Bagaskara kembali membawa kepala Gladis untuk disandarkan di bahu Bagaskara.
"Tenang aja, semua halu lo yang gue katakan tadi, udah jadi kenyataan. Dan apa yang akan lo usahain itu, kita berdua yang akan berjuang! Bukan lo sendirian!" Ucap Bagaskara kemudian.
Tentu saja, mendengar hal ini keluar dari mulut Bagaskara yang selalu saja dingin dengan apa yang Gladis ucapkan. Membuat Gadis itu hanya bisa tersenyum malu. Kepala Gladis masih saja bersandar di bahu Bagaskara. Tanganyapun tak hanya diam. Bagaskara mengusap dan membelai kepala Gladis dengan bergerak menyisiri rambu panjang milik gadis itu.
"Lo gak bohong kan?" Tanya Gladis kepada Bagaskara.
Bagaskara justru menatap ke Gladis yang menatap ke arah depan. Di angkatlah wajah Gladis untuk menatap ke arah Bagaskara.
Gladispun terdiam, bahkan Ia tertegun karena jarak wajahnya dengan Bagaskara yang sangat dekat. Bagaskarapun memegang kedua pipi Gladis. Iapun akan berucap sesuatu guna menyakinkan Gladis kepadanya.