Chen dalam kehidupan lamanya membutuhkan waktu 2 tahun untuk menguasai ilmu anatomi tubuh. Tapi sekarang dia cepat menguasainya karena masih memiliki ingatan akan pengalaman lamanya.
"Penyakit ini membuat tuan sulit bernafas. Kalau bertarung dalam waktu yang lama maka pernafasan Tuan akan terganggu. Selama ini Tuan sudah mengobati tapi hanya bisa mencegah penyakit itu supaya tidak meluas bukan menyembuhkan."
"Benar. Aku selalu minum obat tiap hari karena penyakit ini. Kau masih muda memiliki kemampuan tabib yang dalam."
"Untuk kebaikan Tayhiap maka aku akan menyalurkan sedikit energi dewa untuk memperbaiki beberapa saraf yang rusak dan perkembangan otot yang terhambat "
Yin Sheng dapat merasakan tubuhnya dimasuki sesuatu yang membuat dirinya semakin nyaman. Nafasnya pun terasa semakin longgar. Energi ini seperti mendesak tubuhnya untuk melakukan terobosan.
"Jangan bicara dulu." Chen mencegah Yin Sheng yang ingin mengatakan sesuatu. "Aku masih harus membersihkan kotoran yang menghambat di paru paru."
Chen melepaskan baju Yinseng hanya dengan menariknya begitu saja seolah baju itu hanya menempel di tiang gantungan. Youmei dan si Manager dibuatnya bingung ketika melihatnya. Bagaimana caranya pemuda ini membuka kancing bajunya dan juga tali pinggangnya yang mengikat kuat. Namun tidak seorang pun yang berani berucap.
Setelah tubuh bagian atas dari Yinseng terbuka, Chen melanjutkan dengan meletakkan lima jarum akupunktur di berbagai titik.
Jarum itu yang tadinya berwarna hijau kemudian berubah warnanya secara perlahan menjadi kehitaman.
"Aku mencoba menyedot darah kotor di tubuhmu dan juga beberapa tempat penyakit yang merusak saluran pernafasanmu."
Semakin tubuhnya di bersihkan, Yinseng tidak dapat menahan kekuatan internalnya yang akan melakukan terobosan dari emperor tingkat 4 ke tingkat 5. Rambut Si tua Yinseng terangkat seperti terkena kipas angin dari bawah. Begitu juga rambut Chen terangkat keatas tapi Yin Sheng yang menutup mata tidak melihat cahaya hijau di jidadnya. Hanya Dhou Ren dan Youmei yang melihat. Tapi mereka juga tidak berkata apapun karena takut mengganggu penyembuhan yang di lakukan Chen.
"Sudah selesai." Akhirnya Chen melepaskan semua jarumnya dan rambutnya sudah menutup jidadnya kembali.
"Aku tidak akan melupakan kebaikan Tuan Chen. Budi ini pasti akan ku balas. Aku dapat menerobos setelah sepuluh tahun ini tidak ada perkembangan sama sekali." Yinseng memberikan hormat dengan tulus.
"Tidak aku tidak membuat Tayhiap menerobos. Seharusnya Tayhiap sudah menerobos sejak lama tapi karena pernafasan dan kotoran masih menghambat maka itu juga yang menghambat terobosan Tayhiap."
"Apakah kakekku sudah pulih total?" Tanpa sadar Youmei memegang tangan Chen.
"Belum. Ini saya berikan dua resep. Yang satu untuk di minum setiap hari dan yang satu digunakan untuk berendam seminggu 2 X. Setelah itu dia akan sembuh total. Oh iya. Tayhiap juga tidak boleh mengeluarkan kekuatan jiwa dalam jumlah besar selama 1 bulan. Kalau tidak luka itu akan terbuka lagi "
"Sungguh mengagumkan. Selama hidup tuaku ini tidak pernah melihat tabib selihai dirimu." Yinseng merogoh sesuatu dari saku celananya. "Ini plakat emas rumah lelang. Di rumah lelang manapun A Chen datang tidak akan ada yang menghalangi. Bahkan akan mendapatkan diskon khusus."
"Selamat Tuan Chen." Dhou Ren memberikan ucapan. "Yang memiliki plakat emas hanya lah keluarga dan pejabat tinggi. Tuan Yinseng berarti menganggap Tuan chen adalah bagian dari keluarga sendiri."
"Terima kasih banyak Tayhiap atas kepercayaannya kepada saya." Chen menjura hormat.
"Jangan panggil aku Tayhiap lagi. Kita orang sendiri. Panggil aku Paman saja. Kalau kau bersedia menjadi muridku maka aku sangat senang sekali."
