Tekanan ini hanya untuk yang berada di dalam ruangan Barang Mentah. Semua merasa tekanan seperti mau mati rasanya. Tapi tidak demikian di ruangan umum para penonton yang tidak memiliki Token Emas. Mereka semua di ruangan ini tidak merasakan tekanan apapun. Ini suatu kekuatan yang sangat tinggi yang dapat mengontrol aura.
"Apakah kau tidak merasakan udara tiba tiba menjadi dingin." Youmei memegang tangan Chen seperti takut melihat hantu.
"Coba kau lihat di sudut pojok ruangan " Chen menunjuk. Tubuhnya pun masih bergetar merasakan ke gentaran yang amat sangat.
Seorang wanita berambut putih dan pakaiannya serba putih duduk di tangga. Wajahnya di tutupi selembar kain putih untuk menutupi muka pucatnya. Sesekali wanita itu menutup mulutnya karena batuk ringan. Terlihat seperti wanita yang lemah dan sakit sakitan.
Kehadirannya tidak terduga. Semua orang tidak ada yang memperhatikan keberadaannya. Duduk di sudut pojok di tangga. Kekuatannya dapat dirasakan kalau wanita ini berada di peringkat Emperor Tahap Akhir.
"Apakah bermainnya sudah selesai. Uhuk... Uhuk." Suara serak dan rendah keluar dari mulut wanita berambut putih itu.
"Kiranya Malaikat Pembunuh juga ada di tempat ini." Bha Gong tiba tiba berubah sikapnya. "Maafkan aku yang tidak mengetahui kedatangan Nona."
Bha Gong tidak menghormati siapapun didalam hidupnya selain ibunya dan Baginda Raja saja. Kini dia harus menjura hormat di dalam ruangan ini kepada seorang wanita yang menakutkan.
"Apakah pertaruhan masih berjalan atau sudah berakhir. Uhuk... Uhuk..."
Kini suasana menjadi mencekam. Tidak ada lagi suara bisik bisik. Bahkan kalau bisa tidak mengeluarkan suara nafas sama sekali. Kedatangan wanita yang satu ini membuat perubahan besar dalam ruangan ini. Suasana menjadi sangat menakutkan.
Tidak ada satu orangpun yang memperhatikan kedatangannya, Bagaimana seseorang bisa masuk ke ruangan ini tanpa diperhatikan oleh semua orang yang berada di dalam ruangan kecuali jika orang itu sangat sakti. Tiba tiba dia muncul begitu saja bagai teleport saja.
"Tentu...Tentu saja masih berjalan." Han Siong yang selalu percaya diri, kini tampak gugup.
"Bha Gong. Bisakah kau menunjukkan token mu." Bang Seok mengucapkannya untuk membuang rasa ketakutannya.
Semua orang bersikap aneh bukanlah tanpa sebab. Kehadiran Malaikat Pembunuh selalu mengambil nyawa seseorang.
Malaikat Pembunuh hanya membunuh orang yang menjadi target. Wanita ini dikenal sebagai pembunuh bayaran. Namun bayarannya tidak pernah dalam bentuk Duan tapi berupa barang berharga, terutama bahan bahan obat obatan.
Suasana menjadi mencekam karena masing masing bertanya siapa yang akan menjadi target yang akan dibunuhnya didalam ruangan ini.
Semua tokoh didalam ruangan ini jika bersatu melawan Malaikat Pembunuh maka hasilnya pasti Malaikat Pembunuh lah yang akan menjadi pemenangnya. Itulah sebabnya semua orang disini berhati hati dalam bicara.
Bha Gong yang semenjak tadi merogoh rogoh kantongnya mencari sesuatu. Tubuh besar itu terlihat panik. Dia seperti orang yang kehilangan sesuatu.
Akhirnya apa yang dicari dapat di temukan, Bha Gong pun menunjukkan Lencana Emas miliknya kepada Bang Seok. Berarti dirinya termasuk orang yang memiliki Token. Apa lagi itu sebuah lencana Emas dari Kota Raja, menunjukkan kalau Bha Gong merupakan tamu VVIP di kota Raja. Hanya orang yang berjasa bagi kerajaan atau orang berpangkat saja yang dapat menerima lencana itu.
Bang Seok hanya mengangguk tanpa membuka suara.
"Aku memasang 100.000 saja untuk kebodohan pemuda ini." Bha Gong memasang taruhannya.
"Apa? Bagaimana seorang yang memiliki Lencana Emas Kota Raja hanya bertaruh 100.000." Bang Seok kesal hingga lupa ketakutannya. "Datang sudah membuat heboh dan kini hendak membuat ulah pula "
"Cukup bercandamu Gorila. Cobalah untuk serius sedikit." Han Song juga merasa di permainkan.
