, namun ia tetap bisa merasakan bagian dadanya yang menonjol itu. Bahkan setiap kali bernapas, ia bisa merasakannya dengan jelas tekstur payudaranya itu.

Yun Jianyue tidak lagi menggerakkan badannya ketika dirinya sudah bisa menghirup udara yang segar lagi. Matanya yang basah dengan penuh kasihan melihat ke Gu Zhishen, kedua bibirnya yang merah bengkak karena ciuman tadi mengatakan, "Sesak..."

Nada yang halus lembut bagaikan sepotong gula meleleh di lubuk hati Gu Zhishen. ia pun langsung menundukkan kepalanya dan mematuk bibirnya dengan ringan untuk beberapa kali, "Sebentar, tunggu aku."

Setelah mengatakannya, Gu Zhishen melepaskannya dengan enggan dan turun dari tempat tidur.

Yun Jianyue melihatnya berjalan menuju kamar mandi, tidak lama kemudian terdengar suara air dari kamar mandi. Ia pun merasa heran, bukannya tadi Gu Zhishen sudah mandi, kenapa sekarang mandi lagi?

Tidak lama kemudian Gu Zhishen pun kembali, berbaring kembali ke tempat tidur dan menariknya ke pelukannya lagi, "Ayo tidur."

Mungkin karena tadi kebanyakan tidur, kini Yun Jianyue sama sekali tidak ngantuk. Perasaan ini adalah pertama kalinya Yun Jianyue berbaring tidur di satu tempat tidur dengan lawan jenis. Kejadian yang kemarin tentu tidak bisa dihitung karena dirinya sedang mabuk dan tidak dalam kondisi sadar. Kali ini, ia sedang dalam kondisi sadar.

Gu Zhishen memeluknya erat ke dalam pelukannya. Pipi Yun Jianyue pun melekat di dadanya dan membuatnya bisa mendengar suara jantungnya yang kuat. Setiap kali denyutannya bisa didengarkan dengan jelas oleh Yun Jianyue. Sepertinya denyutan jantungnya itu dipenuhi dengan kekuatan. Dibatasi dengan kain piyama, ia bisa merasakan suhu badannya lebih tinggi dari dirinya. Badannya menyebarkan bau sabun yang ringan, susah mengungkapkan aromanya, sangat enak dicium, sangat nyaman.

Tidak diketahui penyebabnya, dalam hati Yun Jianyue memiliki rasa kebahagiaan yang besar. Ia sama sekali tidak takut tidur bersebelahan dengannya, apalagi merasa canggung. Ia cuma sedikit merasa malu-malu saja.

Setelah melewati waktu yang lama, tiba-tiba terdengar suara Gu Zhishen, "Tidak bisa tidur?"

"Mungkin tadi kebanyakan tidur!" Suara Yun Jianyue yang ringan terdengar jelas dalam kegelapan ini.

Dalam kegelapan ini, sudut bibir Gu Zhishen mengaitkan sebuah senyuman yang ringan, telapak tangannya menyentuh ke pipi wajahnya, "Dasar bodoh!"

"Oh iya..." Yun Jianyue tiba-tiba terpikirkan sesuatu, ia mengangkat kepalanya di bawah kegelapan ini dan samar-samar bisa melihat fitur wajah Gu Zhishen, "Ibuku sudah tahu kalau aku sudah putus dengan Su Xu!"

Oh, sudah tahu?

Alis Gu Zhishen terangkat dan bertanya, "Kamu yang mengambil inisiatif jujur kepadanya?"

"Tidak bisa dihitung aku yang bilang duluan juga, pokoknya dia sudah tahu." Yun Jianyue tidak ingin menjelaskannya dengan jelas, tangan kecilnya menangkap baju Gu Zhishen, "Tunggu beberapa hari lagi. Bila ada kesempatan, aku baru memberitahukan hubungan kita kepada mereka!"

Maksud dari Yun Jianyue adalah mengharap Gu Zhishen jangan terlalu memaksanya memberitahukan kepada orang tuanya!

Bagaimana Gu Zhishen bisa tidak mengerti makna katanya itu.

"Baik!" Gu Zhishen tidak memikirkan hal ini dengan rumit. Hal yang terpenting adalah orang tuanya sudah tahu kalau mereka berdua sudah putus sekarang. Jadi, hal ini juga tidak perlu dikhawatirkan lagi. Sisanya bisa diselesaikan secara bertahap, kalau dari sisi keluarga Yun agak sulit, bisa dimulai ibunya sendiri terlebih dahulu.

"Besok kamu tidak kerja, temani aku menjenguk nenek."

Seperti yang diceritakannya saat di Biluo, Yun Jianyue tidak masuk kerja untuk besoknya. Ia pun tidak punya pilihan lain untuk menyetujuinya dengan cepat. Setelah itu, Yun Jianyue masih memandang langit-langit kamar ini karena masih kesulitan tidur. Awalnya ia masih tidak ngantuk namun ketika ia berbicara dengan Gu Zhishen, tidak lama kemudian ia mulai menguap dan secara tidak sadar ketiduran.