"Kau juga tidak boleh memanggilku Soucie mulai sekarang. Kau harus memanggilku Kaka." Wajah Youmei berbisik dari belakang di dekat telinga Chen, sehingga tercium aroma tubuhnya dan hembusan nafasnya.
"Luar biasa. Tuan Yinseng selama ini tidak pernah mengangkat murid satupun kecuali mewariskan ilmu nya kepada anak dan cucunya,." Dhou Ren mengucapkan dengan sedikit rasa iri.
Bagaimana tidak. Orang yang baru dikenalnya sudah diangkat menjadi murid. Apalagi menjadi bagian dari keluarga. Sedangkan dirinya bekerja puluhan tahun hanya dapat bermimpi.
Sebenarnya secara tidak langsung Yinseng bermaksud mengikat Yuan Chen agar manjadi bagian Rumah Obat. Siapapun yang dapat merangkul anak muda berbakat ini pasti kedepannya tidak akan merugi.
"Terima kasih atas kepercayaan Paman Yinseng dan Kaka Youmei. Aku menerima plakat ini dengan hati terbuka. Hanya saja mengenai menjadi murid aku masih belum dapat. Karena masih banyak ilmu dari Ye Sang belum aku kuasai. Namun kalau di ijinkan aku mempunyai satu permintaan."
"Jangan sungkan. Katakan saja." Ucap Yin Sheng.
"Saya ingin menjalin kerja sama sebagai ucapan terima kasih karena menganggap saya menjadi bagian dalam rumah lelang. Ini ada resep anti kerut dan buah ranum tingkat 3 ini pasti akan laku di pasaran. Bahannya juga mudah di dapat. Saya percaya Rumah Lelang mempunyai banyak koneksi dan juga menaruh saham di berbagai tempat. Maka untuk penjualan produk ini akan memberikan keuntungan besar."
Youmei begitu mendengar Pil Anti Kerut, dia langsung merampas resep itu. Matanya langsung bercahaya. Pil seperti inilah yang dicari wanita sepanjang masa.
"Benar. Pil ini akan di serbu oleh semua wanita di berbagai kalangan." Youmei menimang nimang kedua resep itu, Entah resep mana yang lebih di sukainya.
Chen menyesal di kehidupan lama nya menyerahkan resep ini ke keluarga Xing yang licik. Lalu selanjutnya tidak membela dirinya disaat kritis. Besar harapannya keluarga Hong tidak seperti Keluarga Xing.
"Resep dewa memang luar biasa. Baik kami akan bekerja sama dengan pembagian keuntungan 70 - 30. Bagaimana?" Yin Sheng memberikan tawaran.
*Apakah tidak terlalu sedikit untukku. Bagaimana kalau aku 40%." Chen memberanikan diri menawar.
"Tidak. Tidak. Kau salah paham. Maksudku 70% untukmu dan 30% bagian kami."
Chen juga tidak menyangka akan menerima 70% keuntungan. Selama bekerja sama dengan Xing di kehidupan lamanya hanya mendapat 50%.
"Maaf jika aku salah paham paman. Saya menerima 50% saja."
Yin Sheng tertawa senang. Bukan hanya bertemu pemuda berbakat dan baik hati tapi juga tidak serakah.
"A Chen. Sebaiknya kau tinggal disini. Jangan di penginapan. Selama kau di kota ini maka kamarmu akan selalu tersedia. Kau juga bisa menggunakan semua fasilitas rumah lelang ini. Kita orang sendiri jadi jangan terlalu sungkan." Yinseng hari ini sangat bahagia.
"Sudah kakek. Ini sudah malam jangan di ajak bicara terus." Youmei menggandeng tangan Chen. "Mari adik Chen, kakak akan mengantarmu ke kamarmu dan menunjukan kepadamu ruang untuk meracik pil."
Akhirnya Chen berpamitan dan mengikuti Youmei. Wanita itu terus menggandeng tangan Chen. Tubuh mereka sangat berdekatan.
"Kakak. Terima kasih atas semua bantuan kakak." Ucap Chen setelah menjauh dari Yin Sheng
"Tidak dik Chen. Kakak justru merasa sangat senang menerimamu disini. Kakak dulu memiliki adik yang berbakat tapi tewas dalam peperangan. Ketika bertemu denganmu kakak merasa mendapatkan sesuatu yang pernah hilang dalam hidup kakak. Jadi tolong untuk tidak pernah sungkan terhadap kakakmu ini."
Malam ini Chen menginap di rumah lelang. Dia tidak langsung tidur. Tapi dia berada di ruangan pembuatan pil. Dia tidak perlu mengambil sebuah batu pengingat dari cincin karena kalau cuman racikan tingkat dua dan tiga, dia masih mampu melakukannya.
Disana telah tersedia tripot untuk tempat meracik dan juga ada pembakarannya.
----------------------