Mendengar suara wanita dari seberang sana, George menjadi tegang. Apa benar itu dia? Selama ini memang George sudah tidak pernah tahu lagi keadaannya setelah dia memutuskan untuk mengeluarkannya dari istana karena takut Alesha akan merasa tidak nyaman dengan kehadirannya. Walau bagaimana pun dialah yang telah menyebabkan hampir retaknya rumah tangganya dengan Alesha.
Akan tetapi dia kembali? Dan pertanyaan George, berani meneleponnya seperti ini. Apa yang akan di lakukannya? Apakan dia akan kembali mengganggu keharmonisan rumah tangganya. Semua pikiran itu kini menghantui otaknya. Sehingga sapaan wanita yang terdengar di ponselnya tidak dia alas sama sekali.
"Yang Mulia George sahabatku, apa kau masih di sana?" suara itu terdengar lagi dan kali ini George meresponsnya.
"Kenapa kau meneleponku?" suara George dingin sedingin salju di kutub utara. Dia tidak ingin berhubungan dengannya lagi tapi kenapa dia berani meneleponnya.
— Un nouveau chapitre arrive bientôt — Écrire un avis