Cecilia berhenti menuangkan susu dan meminumnya. "Kenapa aku ngomong gini? Ayah, gimana rasanya saat lihat ibu sama anaknya di taman? Sedangkan aku nggak pernah ngerasain kasih sayang itu. ibu lagi tiupin lutut anaknya yang berdarah, Ayah nggak tahu gimana perasaan aku, kan? Ayah pernah nggak ngerasa kalau aku justru ngerasa kak Laras itu adalah ibu aku.. Ayah nggak tahu kan kalau aku mampir ke kafe dia buatin makanan, terus waktu itu lagi hujan, aku makan. Kak Laras malah keringin rambut aku.. apa pernah ayah perhatikan itu?"
"Lalu kamu mau apa?"
"Ayah terlalu Sibuklah. Sampai ayah nggak akan tahu bagaimana perasaan anak sendiri tanpa ada orang tua yang lengkap.
"Ayah kurangi kencan sama pacar Ayah. Apalagi dia punya anak. Ayah terima mereka, belum tentu mereka terima aku."