Taksi itu hancur di bagian samping kiri,supir segera keluar membantu Sean.Supir itu sendiri mengalami luka di keningnya terkena setir,sementara Sean terluka dibagian tangannya dengan luka gores yang cukup dalam dan darah mengalir sedikit di pelipisnya.
"Tuan,tidak papa?" tanya supir itu khawatir
Sean menggelengkan kepala nya,terasa sakit tapi dia tidak kehilangan kesadarannya.Seorang wanita turun dari mobil di sebrang mereka dalam keadaan panik,dia hendak menelfon ambulans karena takut mendekati mobil di hadapannya itu.Baru saja hendak menelfon,dia melihat supir menbantu seorang pria bersandar disamping mobil.
"Sean." ucap wanita itu
Dia terkejut dan menyimpan kembali hp nya,lalu mendekati mereka.
"Sean,apa kamu Sean?" tanya nya
Sean menaikkan pandangannya pada wanita itu,dan menatap bingung.Dia cukup kesakitan karena luka di tangannya yang disebabkan oleh goresan kaca mobil yang pecah,padahal luka di kepala hanya karena terbentur dinding jendela dan tidak cukup parah.
"Kamu mengenaliku?" tanya Sean bingung
Sean berdiri perlahan,kemudian merobek sedikit baju nya untuk menutupi luka di tangannya.
"Aku Lily,sahabatnya Kyra.Apa kamu lupa padaku?" tanya Lily
"Kyra?" tanya Sean menatap wajah Lily serius
"Iya benar..ah maaf..aku hampir tidak mengenali wajahmu,jika saja beberapa hari yang lalu aku tidak melihat kekasihku menunjukkan foto kalian saat bersama." jelas Lily
"Siapa kekasihmu?" tanya Sean
"Chris..Dia kekasihku,aku anak Irvan dongala." ucap Lily
Sean mengangguk,bukan dia tidak tau om Irvan adalah rekan bisnisnya,sementara kekasih Lily adalah anak dari perusahaan besar yang sedang menjalin kontrak dengan mereka.
"Kamu terluka Sean." ucap Lily melirik luka ditangan Sean
"Tunggulah,aku akan menelfon ambulan." lanjut Lily
"Jangan,aku terburu-buru." jawab Sean
"Tapi lukamu..?" belum sempat Lily melanjutkan
"Aku harus menemui Yumii." ucap Sean pelan
Bukankah ini sudah terlambat,untuk menemui Yumii..sebentar lagi sudah jam 12.
"Kamu mau menemui Kyra selarut ini?bukankah kalian sudah bertemu?" tanya Lily bingung
Sean menggelengkan kepalanya lesu.
"Ya Tuhan,Sean.Jangan bilang kamu belum bertemu dengannya." lanjut Lily dengan wajah kesal
"Aku sudah bertemu dengannya,hanya saja..aku..aku tidak mengenalinya." jawab Sean ragu
"Ya ampun Sean,apa Kyra juga tidak mengenalimu??Bukankah dia bekerja di kantormu?astaga..pantas saja dia tidak menceritakan apapun.Aku sudah menghubungi nya sejak tadi,tapi nomor nya tidak aktif.Ku rasa dia sudah tidur,sebaiknya kamu segera pulang dan obati lukamu." ucap Lily seakan mengomeli anak kecil
Dia kesal melihat mereka berdua tidak saling mengenali.Bahkan sudah bekerja di kantor yang sama,tapi benar saja..jika bukan karena yang menunjukkan fotonya dan Sean,dia mungkin tidak mengenali Sean juga.
"Betapa kalian tumbuh dengan sangat baik." desah Lily dalam hati
"Terima kasih." ucap Sean pada Lily
"Aku akan mengantarmu." ucap Lily
"Pak,saya sudah memanggil ambulan..bapak bisa tunggu disini.Sebentar lagi mereka sampai.." ucap Lily kemudian membantu Sean masuk kemobilnya
Sementara saat itu dirumah Kyra terbangun,kaget melihat jam sudah menunjukkan jam 11.30 malam.Kyra berdiri dan menemui tante nya.
"Tante,aku pinjam mobil." ucap Kyra
Tante Sinta kaget melihat keponakannya yang tiba-tiba bangun.Dia sontak memberikan kunci mobilnya begitu saja,Kyra berjalan keluar pintu.
"Kyra,mau kemana selarut ini?" tanya tante Sinta
"Keluar sebentar tante,aku akan segera pulang." jawab Kyra
Kemudian dia menghidupkan mobilnya berlalu pergi,dijalan mobil nya berpapasan dengan mobil Andrean.Dia tidak menyadari karena terburu-buru,sementara Andrean tidak mengenali mobil tante nya itu.
Kyra berhenti dan memarkir mobilnya,dia keluar dari mobil.
"Ah,dingin." ucapnya pelan
Saking buru-buru nya dia bahkan lupa memakai jaket dan tidak membawa hp.
Kyra berjalan sebentar dan kemudian duduk disebuah kursi,dia melihat jam di tangannya.Sebentar lagi hari berganti,umurnya pun bertambah.
"Apakah dia akan datang?" ucap nya harap
Dia tau Sean ada di Jakarta pagi tadi,bagaimana mungkin dia berharap Sean tiba-tiba muncul.Hanya mengandalkan sedikit keajaiban pun rasanya mustahil.
"Apa seharusnya aku kesini lagi besok?" tanya Kyra dalam hati
Dijalanan yang cukup sepi,Lily melirik Sean beberapa kali heran..wajah Sean kelihatan sangat gelisah.
