Télécharger l’application
100% KESATRIA DAN PEDANG MUSTIKA / Chapter 1: KESATRIA DAN PEDANG MUSTIKA
KESATRIA DAN PEDANG MUSTIKA KESATRIA DAN PEDANG MUSTIKA original

KESATRIA DAN PEDANG MUSTIKA

Auteur: Donny_Denies

© WebNovel

Chapitre 1: KESATRIA DAN PEDANG MUSTIKA

KESATRIA DAN PEDANG MUSTIIKA

                               

             

   

     Cerpen

     Karya ke 13

   

                  KESATRIA DAN PEDANG MUSTIKA

 

           Di suatu desa lahan pertanian, terbentang wilayah yang amat subur tumbuhan hijau yang berbaris tertata rapi.  Warga desa terlihat sedang bercocok tanam di sebidang tanah berbukit yang penuh di tanami bibit tumbuhan padi dan gandum. Kala itu desa mereka sangat subur tentram dan damai.

           Di suatu tempat perkemukiman, terlihat dari kejauhan berdiri rumah gubuk kecil yang rapuh oleh usia. Di kediaman rumah gubuk itu bertinggal seorang pemuda dan seorang kakek.

Sang pemuda itu sangat begitu menyayangi kakeknya. Ia selalu merawat sang kakek yang sudah lama tinggal bersamanya. Sang pemuda itu bernama Lando. Walaupun dia miskin tetapi Ia sesosok Pria yang sangat penyayang, pekerja keras, jiwa raganya penuh kesetiaan, dan selalu semangat untuk bekerja memenuhi kebutuhan mereka sehari hari. Apalagi saat saat ini ia sedang merawat sang kakek yang sedang sakit sakitan. Ia hanya tinggal bersama sangkakek sedari ia masih kecil.

Lando terkenal pemuda yang ramah dan berjiwa rendah hati. Ia tidak sombong dan suka saling membatu sesama di masyarakat. Sang kakek pernah berkata padanya;

     " Lando cucu ku.. kau sudah dewasa,, aku bangga pada mu.. kau anak muda yang kuat dan pemberani.. maafkanlah kakek yang selalu menyusahkan mu.. jagalah diri mu dan rakyat desa dari ancaman orang orang jahat.. karna kakek percaya kau  bisa memegang amanah ini"

     Perkataan itu selalu ia inggat, tak pernah ia merasa terbebani, dan ia selalu menjaga perkataan itu. Ia tetap berusaha agar sang kakek bisa sekuat seperti biasanya.

Orang tua lando tak tau kemana. Semasi ia bayi kedua orang tuanya meninggalkannya begitu saja kepada sang kakek.

     Suatu hari  sang kakek meninggal. lando tak bisa berbuat apa apa. Tinggalah ia hidup sebatangkara di rumah gubuk rapuh itu.

     Di suatu malam yang dingin, Lando termenung di samping cendela depan rumahnya. Ia melamun memikirkan seauatu sambil menatap bintang yang gemerlap di malam itu. Tak sengaja sekilas ia melihat ada benda bercahaya melayang jatuh di hadapannya. Tanpa berfikir panjang ia langsung berlari melihat benda apa yang terbang dari kejauhan itu. Ternyata sebuah pedang yang amat indah. Ia merasa pedang itu bukanlah sembarang pedang, Lando mencoba untuk memegang dan mengayunkan pedang. Pedang itu bercahaya dan berlapiskan mustika bercampur emas.

Karna takut di ketahui orang, Lalu lando menyimpan Pedang yang masih menyimpaan sejumlah pertanyaan itu.

     Keesokan harinya ia kembali bekerja di ladang seperti biasa untuk mencari rumput dan memberi makan gembala dombanya. Setelah itu ia menebang pohon yang ada di hutan, lalu ia potong kecil kecil untuk di jual ke pasar.

     Di desa mereka terkenal akan kehebatan kerajaan besar istana pemerintahan yang di pimpin oleh Raja penguasa pemerintahan. Kala itu para pasukan pengawal Istana turun kelapangan untuk menertipkan  dadangan mereka di pasar pusat pembelanjaan.

