Chapitre 226: The Different view

"Kau yakin?" Mikha meremas lengan Naoki. Hatinya tak bisa mempercayai bahwa ingatan yang muncul selama ini, adalah milik seseorang yang dulu sangat berharga bagi Naoki.

Ia tak bisa mempercayai semua ini. Apa yang ia alami terlalu ajaib untuk seorang manusia seperti dirinya. Ajaran yang ia terima selama di Indonesia, menjadikan apa yang ia alami begitu terasa seakan hanya hayalannya saja.

Tapi.. ini benar-benar terjadi. sekali lagi Mikha meremas lengan Naoki. Meyakinkan dirinya bahwa ia sedang tak bermimpi panjang.

Sagiri dalam dirinya yang kini entah berperan apa dalam hidupnya, seakan ingin menunjukan pada Mikha. Bahwa dirinya begitu berharga bagi Naoki.

Bukan mikha. Mikha seakan hanya sebuah wadah..

"Aku tak bisa mempercayai apa yang kau katakan Naoki." Mikha melepas cengkraman tangannya. Terduduk lesu di hadapan Naoki, yang juga mengikuti gerakan Mikha. Meraih dagu Mikha dan mengangkatnya. Mata coklat terang Naoki jernih.. menatap lurus Mikha tanpa ragu.