Chapitre 406: Cincin

Arumi terlihat tersenyum-senyum sendiri setelah melihat cincin melingkar di jemari manisnya. Dia terlihat sangat bahagia sekali setelah kejadian tadi malam melakukan pertemuan itu. Dia merasa kalau keberuntungan itu berpihak kepada dia kemarin malam. Rasa bahagia dan rasa syukur itu selalu ada dalam benak pikirannya saat ini. Dia benar-benar mencintai lelaki itu karena mampu memberikan dunia dan semestanya.

Perasaan itu mulai berbunga-bunga seketika. Arumi merasakan kalau hari itu adalah hari bahagianya. Kebahagiaan itu tidak akan pernah bisa untuk diubah dalam satu waktu. Sebuah ruang dan waktu mempertemukan mereka berdua dalam sebuah janji menuju ke jenjang yang lebih serius.

Cinta memang begitu rumit tapi sederhana ketika dua insan bersatu dalam setiap rangkaian kata yang terucap untuk diwujudkan dalam sebuah kenyataan bukan hanya sekedar ucapan yang tidak akan pernah ada ujungnya.