Di seberapa banyaknya pasukan yang bertugas, Lando melihat sekejap pandangannya pada seorang gadis yang sangat cantik, orang orang desa menybutnya Putri Mahesa anak tunggal dari bangsawan kerajaan. Lando amat terpesona atas kecantikannya. Namun ia berfikir apa mungkin aku bisa berkenalan dengan seorang gadis Putri besar Istana. Sedangkan ia hanya pemuda kampung yang tak memiliki apa apa. Lalu ia menghilangkan fikiran itu.

Kawasan pasar tradisional itu amat ramai yang tak beraturan. Semenjak kedatangan pemerintahan kerajaan itu semua menjadi tertip dan teratur pada kerapian tempatnya.

Tak di sangka sangka Putri Mahesa yang lembut buayan senyumannya turun ke pasar untuk membeli buah buahan yang di sukainya. Mata Lando tak kelain arah kecuali ke arah gadis yang sedang di kawal itu. Karna melamun, ia jadi binggung dan salah tingkah ketika putri itu mulai mendekati ke arahnya. Sang Putri berkata kepada penggawalnya.

     "Ayo kita ke arah sana.. " Putri curiga, sepertinya ada seorang pemuda yang dari awal melihatnya tetus menerus,  Tak di duga ternyata putri menggetahui lirikan Lando yang membuat putri merasa penasaran.

Setelah di hadapannya, sang putri bertanya padanya.

     "Hey pemuda,, kenapa kau terus menatapku seperti itu, dan apa yang kau jual ini?"

     "Maaf Tuan Putri aku menatap Mu bukan karna ada maksud lain, tetapi karna aku sangat menggagumi kecantikan mu.. maaf kan aku bila aku menyalahi  aturan yang mungkin itu di larang".

     "Aku hanya takdir yang telah menjadi seorang putri kerajaan,tetapi aku tetap hanya manusia biasa.. Aku inggin membeli semua kayu mu, kebetulan aku inggin membuat kandang kelinci kesayangan ku di taman istana.. maukah kau membatu untuk membuatkannya?"tawaran itu putri berikan padanya karna putri selalu ramah kepada semua penduduk.

     "Dengan besar hati Putri.. aku akan ke Istana membawa semua kayu ku dan membuat rumah2 kecil untuk kelinci mu.." lando begitu terkaget atas tawaran itu.

     " Terimakasih pria yang baik hati.."ucapan itu terakhir putri sampaikan padanya.

     Setelah itu sang putri pun pulang ke istana setelah kebutuhannya sudah terpenuhi.

     Begitu senangnya Lando mendapat pekerjaan itu. Semua kayu yang ia ambil laku semua terjual.

     Kehesokan harinya Lando membawa semua kayu pesanan sang putri besar ke istana yang tak pernah ia masuki sebelumnya.

      Ketika memasuki gerbang Istana para pengawal menyambutnya dengan hangat. Ia langsung di bawa kedalam Istana yang begitu banyak kelinci. Lando mencoba mencari pandangan yang ada di sekitarnya, ternyata ia tak menemui dimana sesosok putri yang  pernah ia temui di pasar semalam. tetapi walau begitu, lando tetap langsung membuatkan rumah kelinci itu satu persatu dengan indahnya.

     Setelah lama bekerja ia telah menyelesaikan sepuluh kandang kelinci yang telah di pesan sang putri.

     Setelah itu Lando langsung pulang pada saat Ia sudah mendapatkan upah dari pekerjaannya.

Sebenarnya ia berharap dapat bertemu dengan putri itu lagi. Namun putri tidak keluar Istana. Nando pulang dengan sangat kecewa.

     Sesampainya di rumah gubuknya Lando ia terus teringat pesona cantik sang putri. ia berkata dalam hati;

     " Sungguh beruntung aku bisa melihatnya walau waktu itu hanya beberapa detik saja."

     Kehesokannya seperti biasa Lando mencari kayu di hutan untuk di jual kembali.

     Sepertinya orang orang desa mengabarkan kalau di pasar terjadi kericuhan. Semua orang yang berjualan di hancurkan oleh para bala tentara pengawal istana. Lando bertanya tanya apa yang telah terjadi  pada kampung mereka. Orang desa berkata sang Raja istana telah marah.

     " Apa yang membuat Raja Istana marah?!!" Tanya Lando kepada korban kehancuran dagangannya.

     "Istana telah kecurian Pedang Mustika Istana.. Bila pedang itu di temukan.. orang yang menggambilnya akan langsung di penggal!!"

