Télécharger l’application
6.25% Jadi Idola / Chapter 1: Masuk Kuliah
Jadi Idola Jadi Idola original

Jadi Idola

Auteur: seli1326

© WebNovel

Chapitre 1: Masuk Kuliah

hahhh... padahal hanya menerima 40 mahasiswa kenapa registrasinya selama ini. di urutan terakhir pula. gerutu Findra yang sedang menunggu giliran untuk mendaftarkan namanya.

kampus yang akan menjadi tempat Findra belajar adalah kampus terbaik di dunia. world university, yang hanya menyediakan dua jurusan, yaitu sastra dan manejemen. tapi jangan salah, meski hanya ada dua jurusan tapi setiap lulusan dari world university selalu di nanti untuk di ajak kerja sama bahkan saat masih semester 5. tak heran banyak lulusan SMA yang berlomba-lomba agar masuk kualifikasi untuk bisa mendaftar di kampus ini.

hanya beberapa orang saja yang bisa masuk tanpa perlu melakukan tes kualifikasi, orang-orang itu haruslah sangat istimewa. Findra bukan termasuk orang yang sangat istimewa itu, tapi prestasinya sejak kecil membuatnya masuk menjadi kandidat untuk ikut tes kualifikasi.

sebenarnya, kampus ini bukan lah, kampus uang ingin ia masuki. hanya karena mencoba menjadi anak yang berbakti ia mengikuti tes ini. Findra ingin kuliah dengan santai dan tidak terlalu memeras otak. rencananya dia akan merendahkan nilainya saat ikut ujiannya. tapi siapa sangka, meski sudah merendahkan nilainya dia masih masuk jajaran 40 teratas dalam tes, yang artinya dia diterima untuk menjadi mahasiswa di kampus ini.

sejak kecil Findra sudah di cekokki oleh berbagai macam ilmu pengetahuan, mulai dari yang bersangkutan dengan pelajaran sekolahnya ( bahkan terlampau sampai pelajaran yang di pelajari oleh profesor), sampai ilmu pengetahuan tentang bertahan hidup, semua di pelajari nya.

dan hanya orang-orang yang mampu berpikir banyak seperti dirinya yang mampu di terima di kampus ini.

saat ini adalah tes tahap kedua, tes kejuruan. Findra sedang menunggu hasil tesnya. keterangan terdepan dalam layar komputer yang digunakan untuk tes tersebut mengatakan bahwa, agar bisa masuk jurusan manejemen minimal skor yang di dapat adalah 67 dari 100, manejemen membutuhkan banyak otak untuk menghitung dan memprediksi. aku pilih jurusan sastra saja. pikir Findra saat melihat keterangan itu. saat orang lain berlomba masuk kelas manejemen, Findra malah ingin masuk kelas sastra.

kelas manejemen memang yang di incar kebanyakan mahasiswa di kampus ini. lebih menjanjikan, kata beberapa orang yang menginginkan gaji besar. sedang orang lain yang memilih jurusan manejemen memiliki berbagai macam alasan. yang paling mendasar, gengsi, sedang sisanya, tak berniat untuk bergengsi, apa lagi gaji besar setelah lulus, mereka memilih untuk menjadi orang yang mengendalikan gengsi dan gaji orang lain, dalam kata lain boss. banyak lulusan kampus ini yang memiliki gaji besar tapi sedikit yang mau menjadi boss orang-orang memiliki gaji yang besar.

hanya orang yang sangat istimewa saja atau yang sangat berambisi yang berpikir keadaan ini. lainnya, merasa menang jika gajinya lebih besar dari yang lain. Findra bunganya tidak berpikir kearah sana, tapi menjadi bos dan bertanggungjawab atas banyak orang akan sangat melelahkan dan membosankan untuk di jalani terus menerus. dia lebih memilih untuk menjadi boss untuk dirinya sendiri. bisa mengatur jam kerja sesuka hatinya juga bisa lebih banyak waktu untuk pribadinya, sesuatu yang tidak terpikirkan oleh orang-orang yang sangat istimewa.

jika banyak orang istimewa di kampus ini, dan sedikit orang yang sangat istimewa, maka Findra adalah dewanta keistimewaan yang belum terlihat oleh siapapun.

dalam ujian ini Findra berhitung matang-matang agar nilainya tak masuk jajaran kelas manejemen. Findra tempatkan nilainya di batas minimal masuk kelas sastra. walau bagai manapun ujian ini memakan banyak uang, dia harus bertahan sampai lulus. ya..., walaupun saat tes pertama mencari 40 teratas di dunia, masih tetap ada eliminasi jika tidak memenuhi standar yang di berikan oleh kampus.

pengumuman keluar, Findra tidak terkejut berada di urutan terakhir di list mahasiswa yang di terima di tahap kedua seleksi. nomor urut 34 Findra berada. itu artinya ada 6 orang yang gagal melewati ujian kedua ini. sedang mahasiswa yang di terima di kelas manejemen sejumlah 20 orang yang berarti mahasiswa sastra tahun ini semakin sedikit hanya 14 orang.