Besok paginya Yun Jianyue bangun duluan, ketika ia membuka matanya, yang masuk ke matanya adalah gambaran pipi Gu Zhishen yang sempurna. Pipinya ini memiliki perasaan yang sangat imajinatif bagaikan mimpi.

Yun Jianyue mengangkat tangannya dan menggosok matanya untuk melihatnya untuk kedua kalinya.

Hmmm, benar-benar bukan mimpi.

Ia benar-benar bersama Gu Zhishen untuk tidur di tempat tidur yang sama semalaman, dan tangannya yang besar kini masih melingkar di pinggangnya.

Ketika ia memikirkan hal ini, tanpa sadar ia pun merasa bersemangat dengan tidak jelas.

Gu Zhishen tidur dengan sangat nyenyak, sangat berbeda dengan dirinya ketika bangun.

Ketika Gu Zhishen bangun, ia tidak peduli ketika matanya suram tidak berekspresi atau ketika sudut bibirnya mengait sebuah senyuman ringan. Tatapan matanya kali ini tetap menyebarkan sebuah tekanan yang sulit diungkapkan. Tatapan itu seakan memberikan perasaan yang menekan dan jauh.

Pada saat Gu Zhishen tertidur, aura dinginnya seakan berkurang. Sebenarnya lelaki ini memiliki kelembutan di antara alisnya, bulu matanya saja juga tampak melengkung tebal bagaikan kipas.

"Bulu matamu panjang sekali, sepertinya lebih panjang dari punyaku, seperti..." Suara gumam Yun Jianyue terhenti seketika, ia memikirkan kata yang cocok, "Seperti gayung!"

Semakin dilihat, Yun Jianyue semakin merasa bahwa bulu mata Gu Zhishen itu sangat cantik. Ia pun mengulurkan tangannya dan menyentuh bulu matanya dengan ringan.

Gu Zhishen sepertinya sangat nyenyak, tidak ada reaksi sama sekali.

Melihat Gu Zhishen tidur begitu nyenyak, Yun Jianyue pun memiliki tindakan yang lebih berani lagi, ia benar-benar tidak bisa menahan dirinya kepada bulu matanya yang cantik itu. Ia langsung menggeser badannya sedikit dan mendekat ke depan wajahnya, dengan ringan mencium bulu mata Gu Zhishen.

Gu Zhishen tetap tidak bangun.

Yun Jianyue seperti kecanduan, tidak cukup dengan satu kali ciuman, ia menciumnya sekali lagi. Melihatnya tidak terbangun, ia pun menciumnya lagi untuk ketiga kalinya.

Akhirnya ia selesai memuaskan rasa penasarannya, ketika Yun Jianyue mau mundur, tatapannya menyapu ke bibirnya yang tertutup di bawah hidung mancungnya itu.

Mata Yun Jianyue menyipit dan terpikir, 'Biasanya selalu kamu yang menciumku hingga sesak napas, kali ini biarkan aku membalasnya kepadamu!'

Yun Jianyue menundukkan kepalanya dan mencium bibir Gu Zhishen. Dengan ringan ia menciumnya kemudian melepaskannya. Bibir Gu Zhishen sangat halus, terasa hangat, ia pun menciumnya untuk kedua kalinya lagi. Namun karena takut membangunkannya, ia tidak berani terlalu kuat.

Ketika Yun Jianyue mau menciumnya lagi, alis hitam Gu Zhishen sejenak mengerut sepertinya ada jejak mau bangun.

Yun Jianyue menyadari bahwa Gu Zhishen sudah mau bangun, ia pun menghentikan napasnya, tidak bergerak. Gigi putihnya menggigit bibir bawahnya, menatap ke wajah tampannya, jantung kecilnya berdebar dengan kencang seperti mau meloncat keluar dari mulutnya.

Setelah beberapa saat menunggu, Gu Zhishen sepertinya tidak terbangun, ia pun menghelakan napas yang panjang.

"Phiuh." Yun Jianyue menghela dengan ringan, tatapannya menetap kepada jembatan hidungnya.

Perasaan nakal seseorang jika sudah muncul maka akan sulit untuk menghentikannya lagi.

Apalagi kesempatan berbuat nakal kepada Gu Zhishen, kesempatan ini bahkan tidak bisa dimiliki oleh siapapun.

Dengan pikiran seperti ini, maka ia pun menundukkan kepalanya dan mencium ujung hidung Gu Zhishen. Mungkin karena melihatnya tertidur dengan nyenyak, ia pun tidak takut lagi. Giginya bahkan mulai menggigit ujung hidungnya dengan ringan.


next chapter
Load failed, please RETRY

Cadeaux

Cadeau -- Cadeau reçu

    Chapitres de déverrouillage par lots

    Table des matières

    Options d'affichage

    Arrière-plan

    Police

    Taille

    Commentaires sur les chapitres

    Écrire un avis État de lecture: C47
    Échec de la publication. Veuillez réessayer
    • Qualité de la traduction
    • Stabilité des mises à jour
    • Développement de l’histoire
    • Conception des personnages
    • Contexte du monde

    Le score total 0.0

    Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
    signaler du contenu inapproprié
    Astuce d’erreur

    Signaler un abus

    Commentaires de paragraphe

    Connectez-vous