Télécharger l’application
98.63% Isi Kontrak Pernikahan / Chapter 72: Isi Kontrak Pernikahan (end)

Chapitre 72: Isi Kontrak Pernikahan (end)

Dua bulan berlalu....

Saat ini suasana bahagia tengah menyelimuti keluarga kecil Reno dan Lina. Menjadi orang tua baru ternyata sangatlah menyenangkan,terlepas dari aktivitas baru yang harus mereka jalani sebagai orang tua tapi tetap saja intinya kehidupan mereka bahagia .

Lina yang kini sudah menjadi istri sekaligus ibu,memilih untuk menghandle semuanya sendiri. Apalagi kebutuhan suami dan anaknya,ia yang menyiapkan semuanya dan soal kebersihan rumah ia dibantu satu art saja.Karena Lina hanya membutuhkan orang unuk membantunya merapikan rumah saja bukan mengurus rumah tangga.

Tapi sampai saat ini ada sesuatu yang terus mengganjal dihati Lina,apalagi kalo bukan tentang ibunya.Ibunya yang sangat Lina harapkan untuk datang melihat sang cucu yang kini sudah lahir kedunia.

Setiap hari tak terasa Lina selalu memandang pintu rumahnya,berharap setiap yang datang iti ibunya dan kakak kakaknya.Tapi apa daya sudah dua bulan berlalu dan tak ada tanda tanda sedikit pun akan kehadiran mereka.

Kakak Reno saja,Raka yang tinggal di luar negeri sana menyempatkan diri untuk melihat keponakannya bahkan memboyong serta keluarga kecilnya.Tapi kenapa ibunya Lina yang hanya tinggl di luar kota sana tak pernah sempat kesini walaupuan hanya untuk mampir.

''Hey,ada apa....''tanya Reno pada Lina yang terlihat melamun memperhatikan pintu rumah mereka.

''Gak kok mas....''Dengan seketika Lina mengalihkn pandangannya begitu sadar sang suami datang.

''Besok mau mas antar kesana....''Reno mengajak Lina untuk mengunjungi sang ibu yang seakan menghilang.

Walau bagaimanapun Reno mengerti suasana hati istrinya yang pasti sangat merindukan sang ibu. Semenjak kejadian menyesakan dada itu ibu Ani tak pernah lagi terdengar kabarnya,bahkan no telponnya tak bisa Lina hubungi.Memang yang diminta bu Ani tak main main,ia meminta sejumlah uang yang sangat besar pada Reno.

Dan semenjak kejadian hari itu pula Lina sempat marah besar pada Reno,karena menganggap Reno lah yang sudah memisahkan Lina dengan sang ibu.Tapi dengan berjalannya waktu Lina akhirnya mengerti jika yang dilakukan suaminya hanya lah ingin membuatnya terus hidup bahagia.

''Tapi Reina bagaimana....''Lina menghwatirkan anaknya yang masih kecil harus ikut perjalanan jauh.

''Mau dibawa ayo,klo nggak kita titipkan saja pada ibu dan bapak,.....''

''Kita bawa saja ya...''Pinta Lina karena bagaimanapun dia ingin sang ibu melihat cucunya.

''Baiklah,kita ajak Reina jalan jalan besok....''Reno merangkul Lina kedalam pelukannya.

''Tapi bagaimana kalo kita minta saran ibu dulu...''Bagaimana pun Lina itu orang tua baru,banyak yang ia pikirkan jika membawa Putri kecil mereka sendiri apalagi perjalanan mereka yang cukup jauh.

''Ya boleh...''Reno malah berharap jika ibunya akan melarang Lina membawa Reina karena alasan terselubungnya.

. . . . .

Pagi ini Reno bisa bersenang hati,karena ibunya melarang Lina untuk membawa sang buah hati untuk ikut dengan alasan ya Reina masih kecil.Tapi sebenarnya itu bohong.

Reno dan Lina berangkat dari jam tujuh pagi,mereka sengaja berangkat pagi pagi karena takut jalanan akan macet dan tentunya bisa kembali kerumah secepatnya.

''Kamu yakin mau turun sendiri....''tanya reno begitu mereka sampai didepan rumah ibunya Lina.

''Ya,nanti mas susul aku ya ....''Lina tak mau kedatangannya bersama Reno membuat ibunya berpikir jika Reno masih mau memberikan uangnya.

Sebenarnya da satu fakta yang Reno sembunyikan dari Lina disini.Fakta bahwa ibunya telah pergi,ya ibu Ani memutuskan untuk pindah keluar kota begitu menerima uang dari Reno,ibu Ani memboyong semua kelurganya meninggalkan kota Bekasi ini.Dan Reno sengaja menyembunyikan hal ini bertujuan agar Lina tak kembali marah padanya dan biarlah istrinya itu tau kenyataan ini sendiri.

Saat dirasa cukup lama sang istri tak kujung keluar,akhirnya Reno pun memutuskan untuk turun untuk mengecek kondisi istrinya itu baik baik saja atau tidak.

Rumah bekas kediaman bu Ani memang tak terlihat sepi bahkan restorannya terlihat ramai dan reno bisa pastikan jika rumah bu Ani telah ditempati penghuni baru.

