Bayi tampan yang diberi nama Alp Ahmed Atagul itu tertidur di ranjang bayi yang terbuat dari rotan. Rambutnya yang ikal dan tipis karena baru saja dipotong tersebut tidur dengan nyenyaknya di ranjang box bayi tersebut.
Thalita menghampiri bayi mungilnya tersebut yang nampak anteng tersebut. Rasa lelah Thalita seakan terbayar saat melihat malaikat kecilnya tersebut tertidur dengan nyaman dan tenang. Ia harus menjalani hidup barunya sebagai seorang Ibu dalam tekanan batin yang disebabkan oleh Furkan. Furkan memilih pergi dari kediamannya tersebut meninggalkan Thalita dan bayinya yang baru lahirw.
Thalita memutuskan tak menahan Furkan yang ingin pergi kemanapun yang Ia mau. Ia sadarqw jika pernikahan ini hanyalah akan membuat Mereka menderita dan terluka saja. Pernikahan yang terlalu dipaksakan itu tak bisa mengikat keduanya menjadi lebih erat. Pernikahan ini nyatanay hanya membuat Mereka terluka dan saling menyakiti saja.