Kedua orangtua Aksa akan datang malam ini. Irona yang bingung harus melakukan apa, kini masih sibuk mondar mandir di dalam kamarnya.
"Gue nanti harus gimana?" gumam Aksa dengan rasa cemas yang tak bisa ia tutupi.
Pintu kamar terbuka. Terlihat Selvia yang dengan sengaja menemui Irona.
"Kamu kenapa?" tanya Selvia yang menyadari raut wajah putrinya.
"Rona bingung, Ma. Kalo orangtua Aksa dateng, Rona harus gimana?"
Selvia mengusap rambut Irona. Menyingkiran anak rambut yang sedikit menghalangi kedua mata Irona.
"Kamu cukup senyum"
"Senyum? Kok senyum, Ma?"
"Karena senyum itu ibadah. Keluarga Aksa pasti akan merasa dihargai walaupun cuman dikasih senyuman"
Selvia benar. Mengapa ia harus bingung? Bukannya keluarga Aksa bukan termasuk keluarga sombong dan angkuh?
"Jadi, Rona cuman harus senyum dan ramah aja, Ma?"
"Iya, Sayang. Kasih senyum terbaik kamu"
Irona mengangguk kuat dan memeluk Selvia setelahnya.
"Fyuhh.. Gue harus tenang" batin Irona.
***