Medengar itu ia teringat pada pedang yang ia temukan di suatu malam itu. Lando binggung apakah  ia harus mengembalikan atau tidak. Sebab apabila ia jujur bisa saja Sang Raja tidak percaya dan langsung memenggalnya, tetapi kawasan kampung semakin ricuh dan penghancuran sadis kala itu.

Karena ia merasa kasihan melihat orang kampung kehilangan akan kesejahteraannya, akhirnya Lando berniat untuk memperlihatkan pedang itu. "Apakah pedang itu yang di masudkan sang Raja" kata lando dalam hatinya.

Lando membungkus pedang itu dan segera untuk di bawa keistana.

Sesampainya di Istana Ia berhadapan dengan pengawal, Ia bermohon untuk di pertemukan dengan sang Raja. Permohonan itu di izinkan. Ia pun bertemu dengan Raja besar. Sang raja terus bertanya.

     "Ada apa kau menemui ku??!"

     "Ampun Sang Raja.. Saya inggin memperlihatkan pedang yang mungkin Raja maksudkan hilang?!" Tunjuk lando pedang Mustika itu dalam bungkusan.

Mendengar perkataan itu Raja langsung menyuruh Lando untuk memperlihatkannya, setelah di buka dari kain putih itu, raja melihat pedang yang ternyata pedang yang di maksudkan itu telah hilang dari Istana.

Tanpa sungkan sang Raja memerintahkan penggawal untuk menangkap Lando!.

     "Gantung pemuda pencuri ini.....!!!!" Raja begitu sangat marah.

     "Rajaa.. aku hanya menemukan pedang inii.. bukankah aku telah jujur mengembalikan pedang ini yang sebelumnya aku tak tau siapa pemiliknya Raja..!!Lando berusaha menjelaskan yang ia adsudkannya.. namun sia sia.

Lando tetap terus berusaha mengatakan kalau dia hanya menemukan pedang itu, tetapi sang raja tidak percaya sedikit pun dan sama sekali tidak memperdulikan permohonan dan kejujurannya. lando disergap dan di penjara sebelum hari gantungannya di bawah tanah Istana.

   "Walaupun aku di gantung atau pun di penggal dalam kebenaran, aku rela.. asal masyarakat yang lain tidak di ambil hak pencarian makan mereka.. sungguh Raja biadap tunggu pembalasan ku.. Aku sungguh tidak bersalah! kejujuran saja dia tak bisa menerima.. Selama ini beginilah Raja yang pernah aku kenal..!! Takdir akan membuktikannnya kalau aku tidak bersalah" Ucap Lando dalam hati kecilnya saat di tahan di penjara, ia begitu dendam.

     Pada malam hari di penjara itu, Putri  Mahesa Kesayangan Raja datang untuk menghampiri dimana Lando di tahan di penjara. Putri melihat Lando dengan penuh kekecewaan dan begitu marah. Lando terkejut melihat tatapan sang Putri yang ia kagumi selama ini hadir kedua kali di hadapannya.

     "Tak kusangka sang si pemuda kayu.. kau ku perintahkan untuk membuat rumah kelinci kecil ku... namun kau berhasil mencuri pedang kesayangan  Ayah ku..!!" kata putri dengan perangkainya kepada Lando.

Lando bersaha untuk menjelaskan lagi apa yang ia makaudkan,tetapi tak ada seorang pun yang mempercayai padanya. Putri jadi sangat membenci pemuda pembuat  rumah kelincinya itu.

     Kehesokan harinya Lando di keluarkan dari penjara untuk di gantung di depan Istana dengan di saksikan seluruh prajurit dan rakyat setempat. pristiwa itu di pertontonkan agar menjadi contoh para manusia lain bila melakukan kesalahan akan langsung di gantung atau di penggal seperti dirinya.

     Detik detik acara pelepasan tali untuk menggantung Lando akan segera di lakukan. Lando hanya pasrah dan berdoa pada nasip yang munggkin tidak bisa di bendung lagi.

     "Pemuda ini adalah si pencuri ulung!! dengan upaya bulusnya ia menggembalikan pedang ini setelah ia curii.. agar aku iba dan menghormati derajatnya.. semua itu tak berarti bagi ku.. pencuri tetaplah pencuri!!" perkataan raja pada semua yang menyaksikan.

