Tangisan Qingtan yang memilukan hati terdengar dari altar, dan menggema di langit di atas Darkness Square. Kejadian itu membuat banyak orang tercengang, terutama para praktisi Darkness Judgement Hall. Sejak Qingtan bergabung dengan Darkness Judgement Hall, mereka hanya pernah melihat gadis muda yang dingin, dan hampir tidak pernah memperlihatkan gejolak emosi sedikit pun. Tidak ada seorang yang tahu berapa banyak darah yang mengalir di kedua tangannya yang mungil. Dalam hanya tiga tahun, Qingtan sudah naik dari murid biasa, menjadi posisi dengan otoritas terbesar, yaitu dua hakim utama. Bahkan dua kepala bagian juga memperlakukannya dengan penuh hormat, meskipun usianya masih muda.