Télécharger l’application
0.75% Hikmah di balik Ujian / Chapter 2: Bab 2 Cinta Pertama

Chapitre 2: Bab 2 Cinta Pertama

Aku tidak diperbolehkan main setelah pulang sekolah, sepulang pulang sekolah harus tepat waktu.. karena aku harus membantu ibuku di rumah makan... masa kecilku yang penuh dengan ketakutan, karena kakak iparku yang melakukan pelecehan kepadaku dan masa remajaku terkekang Oleh pekerjaan.. tidak diperbolehkan bermain ataupun berorganisasi.

Padahal aku mengikuti ekstrakurikuler dan organisasi OSIS di sekolah .. yang terkadang menyita waktuku. jika aku dari pagi sekolah dan pulang sore karena ada ekstrakurikuler maka aku akan dimarahi oleh ibuku.

Seperti hari ini, setiap hari Sabtu aku mengikuti ekstrakurikuler Pramuka, aku pulang sekolah pukul 6 sore, sesampainya di rumah aku dimarahin dan dimaki-maki.

"Kamu ke mana saja pulang sekolah..!! bukannya membantu ibumu."

"Maaf Bu, karena aku mengikuti ekstrakurikuler .. kan Ibu tahu setiap hari Sabtu aku mengikuti kegiatan pramuka di sekolah.

"Ibu sudah bilang jangan mengikuti kegiatan macam-macam.. yang penting sepulang sekolah kamu harus segera pulang, kamu tahu kan betapa repotnya ibu berjualan.. kamu harus bisa membantu ibu, lihat saja kakakmu saja laki-laki bantu ibu, masa kamu perempian...

Aku hanya terdiam kemudian masuk ke dalam kamar. Sedangkan Ibu masih saja ngomel-ngomel di luar kamar.

Aku hanya bisa menangis di dalam kamar meratapi nasibku.. Kenapa tidak sama seperti teman-temanku yang lain, Mereka bisa bermain sepuasnya.. bisa berorganisasi dan mempunyai kegiatan yang banyak di sekolah.

Tetapi aku dibatasi waktu oleh ibuku, hanya untuk sekolah saja, Padahal aku Mengikuti berbagai macam kegiatan di sekolah dari mulai kegiatan kerohanian di DKM.. kegiatan Osis, juga kegiatan Pramuka di sekolah.

Tetapi semua itu tidak bisa aku lakukan, karena setiap kali aku mengikuti kegiatan di sekolah pasti ibu akan marah dan memaki-maki aku.

Seperti biasa.. Hari ini aku berangkat ke sekolah, dengan membawa barang dagangan untuk aku jual kepada teman-teman ku.. dan sepulang sekolah aku bergegas pulang karena tidak mau dimarahi oleh ibuku.

Sesampainya di rumah...

"Assalamu'aikum ....

"Waalaikum salam ... lalu aku pergi kekamar untuk mengganti pakaianku... setelah itu melaksanakan salat zuhur, Lalu membantu ibuku, untuk persiapan memasak besok, seperti mengupas kentang, memotong sayuran... dan lain-lain.

Setelah selesai dengan aktivitas di dapur, aku membantu ibu di depan.. untuk melayani pembeli di Rumah Makan Ibuku. dan karena ramai banyak sekali pengunjung, yang datang. Aku membawa piring-piring dan gelas bekas makan untuk dicuci di belakang.

Sebenarnya di rumah ada 1 orang pekerja tapi Ibu selalu menyuruh anak-anaknya tetap membantu .. meskipun ada 1 orang pekerja karena 1 orang pekerja itu tidak akan mampu menyelesaikan pekerjaan yang banyak.

Jika rumah makan Ibuku sedang ramai, aku membantu mencuci piring.. terkadang aku juga membantu ibuku di depan untuk melayani para pembeli.. Terkadang ada satu atau dua orang pembeli yang suka iseng kepadaku, Tapi aku tidak pernah menghiraukan nya.

Hingga suatu hari ada seorang karyawan di salah satu Garmen dekat rumahku .. Langganan ibuku.. yang mencoba mendekati aku, Orangnya sangat baik dan perhatian ..

Selain itu juga dia mempunyai wajah yang lumayan tampan .. ketika laki-laki tersebut mengungkapkan perasaannya, Entah kenapa aku menerimanya. mungkin karena ada perasaan nyaman saat berada di dekatnya.

Nama pemuda itu Argya.. dia seorang pemuda yang baik, aku jatuh hati padanya dan dialah cinta pertamaku. ketika malam minggu tiba Argya datang kerumah.. dan mengajakku jalan-jalan.

Dia minta izin kepada orang tuaku untuk membawa aku jalan-jalan.. Ayahku sangat bahagia aku mempunyai seorang kekasih, berbeda dengan ibuku, ibuku kurang setuju karena Argya hanya pegawai pabrik Garment saja.

Padahal ketiga kakak perempuanku juga sama saja, karena ketiga kakakku bekerja di pabrik, mendapatkan suami pegawai pabrik juga. Tetapi ketika aku mempunyai seorang kekasih karyawan pabrik garment ibu kurang setuju. tapi aku tidak menghiraukannya aku tetap menjalin hubungan bersama Argya.