Betapa sakitnya hati Lando mendengar itu. Ketulusan dan kejujurannya sama sekali tidak di hargai, bahkan ia di tuduh mencuri dan di gantung.

Tali pun di lepaskan, Lando tergantung dengan menahan sakitnya tali yang menggikat lehernya yang begitu mencekam nyawanya. Tetapi Tiba tiba terbang pedang mustika melayang dan menancap di tanah pas di hadapan Lando. Semua tercengang,semua terheran heran, acara gantung diri itu di hentikan.

     "Henntikkaaannnnn putuskan tali gantungannn ituu..." perintah Raja menyelamatkan Lando dari kematiannya.

 Raja begitu bertanya tanya, kenapa pedang itu bisa terbang dan pas tertancap di hadapan pemuda yang ingin ia gantung.

     " Dengan bersumpah aku tidak mencurinya.. pedang itulah yang telah mendatanggi ku.....!! seperti itulah aku menemukan pedang ini.. ia mendatangi ku..." Teriak Lando membela diri dan menjawab sebenarnya.

Semua tercengang dan karna pedang itu bercahaya ketika lando mencabut pedangnya dari tanah. lalu raja berkata ketika ia berfikir..

     " Mungkin kaulah Pemuda yang di cari pedang ini ..! Aku baru menyadari kalau pedang ini bisa terbang dan bercahaya ketika ia menemukan tuannya.."Raja begitu jadi berbesar hati.

      Akhirnya sang Raja menyadari dan percaya seutuhnya pada lando, Ketika itu juga Raja menobatkan untuk menggangkatnya sebagai panglima Istana sebagai ungkapan maaf terbesarnya. Tetapi sayang Lando menolak tawaran itu.. ia masih kesal dengan raja.. kenapa pedangnya yang hilang tetapi kesejahteraan rakyat yang jadi terancam.

     "Maaf raja aku menolak tawaran mu.. aku hanya pemuda dari kalangan miskin.. aku tak pantas jadi pengurus negri ini.. dan ambilah pedang mu.. dan jangan salahkan lagi rakyak yang tak berdosa itu..!!"lando langsung inggin meninggalkan Istana itu..

Tadinya Raja sangat iba.. tetapi ketidak hormatan lando menolak tawaranya membuat Raja jadi murka... Raja begitu marah.

     "Dasar manusia tidak tau di balas budi!! tanggkap pemuda miskin ini dan kurung dia di penjara bawah tanah... masukkan binatang buas itu di dalamnya!!"Raja menjadi lebih marah.

Lando di sergap kembali, ia di tahan di bawah tanah. Acara langsung di bubarkan dengan rasa kekesalan yang tidak terselesaikan.

Pedang mustika itu di ambil Raja dan di simpan di dalam peti besi yang terkunci.

     Di dalam penjara di masukkan seekor singga lapar yang siap menerkam mangsanya, Singa itu sangat buas. Begitu lando di masukan kedalam pintu jerjak besi penjara, singa langsung bangkit dari peristirahatannya dan langsung menghadapi santapan malamnya. Pertarungan pun terjadi, lando tak ada pilihan ia harus melawan kekejaman hewan ganas yang ingin membunuhnya. Lando tak bisa mengelak, ia langsung melawan singa yang tak terfikir olehnya ia akan mati atau hidup bila melawan singnga ganas berukuran besar itu. Singnga mencoba menagkap lando dan mencerkamnya, namun lando berhasil mengkecoh singa dengan trik yang biasa ia lakukan ketika di hutan terhadap binatang buas. Dengan lihai lando mengeluarkan jurus trategi pukulan dan cengramannya.. hingga singga itu binggung. Akhirnya singga itu lelah dan lando berhasil naik di punggungya dan leher singa di putar hingga padah. Singga pun mati di tanggan Lando. Aksi itu ternyata di lihat sang putri dari jauh yang memperhatikannya. Setelah pertarungan itu usai, Putri mendatangi Lando yang barusaja mengalahkan singa itu di penjara.