''Ada apa....''Reno tak laget mendapati istrinya yang tengah menangis tertunduk disebuah meja.

''Ibu pergi mas,ibu pergi ninggalin aku....''ungkap Lina dengan air mata yang mengalir deras.

''Ibu pergi ninggalin aku....''Lina menangis hebat,bahkan tangisannya itu membuat pengunjung resto yang lain memperhatikan mereka.

''Kita kemobil dulu yuk....''ajak Reno karena merasa tak enak telah mengganggu pengujung resto yang lain.

''IBu pergi niinggalin aku mas....''kat kata itulah yang terus terucap dari mulut Lina disepanjang tangisannya yang sudah lebih dari lima belas menit itu.

''Ini pilihan yang ibu kamu pilih sayang...''Reno mengingatkan Lina jika ini adalah keputusan yang ibu Ani pilih.

Ibu Ani lebih memilih meninggalkan Lina daripada memilih harus menyayangi Lina sebagai mana mestinya.

''Mas yakin suatu hari nanti,ibu mu akan sadar jika meninggalkanmu dan menelantrakanmu itu adalah pilihan yang salah....''Reno yakin jika karma itu nyata adanya.

''Sudah ya....''Reno mengusap air mata Lina dan mengecup keningnya sebelum kembali membawanya kedalam pelukan.

''Pulang yuk....''pinta Lina yang kini tangisannya mulai berhenti.

''Bagimana kalo kita berkencan dulu hari ini....''pinta reno.

''Ok,bisakah kita mencari hotel terlebih dahulu....''Permintaan Lina tentu saja disambut dengan senang hati oleh Reno.

Reno dengan semangat membawa mobilnya kesebuah hotel yang tak jauh dari sana.

"Mas,aku ingin istirahat sebentar.Boleh kan...." Lina meminta ijin Reno untuk menenangkan pikirannya dengan tidur.

"Mas temenin ya...."

"Ya tapi gak boleh macem-macem ya..." Lina memperingatkan Reno untuk menahan diri.

"Iya..." Reno saat ini menurut karena dirinya juga merasa lelah apalagi semalam dia juga ikut terjaga menemani istrinya begadang.

* * * * * * * * * *

Dua tahun kemudian....

"Reina tunggu mamah sayang...." terlihat Lina tengah mengejar seorang anak kecil yang tengah berlari lari.

"Pelan pelan donk larinya,kasian mamah kan berat...." Reno menghentikan gadis kecil itu.

"Ouh adek bayi itu berat yah mah,Kalo berat kenapa gak papa aja yang bawa...." gadis kecil itu berkata dengan terbata bata dan belum jelas,tapi Reno dan Lina sebagai orang tua mereka tentu saja mengerti apa yang anaknya ucapkan.

"Gak bisa donk sayang,perut mamah itu rumah dedek bayi saat ini nanti kalo dedek bayinya sudah lahir biar papa yang ganti gendong..." Reno memberi penjelasan pada sang putri kecilnya yang akan segera memiliki seorang adik.

Ya saat ini Lina tengah kembali hamil,diusia Reina menginjak dua tahun.Kehamilan Lina sudah menginjak minggu ke 28 dan itu artinya tinggal menunggu beberapa bulan lagi Reno akan kembali dikaruniai anak buah cintanya dengan Lina.

Tamat

Sebuah perjalanan cinta memang tak selamanya berawal dari hal yang indah,dan tak semuanya di awali dengan kebencian.

Yang pasti didalam sebuah perjalanan cinta itu,terdapat banyak rasa. Tak selamanya indah dan tak akan selalu pahit pasti akan ada rasa lain didalamnya.

.....

Terimakasih kepada semua readers yang sudah membaca cerita ini sampai akhir.Jujur ini novel pertama yang aku bisa selesaikan sampai akhir,karena biasanya aku hanya menulis cerita tanpa pernah berniat untuk mempublish ke publik.

Aku juga mengucapkan terimakasih sebesar besarnya untuk yang setia memberiku powerstone,reviews dan komentar. Jujur itu hal yang membuat aku selalu bersemangat menulis ditengah tengah kesibukan.

Aku Pamit.

Sampai jumpa di karyaku yang lain.


L’AVIS DES CRÉATEURS
audyamira_2217 audyamira_2217

Bayu Olivia itu juduk karyaku selanjutnya,tapi aku masih ngumpulin bahan...

next chapter
Load failed, please RETRY

État de l’alimentation hebdomadaire

Rank -- Classement Power Stone
Stone -- Power stone

Chapitres de déverrouillage par lots

Table des matières

Options d'affichage

Arrière-plan

Police

Taille

Commentaires sur les chapitres

Écrire un avis État de lecture: C72
Échec de la publication. Veuillez réessayer
  • Qualité de l’écriture
  • Stabilité des mises à jour
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte du monde

Le score total 0.0

Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
Votez avec Power Stone
Rank NO.-- Classement de puissance
Stone -- Pierre de Pouvoir
signaler du contenu inapproprié
Astuce d’erreur

Signaler un abus

Commentaires de paragraphe

Connectez-vous