~~~••••~~~
Di hiruk pikuk para pejalan kaki pada malam hari terlihat begitu ramai jika dilihat dari tas gedung ini, dan kini Moza ada di rooftop gedung apartement. Entah apa yang membuatnya berada di sini, dia hanya mengikuti hatinya yang terasa begitu lelah.
Kakinya menaiki sebuah tembok pembatas yang hanya setelapak, yang akan membawa tubuhnya menjadi lebih tinggi. Tapi kegiatannya belum sampai terjadi ketika ada suara pintu rooftop terbuka. Seseorang berlari ke arahnya, membuat Moza sontak menengok ke belakang hanya untuk memeastikan bahwa laki-laki itu yang dia tunggu sedari tadi, pandangannya kembali lurus ke depan dengan kepala tertunduk menatap ke arah bawah.
"Moza!" panggil laki-laki itu.
"Kalau kamu menjadi saksi atas kepergian aku, apakah kamu akan merasa bersalah, Tara?"
Moza sabar ya jangan bunuh diri dulu, karakter kamu sangat dibutuhkan di sini:(
Raka pacarable banget sih...
Bima bisanya comot kata mutiara aja nih:D
Jangan lupa kirim powerstone untuk mendukung author dan cerita ini ya. Tinggalkan komentar juga kalau kalian merasa terbawa oleh karakter hehe