Meski Setiap hari dia datang ke rumah karena selalu makan siang disini. Ibu ku tidak pernah memberikan senyuman sedikitpun, dan itu membuat Argya sedikit sungkan.

Hari ini kami berjalan-jalan ke taman kota karena setiap weekend atau malam minggu selalu ramai di taman kota. banyak orang-orang yang berjualan.. juga banyak permainan ataupun arena bermain..

Aku sangat senang sekali ..ini baru pertama kali aku merasa bahagia selain karena dia sangat perhatian, Aku juga merasa dicintai Argya memberikan berbagai macam makanan yang aku inginkan.. dan dia selalu memberikan coklat kesukaan ku, setelah puas berjalan-jalan Argyapun mengantarkan aku..

ke rumah, karena sebelumnya ibuku sudah mewanti-wanti agar aku tidak pulang terlalu malam.

Padahal waktu baru menunjukkan pukul 8 malam. akhirnya kami pun pulang. Argya menggenggam tanganku ..

"Apakah kamu bahagia malam ini?

"Ya aku sangat bahagia ...Terima kasih untuk malam yang indah ini."

"Aku bahagia melihat kamu tersenyum.. karena selama aku makan di Rumah makan ibumu .. Aku jarang melihatmu tersenyum.

Aku pun menunduk malu .. ternyata selama ini dia selalu memperhatikan gerak-gerik aku

"Aku jarang memberikan senyumku ...karena aku tidak suka jika ada laki-laki yang Sembarangan menggodaku..."

"Oh begitu.."

"Iya terkadang kalau aku tersenyum.. pembeli menganggapku lain.. biarlah aku dikatakan judes yang penting mereka menjadi sungkan dan tidak macam-macam... tidak menggangguku."

"Iya aku mengerti .. setelah aku mengenalmu ternyata kamu mempunyai kepribadian yang sangat baik "Kata Argya.

"Terima kasih yah.. untuk malam ini Aku pamit pulang ... salam buat keluargamu...

"Iya ..hati-hati yah di jalan.

Semenjak mempunyai kekasih kehidupan aku lebih berwarna... aku lebih bersemangat dan ada yang lebih perhatian kepadaku.. terkadang Argya memberikan apa yang aku butuhkan.

Membelikan kamus, membelikan buku, dan setiap minggu selalu mentraktir makan dan minum juga. memberikan aku coklat dan ice cream. di dalam hidupku Baru kali ini aku merasakan bahagia.

Aku tidak menyangka Kak Teni kembali ke rumah orang tuaku dengan luka-luka di sekujur tubuhnya... ternyata dia mendapatkan perlakuan kasar lagi dari suaminya.

Aku benar-benar merasa takut.. melihat kelakuan kak Dani terhadap Kak Teni.

Akhirnya Ayahku mengambil keputusan bahwa antara kak Teni dan kak Dani harus bercerai. ketika kak Dani datang untuk menemui kak Teni ... Ayahku marah besar bahkan Ayahku memukul kak Dani ..

"Aku tidak pernah memukul anakku ... Aku menyerahkan Anakku, Bukan untuk kamu pukuli... mulai hari ini jangan menginjakkan kaki mu ke rumahku lagi.. karena mulai besok aku sendiri yang akan menguruskan perceraian antara kamu dan Teni. Sekarang pergi lah "Kata ayahku..

"Maaf pak.. beri aku kesempatan.

"Tidak.... Pergi.... dengan amarah yang besar Ayahku berteriak....

"Aku baru kali ini melihat ayahku sangat marah bahkan Ayahku melaporkan Kak Dani ke polisi karena tetanggaku seorang polisi...

karena Dani tetap bersikeras tidak mau bercerai kakakku yang menggugat cerai nya.. bahkan Kak Dani sempat dipenjara beberapa hari untuk memberikan Efek Jera .. setelah itu Ayahku mencabut gugatannya karena orang tua Kak Dani memohon untuk memaafkan anaknya.

Setelah bercerai kakakku, tinggal kembali di rumah orang tuaku.


next chapter
Load failed, please RETRY

Cadeaux

Cadeau -- Cadeau reçu

    État de l’alimentation hebdomadaire

    Rank -- Classement Power Stone
    Stone -- Power stone

    Chapitres de déverrouillage par lots

    Table des matières

    Options d'affichage

    Arrière-plan

    Police

    Taille

    Commentaires sur les chapitres

    Écrire un avis État de lecture: C2
    Échec de la publication. Veuillez réessayer
    • Qualité de l’écriture
    • Stabilité des mises à jour
    • Développement de l’histoire
    • Conception des personnages
    • Contexte du monde

    Le score total 0.0

    Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
    Votez avec Power Stone
    Rank NO.-- Classement de puissance
    Stone -- Pierre de Pouvoir
    signaler du contenu inapproprié
    Astuce d’erreur

    Signaler un abus

    Commentaires de paragraphe

    Connectez-vous