     "Kau sungguh hebat pria berotot.. kau sangat kuat bisa mengalahkan Raja hutan itu. aku juga tak menyangka ada pemuda yang sangat baik hati.. kau rela mati di gantung demi untuk menyelamatkan kesejahteraan  penduduk rakyat di sekitar mu , walau kau dalam posisi tak bersalah.. Dan Ayah ku sudah menobatkan mu untuk menjadikan Mu kaisar wakil dari penerus Tahta kerajaan ini, tetapi kau menolak.. Sungguh Tak ku sangka Ada pemuda Setangguh dan Seiba diri mu.."

     "Jangan Memuji ku begitu Tuan Putri.. aku hanya  manusia biasa yang sangat hina.. Bagi ku hidup itu tak harus mewah dah serakah.. karna masi banyak manusia yang lebih suci yang pantas memegang Kerajaan ini.."

     "Justru aku tak pernah menemukan Pemuda yang hati mu Melebihi dewa..  ternyata takdir menolong mu dari kebenaran.. maafkan aku dan ayah ku yang menuduh mu sebagai pencuri pedang itu.. pedang itu adalah sejarah perebut tahta kekerajan jaman nenek moyang kerajaan kami dulu.. tak kusangka pedang  itu memilih mu untuk bisa di wariskan.. tetapi aku sangat kecewa kau menolak tawaran Ayah ku.. padahal aku sudah jatuh hati pada mu.." kata terakhir itu membuat putri malu dan langsung meninggalkan lando.

     "putri!!.. apa benar ucapan mu itu..!!?" teriak Lando ketika putri cepat cepat pergi darinya..

Sungguh tak menyangka Lando mendengar perkataan itu.. ia binggung dan salah tinggkah apakah mimpi yang selama ini ia bayangkan akan jadi kenyataan..

Beberapa hari di penjara Putri Selalu mengantarkan makanan untuknya.. Lando begitu sangat mengagumi kecantikan dan kebaikan Mahesa.. setiap bertemu lando selalu bertanya apakah dia benar jatuh hati padanya.. tetapi putri hanya senyum tanpa menjawab pertanyaan lando..

Hari ketiga Putri tak lagi mengantarkan makanan untuknya.. ternyata Sang raja tau kalau anaknya menyukai lando dan juga setiap hari ia menjenguknya. Mahesa tidak lagi di perbolehkan masuk ketahanan karna larangan perintah sang Raja. Lando begitu lapar.. satu harian tak ada yg mengantarnya makanan.. Raja senggaja tidak memberi makan lando agar ia mati di tahanan. Mahesa menangis memohon kepada Ayahnya untuk membebaskan lando.

     " Ayahh.. aku mohon jagan menyiksanya begitu yahh.. lepaskanlah ia.. kalo tidak dia akan matii... kenapa ayah begitu tega membiarkan manusia yang lemah dan tak berdosa itu mati kelaparan ayahh..."

     "Biarkan dia mati kelaparan di dalam penjara itu.. dia begitu sombong!! tak ku sangka ada juga orang yang sok suci menolak aku berikan jabatan menjadi kepercayaan kerajaan ini.. Aku juga jadi malu atas tolakan itu di hadapan seluruh rakyat!!  dia pantas mendapat hukuman!!" ungkap Raja dengan keegoisannya.

     "Beri dia hukuman sepuas ayah..!! tetapi jangan membiarkan dia mati di dalam penjara tanpa di beri makan..!! ayah aku mohon.. lepaskan dia.. aku mencintainya ayahh..!!" rong rongan Putri membuat Raja bertambah angkuh.

     " Untuk apa kau mencintainya dia hanya pemuda hina yang tak punya apa apa!! lupakan tentang dia! tangisan mu itu akan sia sia aku tak akan memberinya hidup lagi!!" setiap keputusan raja tak ada satupun yang bisa membantah.

Mahesa hanya bisa menangis mendengar perkataan ayahnya, ia binggung harus bagai mana untuk masuk kepenjara, agar dapat menolong lando. Tetapi di sana banyak pasukan yang menjaga kawasan.

     2 hari berlalu lando masi tidak di perdulikan. ia begitu haus dan kelaparan.. ia berharap Mahesa membawakan makanan untuknya.

     "Aku tak sanggup lagi bergerak.. kenapa Mahesa tega membiarkan aku mati kelaparan dan kehausan di tempat seperti ini.." lando berbaring menunggu nasipnya yang semakin memburuk.

