Chapitre 166: Pengorbanan

"Terus satu lawan satu? Masa sih? Seorang Renjun babak belur satu lawan satu? Gak percaya gue." Jaehyun masih berada dalam taktik membuat Renjun buka mulut. Jungwoo hanya memperhatikan dua orang di hadapannya. Dia mempercayai Jaehyun.

"Gak mungkin lah ih, dikeroyok gue tuh sama preman." Ungkap Renjun tanpa sadar. Tuh kan mulai berhasil taktik Jaehyun. Perlahan tapi pasti.

"Awwhh bang katanya pelan-pelan, sakit tau." Keluh Renjun saat Jaehyun tak sengaja terlalu erat memasangkan kain kasa di lengan Renjun.

"Maaf-maaf, gak sengaja. Tangan lo kecil sih, jadinya gemes. Lo berantem sama preman? Preman mana?"

"Tumben lo berantem sama preman, kan lo sama preman-preman di dekat sini udah kenal baik." Jungwoo tercengang. Habisnya Renjun itu diam-diam main tongkrongannya di persimpangan jalan, tempatnya para preman.

"Junaaa, gue yakin Kun gak tau lo kenal dekat sama preman-preman." Jaehyun berdecak tapi masih fokus mengobati Renjun.

"Makanya jangan main sama preman njun." Ucap Jungwoo.