bagus setidaknya aku tak perlu banyak mengeluarkan tenaga untuk bersaing di ujian selanjutnya. bantingnya saat menarik kesimpulan jumlah mahasiswa sastra. ujian selanjutnya adalah ujian sub jurusan. setiap jurusan di bagi lagi menjadi dua jurusan yaitu jurusan idola dan pekerja. fungsinya untuk lebih menghidupkan rasa kompetitif dalam belajar. umumnya mereka akan mencoba untuk masuk kelas idola. fasilitasnya lebih banyak dan lebih berkualitas dari kelas pekerja.

kelas idola ada untuk mencetak generasi yang mahir di segala bidang, meskipun yang ada di kampus ini memang sudah ahli di segala bidang. sedang kelas pekerja lebih menjurus ke bisnis.

kali ini Findra juga memilih jurusan minoritas, kelas pekerja. lebih sedikit mata pelajaran yang harus di kuasai, pikirnya.

ujian ketiga ini akan di adakan tiga hari lagi, jadi para mahasiswa yang lulus ujian tahap kedua ini memiliki waktu persiapan untuk melakukan ujian itu. karena mereka belum sah menjadi mahasiswa di kampus itu, mereka harus pulang ke rumah ataupun ke tempat penginapan mereka.

Findra yang bukan warga negara dari negara itu pun pergi ke tempat penginapannya yang ia sewa beberapa hari yang lalu sampai satu Minggu kedepan. hanya ada tempat tidur dan kamar mandi kecil di sudut ruangan. untuk makan, Findra membelinya di sebrang penginapannya.

beruntungnya bagi calon mahasiswa yang berwarga negara di tempat ini. setidaknya, harga bagi mereka lebih murah dari pada yang harus aku bayar. belum lagi aku harus menyiapkan uang ekstra jika gagal ujian untuk membeli tiket pesawat pulang ketanah air.

Findra tidur terlentang di kasur penginapan. tubuhnya memenuhi kasur. sekarang barulah terlihat perawakan Findra yang sebenarnya, sebelumnya dia dibungkus oleh jaket tebal khas orang-orang yang tinggal di daerah yang memiliki udara dingin.

tubuh remaja laki-laki usia 18 tahun yang terlihat seperti karya seni. sangat menggoda bagi bagi kaum hawa yang melihatnya. otot lengan dan bentuk roti sebel di perutnya tidak berlebihan. mungkin kalau orang tidak tahu latar belakang keluarganya, akan mengira dia adalah pangeran dari negeri antah berantah. tentu saja, bagi kedua orang tuanya, bagaimanapun rupa anaknya akan terlihat seperti pangeran. tapi tidak bagi Findra, bukan hanya bagi orang tuanya saja dia pangeran, tapi juga bagi kaum hawa yang melihatnya. meski datang dari keluarga yang kekurangan, wajahnya bersih tanpa noda, meski warna kulitnya yang lebih gelap karena terpanggang matahari saat membantu orang tuanya bekerja sebagai petani yang tak memiliki tanah untuk di olah.

semua biaya sekolah dia dapat dari dana bantuan orang miskin dan berbagai prestasi yang di menangkannya. tak mengapa berkulit gelap di negeri ini, lagi pula, kulit gelapnya bukan gelap seperti gosong, lebih mirip warna gelap alami yang eksotis. terlihat kurang cocok memang dengan wajahnya tapi menambah kesan maskulin dalam dirinya.

rasa lelah yang mendera tubuhnya, membuatnya tertidur dalam hitungan menit setelah berbaring di kasur.

***

di sisi lain, para dewan yang mengurusi seleksi hari ini sedang mengadakan rapat. Salah satunya, ada yang sedang melihat ke arah data yang di pegangnya, sedang yang lain sibuk berdiskusi tentang meningkatnya jumlah mahasiswa jurusan manejemen dengan gembira dan semangat.

orang yang memegang data hasil ujian menyunggingkan senyum kecil saat tiba di bagian data tentang Findra, menarik, batinnya. dia seperti sengaja menempatkan dirinya di posisi akhir di bagian yang dia inginkan. kita lihat bagai mana hasil ujiannya tiga hari lagi, jika dia gagal berarti dia hanya beruntung sejauh ini. jika dia berhasil, dia pastilah sangat istimewa.

sungguh merugi jika aku tak mendapatkannya jika dia lolos ujian. tidak ada yang lebih menarik selain memelihara monyet bukan? aku harap mereka tidak menyadari keberadaannya. aku ingin menyimpannya untuk diriku sendiri.


next chapter
Load failed, please RETRY

État de l’alimentation hebdomadaire

Rank -- Classement Power Stone
Stone -- Power stone

Chapitres de déverrouillage par lots

Table des matières

Options d'affichage

Arrière-plan

Police

Taille

Commentaires sur les chapitres

Écrire un avis État de lecture: C1
Échec de la publication. Veuillez réessayer
  • Qualité de l’écriture
  • Stabilité des mises à jour
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte du monde

Le score total 0.0

Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
Votez avec Power Stone
Rank NO.-- Classement de puissance
Stone -- Pierre de Pouvoir
signaler du contenu inapproprié
Astuce d’erreur

Signaler un abus

Commentaires de paragraphe

Connectez-vous