Tak lama datang seorang dayang dayang kepenjaranya, ia mengaku suruhan sang putri.. ia membawa makanan dan buah buahan untuk lando. selain itu ia juga di beri kunci serap untuk keluar dari penjara. Lando begitu senang. setelah menghabiskan makanan dengan lahap lando dengan mudahnya, ia keluar dari pintu blakang istana dengan di izinkan para prajurit penjaga yang sudah di perintahkan oleh sang putri..

Akhirnnya lando bebas. ia langsung pulang kembali kerumah asalnya. Ia merasa terbebas dari semua ancaman sangraja.

Tak lama sang Raja mengetahui semuanya. Ia sangat marah atas kebebasan lando yang tanpa seijinnya. Lalu sangraja menugaskan pasukannya untuk mencari dan membunuhnya.

Sebelum lando di temukan, ternyata kabar itu telah di ketahuinya. Lando pun di sembunyikan oleh warga karna nyawanya terancam.

Terjadilah kerusuhan saat pencarian lando. Rumah rumah perkemukiman di hancurkan dan di bakar bila penduduk tidak memberitahukan di mana keberadaan lando. suasana semakin memburuk.

Akhirnya lando pasrah memberanikan diri untuk menampakan dirinya. Ia rela apa pun yang terjadi padanya demi untuk rakyat yang tak berdosa.

     "Hentikan perbuatan kalian.. aku akan turuti kemauan Raja kalian yang penuh dengan kekerasan dan tak berperikemanusiaan itu. tapi dengan syarat lawan aku satu persatu, bila aku mati itu mungkin sudah ajal ku.. tetapi bila kalian yang mati aku akan berhadapan dengan raja kalian dan akan bertarung dengannya..!!" teriak lando menawarkan pertarungan dengan beberpa prajurit perang.

     "pemuda desa yang sombong!! baiklah kalo itu mau mu... bunuh dia!!"perajurit tanpa berfikir panjang langsung menyerang lando dengan ayunan pedangnya.

Lando tanpa mengunakan senjata harus melawan mereka dengan gaya silat yang ia peroleh dari almarhum kakeknya. Satu persatu ia kerahkan untuk mempertahankan nyawanya yang terancam. sembilan lawan satu, Lando dengan mudahnya mematahkan tangan mereka yang sedang mengayunkan pedang mereka. tetapi ada seorang prajurit yang tangguh.. ia berhasil membuat lando terluka dan hampir tak berdaya.

     "Kali ini habislah nyawamu pemuda kampung!!" saatnya prajurit mengayunkan pedang untuk menebas leher lando.

Tetapi berbarengan itu ada seorang dari masyarakat melempar batu besar ke kekepala prajurit itu. kesempatan itu Lando ambil untuk menerjang dan mengambil pedang yang jatuh dari tangangannya. lando siap untuk menarik pedang pas di leher prajurit.

     "jangannn.... jagan bunuh aku.. aku hanya di suruh raja... maafkanlah aaku!!" permohonan itu terakhir ia ucapkan.

"Bilang pada raja mu kalau berani hadapi aku.. aku siap mati untuknya..!! aku tak akan mau jadi pesuruhny bila ia selalau berhati iblis pada rakyat lemah!!" karna tidak tega, lando membiarkan mereka pergi untuk melapor kepada sang Raja. Orang orang desa sangat bangga padanya dan selalu melindungi lando.

    Kabar itu telah sampai di telingga raja. Raja begitu marah. ia tidak akan membiarkan Lando hidup dengan tenang. Hingga suatu hari desa mereka sering terjadi kebakaran rumah dimna mana.. termaksud rumah lando yang telah terbakar habis tanpa ia tau siapa pelakunya.

Kini Lando tak memeliki rumah lagi. Ia hanya tidur di gubuk lahan pertanian yang kecil.

Lando mencerugai perbuatan semua itu adalah raja Majalaskar. Lando tak bisa membiarkan ini semua.

Hingga suatu hari Lando memberanikan diri untuk datang ke Istana untuk Melawan Raja dengan taruhan nyawa pada dirinya sendiri. Hidup atau mati.

Pada waktu itu, Setelah sampainya di Istana, kedatangan lando sangat di sambut dengan hormat oleh prajurit, seakan kedatangannya sudah di ketahui oleh sangRaja. Saat itu juga Lando langsung di pertemukan dengan sang Raja besar yang di beritahukan prajurit atas kedatangannnya.

