Chapitre 144: Pertemuan Yang Ditakdirkan

Di kamarnya, Bintang tampak diam seraya memandang wajahnya di pantulan cermin. Pikirannya seketika teringat dengan Galaxi.

"Sudah sebulan lamanya aku tidak bertemu kamu Mas, bagaimana kabar kamu dan sedang apa kamu sekarang. Apakah aku masih ada di pikiran kamu saat ini? Aku sudah pulang Mas, rasanya saat ini aku hanya ingin kamu kembali. Tapi ini semua hanya keinginan aku saja, dan entah apakah pikiran kamu sama dengan aku atau tidak. Aku hanya berharap kamu mau mempertahankan pernikahan ini. aku harap kamu mengerti perasaan aku kenapa aku pergi dari kamu. Ya, karena aku tidak bisa bertahan melihat kamu dengan wanita lain," gumam Bintang di dalam hatinya seketika air matanya itu menetes.

Dert ... Dert ... Dert ...

Seketika suara dering ponsel di depannya itu berdering, sehingga pikiran Bintang yang sedang bergelut dengan batinnya itu terlerai sejenak.

Dilihatnya oleh Bintang, seseorang yang sedang menghubunginya itu adalah Mars.