"Hei Kawan. Kau sendiri tahu kalau aku sudah cuti tidak Berburu Beast Spirit selama satu tahun. Jadi keadaanku bangkrut sekarang. Kedatanganku pun ke sini bukan untuk bertaruh."
"Aku tahu. Karena kau terkena racun saat bertarung dengan Beast Spirit tingkat 5 membuat tubuh cepat lemah jika terlalu mengumbar tenaga khi. Tapi memasang 100.000 adalah suatu penghinaan bagi nama besar Bha Gong."
"Hahahah... sebenarnya aku hanya ingin sedikit bersenang senang ditempat ini tapi siapa sangka harus mengeluarkan uang 1.000.000." Bha Gong tidak bisa banyak bicara menghadapi kawannya yang satu ini. "Aku pasti tidak bisa mengalahkanmu dalam hal berjudi. Apapun pilihan yang kupilih."
Wajahnya memperlihatkan mimik yang pasrah. Maksudnya semenjak di awal bukanlah untuk bertaruh tapi untuk uji tanding dengan sahabat lama. Tapi siapa sangka, tetap saja dia terjerat oleh akal liciknya si Satria Judi.
"Bha Gong Pemburu Beast Master memasang 1.000.000." Han Song langsung menutup tawaran Bha Gong.
"Aku tidak mempunyai Token... Uhuk uhuk... Apakah boleh berada di sini Nona Bang Seok?"
"Uh.. oh... Tentu saja Nona Malaikat." Bang Seok pun tak kuasa menahan rasa gentarnya.
Tidak ada yang tahu nama asli dari wanita berambut putih. Dunia Seni beladiri hanya menyebutnya sebagai Nona Malaikat Pembunuh.
Wanita misterius ini tidak pernah muncul di keramaian. Kalau dia muncul maka berarti ada nyawa yang harus di cabut. Kehadirannya selalu diiringi dengan suhu udara yang berubah dingin dan tekanan hawa membunuh yang sangat kuat. Dari tekanannya saja dapat membuat orang mati tanpa dapat bergerak.
Orang yang tidak ingin di temui oleh para ahli kini muncul di kota Yaopin. Berarti ada sesuatu yang menggerakkan wanita mengerikan ini untuk muncul disini.
"Xing Yang." Wanita itu memanggil nama orang tua Xing Xie.
"Saya disini Nona. Apa gerangan yang bisa saya bantu " Pemilik Rumah Obat ini menunduk hormat.
Wanita rambut putih itu melempar sebuah benda ke arah Xing Yang. "Coba kau taksir dengan jujur. Berapa kira kira harganya. uhuk... uhuk..."
Xing Yang menangkap kotak itu dengan sigap. Di bukanya isi kotak itu. Detik berikutnya matanya mulai terbelalak. Ini menunjukkan ada sesuatu yang luar biasa didalam kotak. Semua mata sedang mengarah kepada Si Tua Obat itu.
"Nona, ini adalah Putik Baghony yang termasuk tumbuhan primitif. Nilainya setara dengan 1.000.000 Duan."
"Bagus. Apakah aku boleh bertaruh dengan benda ini Han Song.?" Wanita rambut putih itu sejak awal hanya memandang lantai saja dan tidak pernah memandang wajah seseorang."
"Tentu saja. Jika aku kalah maka aku akan membayar dengan Duan." Jawab Han Song. "Nona memasang taruhan dimana?"
"Uhuk...batu Itu pasti bukan Besi Emas Hitam. uhuk..."
"(Apa itu Putik Baghony.)" Dengan rasa penasaran Youmei berbisik menanyakan.
"(Itu adalah nama bunga yang ukurannya besar sebesar badan manusia. Bunga Baghony. Didalam bunga itu ada putiknya. Nah putiknya itu dapat di gunakan untuk membuat pil tingkat 5. Bahkan dengan memakan putiknya saja dapat menyembuhkan penyakit seseorang dari keracunan yang ganas.)"
Meskipun Chen berbisik, Nona Malaikat itu dapat mendengar penuturannya. Wanita itu mengangkat kepalanya dan memandang Chen.
Pemuda ini yang pernah malang melintang selama 50 tahun dalam dunia seni beladiri hanya merasa gentar sesaat, kemudian penguasaan dirinya kembali.
Menurut pengalaman selama 50 tahun hidup dalam dunia seni bela diri, Chen yakin bahwa wanita berambut putih itu datang bukan bermaksud untuk membunuh membunuh. Karena kalau benar demikian maka berarti sudah ada yang mati di ruangan ini Jika di ruangan ini belum ada yang mati maka kesimpulan kedatangannya kali ini adalah pelelangan.