     "Sungguh besar nyalimu Kesatria.. kau berani datang sendiri untuk mengantarkan nyawa Mu.. aku sanggat mengenghormati mu.. sehingga aku perintahkan prajurit ku juga untuk menghormati mu.." Raja memuji keberanian lando yang raja tau kalau ketatangannya untuk menantangnya.

     "Jangan banyak berbicara sang Raja.. aku juga sanggat menghormati mu bila kau menyayangi rakyat mu.. tetapi kenapa rumah ruma penduduk kau perintahkan untuk terus membakarinya.. apa salah mereka!!" tegas lando menayakan hal yang sangat ia herankan.

     "Itulah sebabnya agar aku tak susah mencari mu dan kau datang ke istana ini untuk menemui ku! bukankah kau menantang ku untuk bertarung nyawa dengan ku!! hari ini adalah kematian mu.. pedang mustika ini yang akan membunuh tuannya sendiri.. !!"Raja mengeluarkan pedang mustika kesayangannya untuk melawan lando.

Tetapi seketika ketika membuka pedang dari peti, pedang itu langsung terbang dan datang  pada lando.

     "Pedang ini memilih ku untuk menemani ku dalam bertarung! bagai mana sang Raja..!?"senyum kecil lando melihat raja yang sedikit bingung.

     " Baiklah kau mengunakan pedang itu, dan aku akan menggunakan pedang pencabutnyawa ini!!" Raja juga mengeluarkan pedang kesayangannya satu lagi, yang juga ia siampan di peti.. namun pedang mustika adalah pedang yang bernyawa yang memilih tuannya. beda dengan pedang pencabut nyawa yg di pegang Raja hanya peninggalan bersejarah milik leluhurnya.

     " Saatnya kita bertarung.. kau harus membunuh ku dan aku harus membunuh mu.. salah satu dari kita harus ada yang mati di hari ini..!! Apa kau siap Pemuda Kesatria..?!!"Raja menggatakan kesungguhannya untuk bersungguh bertaruh nyawa.

     "Aku siap Sang Raja! bila itu mau mu!! akan aku serahkan seluruh jiwa raga ku demi rakyat ku! tapi janjilah bila aku mati di tangan mu.. sejahterakanlah rakyat ku disana, karna aku telah menebus semua dendam mu pada ku!!"

     "Permohonan mu sanggat mudah di kabulkan!! dan bila mungkin kau berhasil membunuh ku.. Akan aku izinkan kau untuk Menjadi Raja di Istana ku ini, dan aku akan serahkan putri ku untuk menjadi permaysuri mu..!! Sekarang Marilah kau ayunkan pedang mustika mu dengan pedang pencabut nyawa ku ini!!"Raja mulai menggenggam erat pedangnya.

Sangputri Mahesa melihat pertarungan itu.. Ia langsung teriak ketika pertarungan itu akan di mulai.

     "Tiiidaaaakkk... hentikann perbuatann kaliaann.. kenapa ini harus terjadiiii.. lebih baik kalian yang bunuh aku.. mengapa ini harus kalian lakukan...!!"

     "Mahesa putri ku.. jagan ikut campur atas persoalan ini... apa kau tidak tau pemuda sombong ini telah menentang Ayah mu untuk membunuh ku!! apa kau rela ayah mu di hina orang hina seperti dia!!!"

     "Mahesa aku melakukan ini karna Ayah mu yang menyuruh perajuritnya untuk membunuh ku!!"Lando berusaha mengertikan mahesa.

     Saat itu juga pedang Raja terayun ke arah lando, lando dengan sigap menangkis arah pedang yang menuju kearahnya. Suara pedang berdenting dengan keras dan cepat. gerakan gesit dan lihay ter arah pada masing masing lawan. Lando begitu cepat menahan serangan Raja yang merasa dirinya takkan terkalahkan. pertarungan itu di saksikan  seluruh prajurit istana yang akan siap menerima siapa yang pantas jadi raja mereka.

