Télécharger l’application
100% KERETA SANG PENJEMPUT MIMPI / Chapter 1: 1. RUMAH KECIL
KERETA SANG PENJEMPUT MIMPI KERETA SANG PENJEMPUT MIMPI original

KERETA SANG PENJEMPUT MIMPI

Auteur: HAOLAN

© WebNovel

Chapitre 1: 1. RUMAH KECIL

Suara kepakan sayap burung di pagi hari dan Suara rel kereta api di siang hari nya menemani sepanjang hari bagaikan teman sewaktu waktu datang dan sewaktu waktu pergi meninggalkan tanpa pamit.

Hal seperti itu lah yang di rasakan RARA setiap hari nya hanya bisa bermimpi bisa pergi dan memenuhi keinginan nya untuk hidup dalam jalan nya sendiri, akan tetapi itu adalah hal yang sangat mustahil di lakukan oleh nya.

RARA adalah seorang penulis novel terbaik di dunia akan tetapi karya nya tidak pernah di publikasikan, Rara hanya menulis satu buku dalam sehari akan tetapi tidak ada yang pernah membaca nya selain hanya dirinya.

20 Oktober 1029 saat usia Rara 25 tahun dia mendengar nama pangeran kerajaan ASCAND yang amat tampan dan pintar. Walaupun dia tidak pernah bertemu akan tetapi rasa tau nya akan seperti apa pangeran itu walau hanya dari nama saja.

HAULAND CRISH HEVANS itu adalah nama dari PANGERAN itu. Saat sang pangeran dalam perjalanan pulang dari pembangunan rel kereta api baru dia merasa kehausan dan sudah kehabisan persediaan air minum.

Sang pangeran melihat rumah kecil yang hanya memiliki atap dan lebih tepat nya itu lebih mirip pondok dari pada rumah. Pangeran pun mengetuk pintu dan meminta tolong tapi tidak ada satu pun suara yang di dengar oleh Pangeran. Dia pun nekat untuk membuka paksa pintu, setelah di buka dia di lempari oleh ribuan buku dan seseorang memukul dari belakang, yang mengakibatkan pangeran pingsan

Setelah bangun dari pingsan dia melihat diri terikat oleh tali dan mulut nya tertutup oleh kain. Pangeran takut dan berteriak sekencang mungkin berharap ada yang bisa mendengar nya. Akan tetapi karna mulutnya masih tertutup dengan kain yang membuat suara nya tidak jelas dan kecil. Dia menghentak kakinya akan tetapi tali itu terlalu banyak yang mengikat nya.

Satu sang pangeran menghilang semau pasukan di kerahkan untuk mencari nya. Semua pasukan sempat lewat dari tempat penyergapan pangeran tapi tidak ada satu pun yang menyadari nya. Pada akhir nya orang yang menyergap pangeran pun keluar menggunakan penutup muka dan ternyata yang menyergap nya itu adalah Ayah Rara.

Pangeran terlihat lesu dan lemah, Ayah Rara pun melepaskan ikatan itu lalu berkata "Anda saya bebaskan" tanpa pikir panjang sang pangeran langsung mendorong dan mengikat balik terhadap Ayah Rara. Perkelahian sengit pun di mulai antar Ayah Rara dan sang pangeran. Karna kebisingan itu Rara keluar dan memberhentikan Ayah nya berkelahi tapi dia malah kena pukulan dari ayahnya sendiri.

Perkelahian terhenti karna ayah Rara panik karna Rara pingsan gara gara dia salah pukul. Pangeran cuek cuek saja lalu pergi namun ayah Rara berkata "Sebelum anda pergi dari tempat ini saya hanya ingin mengatakan anda tidak pantas menjadi seorang petinggi kerajaan".

Pangeran tersinggung karna perkataan Ayah Rara "Anda bisa saya usir dari tanah kerajaan saya jika anda bicara seperti Itu lagi" Ayah Rara menjawab "Walaupun kami pergi dari sini anda tidak pernah peduli terhadap rakyat miskin seperti kami, anda hanya mementingkan orang yang setingkat dengan anda".

Pangeran keluar dari tempat itu dan pergi menuju hutan. Pada malam hari nya pangeran kembali dari hutan membawa hasil buruan ke tempat tinggal Rara. Ayah Rara bingung saat melihat pangeran datang dengan membawa makan dari luar " Apa anda tidak salah jalan pulang" Pengeran tersenyum "Aku akan menjadi tamu malam ini".

Pangeran yang di anggap mementingkan orang kaya akan tetapi malah sebaliknya.

Ayah Rara memperkenalkan RARA kepada sang pangeran. Setelah selesai makan pangeran bertanya kepada Rara "Kenapa kamu melemparkan menggunakan buku kenapa tidak sekalian menggunakan air karna aku kehausan saat itu" Rara menjawab "kamu bukan lah tamu ku pada saat itu aku ingin bicara akan tetapi aku malu" Pangeran berkata dengan nada sangat rendah "Dasar cewek daun" Rara kebingungan "anda bilang apa" "Bukan apa apa" Saut sang pangeran.

Pangeran berjalan menuju kamar Rara yang hanya di penuhi setumpukan buku yang hanya di tulis menggunakan tinta setip harinya. "Apa ada buku yang bermanfaat" Tanya pangeran. Lalu Rara mengambil kan nya buka yang paling pertama kali dibuat nya yaitu buku novel yang berjudul "APA AKU INI BUKU".

Pangeran batuk saat di beri buku yang masih di penuhi debu. " Aku akan membaca buku ini sepengal dan jika buku ini tidak berguna aku akan membuangnya" Kata tegas dari sang pangeran.

Di pagi harinya pangeran pulang menuju istana lalu beristirahat di singgasana nya sambil membaca buku utu. Alhasil sang pangeran terdiam dan bertanya tanya kenapa dengan buku ini.


next chapter
Load failed, please RETRY

Un nouveau chapitre arrive bientôt Écrire un avis

État de l’alimentation hebdomadaire

Rank -- Classement Power Stone
Stone -- Power stone

Chapitres de déverrouillage par lots

Table des matières

Options d'affichage

Arrière-plan

Police

Taille

Commentaires sur les chapitres

Écrire un avis État de lecture: C1
Échec de la publication. Veuillez réessayer
  • Qualité de l’écriture
  • Stabilité des mises à jour
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte du monde

Le score total 0.0

Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
Votez avec Power Stone
Rank NO.-- Classement de puissance
Stone -- Pierre de Pouvoir
signaler du contenu inapproprié
Astuce d’erreur

Signaler un abus

Commentaires de paragraphe

Connectez-vous