"Dimana rumahmu?" tanya Lily
"Didepan belok kiri." jawab Sean
Lily membawa mobil menuju taman kota,dia sedikit bingung melihat jalanan ini.
"Apa kamu sudah pindah dari rumah lamamu Sean?" tanya Lily
"Berhenti disini." ucap Sean
Lily menghentikan mobilnya,dan terheran melihat lokasi nya.
"Bukankah ini taman?lalu dimana rumahmu?" tanya Lily
"Ada yang harus ku temui,pulanglah." ucap Sean kemudian keluar dari mobil
"Lalu bagaimana kamu pulang nanti?" tanya Lily sedikit teriak
"Aku bisa pulang sendiri,terima kasih Ly." jawab Sean berlalu
Lily menggelengkan kepala nya,bingung melirik Sean yang sudah berlalu.
"Ya Tuhan,dia tidak berubah sama sekali." ucap Lily
Sean berjalan menyusuri taman,masih dengan kado di tangannya.
Sementara Andrean sudah sampai dirumah Kyra,dia melihat tante Sinta yang membukakan pintu.
"Andrean.." ucap tante Sinta kaget
"Apa ada masalah?" tanya tante lagi
"Tidak tante,Lia ada?aku hendak memberi nya kejutan." ucap Andrean
"Ya ampunn,kamu tau hari ulang tahunnya?" tanya tante Sinta dengan mata berbinar
Dia tersenyum melihat pria dihadapannya.Dia menebak kemungkinan Kyra dan Andrean tengah menjalin hubungan.
"Ah,tante lupa.Kyra baru saja keluar." ucap tante lagi dengan wajah sedikit cemberut
"Keluar?selarut ini?" tanya Andrean
"Dia bilang ada urusan,apa mungkin kalian punya janji?" tanya tante
Andrean teringat dia menghubungi Kyra tadi,mungkin saja Kyra sudah menuju hotelnya saat ini.
"Kenapa dia tidak menungguku menjemputnya?" ucap Andrean pelan
"Apa?" tanya tante
"Ehm,aku akan mencari Lia dulu tante.Mungkin dia sudah lebih dulu sampai." jawab Andrean
Tante mengiyakan kemudian Andrean pamit kembali pulang ke hotel.
Di taman udara nya semakin dingin,Kyra melirik jam melihat kurang dari 3 menut lagi jam 12.Dia beranjak dari kursinya berjalan beberapa langkah.
"Dia tidak mungkin datang selarut ini,dasar bodoh." ucap Kyra kesal pada dirinya sendiri
Baru berjalan sebentar dia merasa seperti ada langkah yang mengikuti nya dari belakang.Kyra gugup mencengkeram lengan baju nya erat.
"Ah tidak,seharusnya aku tidak kesini." ucapnya dalam hati
Kyra meracau membaca beberapa do'a keselamatan.Berjalan dengan gugup dan cemas,tapi suara langkah itu semakin terdengar.Kemudian dia melihat bayangan seseorang berada di bawah bayangannya.
"Siapa??" teriak Kyra keras karena takut
Tidak menerima jawaban,Kyra pun takut menoleh.Kyra berhenti sebentar,kemudian dalam hitungan detik dia mencoba berlari.
"Yumii.." panggil Sean lembut
Kyra terkejut,dan menghentikan langkahnya.
"Apa aku tidak salah dengar?" tanya nya
Kemudian Kyra menoleh kebelakang,dia terkejut melihat seorang pria berdiri beberapa meter dari nya.Dengan wajah yang disinari cahaya lampu taman,rambut acak-acakan,dan dia terluka.
"Yumii..ini aku." ucap Sean pelan
Mata nya menatap Kyra dengan lembut,dengan cahaya putih yang seolah bisa kapan saja membanjiri matanya.Dia menarik nafas tak beraturan,begitu pun Kyra..dia terkejut melihat Sean berdiri dihadapannya.Dan dia menyebut nama nya dulu.Sean melangkah mendekati Kyra,sakit,sedih,dan rindu bertahun-tahun menumpuk di dadanya.Seakan jantungnya kini berontak dengan detak yang cukup kencang.
"Apa kamu hanya akan diam disana?" tanya Sean
Kyra menatap Sean,tidak terasa airmata nya menetes.
"Sean..kamu ingat aku?" tanya Kyra pelan
Sean tersenyum,Yumii mendekat perlahan.Kemudian sampai lah mereka berhadapan,Sean melihat wajah gadis dihadapannya itu..memegang wajah Kyra dengan kedua tangannya,dan menutup mata nya..begitu juga Kyra menutup matanya.
"Benar,kamu Yumii..Yumii ku,wajahmu dulu dan sekarang akan selaku ada dalam ingatanku." ucap Sean
Dia kembali menatap wajah gadis itu yang sudah di penuhi airmata.Sean langsung memeluknya,menenggelamkan kepala Kyra di dada nya..mengusap kepala nya,airmata nya pun menetes.
"Aku merindukanmu." ucap Sean lirih
"Aku juga merindukanmu." jawab Kyra dengan suara lirih dan tersedu-sedu
Tidak tau lagi apa yang harus mereka bicarakan,mereka tenggelam dalam perasaan mereka masing-masing saat itu.
"Selamat ulang tahun Yumii." bisik Sean lembut ditelinganya
Tepat saat jam 12,orang pertama yang mengucapkan ulang tahum padanya.Setelah 12 tahun,di usia yang tidak muda lagi.Dia berumur 26 tahun saat ini.Mendengar suara lenut Sean di telinganya Kyra mencengkeram belakang baju Sean,tanpa dia minta Sean semakin erat memeluknya.