Pedang yang besar dan tajam bergerak mengikuti ayunan tangan yang tak henti mencari cela untuk menjilat darah yang menggalir. Di suarara dentingan pedang yang keras, terhentak suara gerakan yang mencuri ruang. Terhempas Lando kehilangan gerakan arah pedang, hinga pedang raja menjilat sebagian bahunya. Namun ia tak menghiraukan goresan itu. Lando terus berusaha mengalahkan betapa sulitnya mengecohkan ketanggkasan Raja dalam memainkan pedang. Dengan seluruh kemampuan lando tak mampu ia menyerang Raja..berkali kali lando hannya bisa bertahan dari serangan raja, sekali lagi ia terkena goresan pedang bagian perutnya.. darah telah mengalir banyak di tubuhnya.. Lando tetus di serang tanpa henti.. Raja semakin berputar mengeluarjan jurus andalan kerajaannya yang tak mungkin dapat di kalahkan. Lando terhempas tak berdaya ketika pedang mengarah kebagian lehernya.. tetapi masih untung pedang muatika masih menghalangi.

     " Tiiiidaaaaaakkkkk.... aku mohon hentikan ayaahhhhh..... biarkan pemuda itu hiduppp.. maafkanlah diaaa.. aku mencintainyaaa Ayyahhhhh!! Mahesa berusaha memohon pada sang Raja.

    "Bagaimana mungkin Pemuda lemah ini bisa menjadi Raja Mu di Istana ku... Saatnya dia matiiii di tanggan ku.." Ungkap Raja sambil menekan pedanngnya yang tertahan pendang di leher lando.

Lando sekuat tenaga menahan detik derik kematiannya. tak beberapa lama lando mengeluarkan semua tenaganya dan mengkerahkan pedangnya keatas hingga pedang terlepas melayang ke udara. Di kesempatan itu Raja menebas leher Lando. Tetapi sebelum itu pedang Mustika lebih dulu jatuh mengarah ke Sang Raja.

 Tak di sangka pedang itu jatuh pas menancap tembus di bagian  uluh hati Raja. Raja pun terjatuh dengan berlumuran darah.

     "Ayaaahhhhh..... !!" Mahesa berlari melihat ayahnya di arena pertarungan dan langsung memeluk ayahnya yang berbaring tak berdaya.

     " Walupun aku yang akan mati tetapi tetap aku yang menang!! Mahesa anak ku kini pedang mustika ini telah membunuh ku.. Menikahlah dengan pemuda ini aku merestui kalian karna aku telah berjanji padanya!!"Tak lama berkata Raja pun Mati.

     " Ayaaaahhhhhh... kenapaa ini harussss terjadiii yaahhhh....!!"tangisannn Mahesa membuat Lando sangat menyesal.

     " Maafkan Aku mahesa.. ini semua atas permintaan Ayah mu.. dan aku tak berniat sungguh untuk membunuhnyaa...!! karana aku tau aku tak akan menang melawannya.. aku hanya inggin ia iba melihat ku.. tetapi ia benar tega inggin membunuh ku.. "lando berusaha memahami mahesa kembali.

     " Ini bukan salah mu Kesatria.. pedang ini yang telah milih di antara kalian.. kalo memang sudah begini, ini mungkin sudah jalan ajalnya ayah ku.. semua harus aku terima..." Mahesa menangis dan mencoba memahami semuanya.

    Akhirnya seluruh prajurit menobatkan Lando menjadi Raja baru mereka. Dan Raja Majalaskar di kubur di depan istana sebagai Mantan Raja Pertama.

Taklama Putri Mahesa menikah danagan Raja Lando.

Mereka hidup bahagia menjadi Pemeritahan Kekerajaan yang terus berusaha mensejahterakan Rakyatnya hingga keturunan selanjutnya.

                                       TAMAT

KARYA ; DONNY DENIS

GMAIL; dnshoho@gmail.com


next chapter
Load failed, please RETRY

Un nouveau chapitre arrive bientôt Écrire un avis

État de l’alimentation hebdomadaire

Rank -- Classement Power Stone
Stone -- Power stone

Chapitres de déverrouillage par lots

Table des matières

Options d'affichage

Arrière-plan

Police

Taille

Commentaires sur les chapitres

Écrire un avis État de lecture: C1
Échec de la publication. Veuillez réessayer
  • Qualité de l’écriture
  • Stabilité des mises à jour
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte du monde

Le score total 0.0

Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
Votez avec Power Stone
Rank NO.-- Classement de puissance
Stone -- Pierre de Pouvoir
signaler du contenu inapproprié
Astuce d’erreur

Signaler un abus

Commentaires de paragraphe

Connectez-vous