Para wisatawan berjalan di belakang pemandu wisata.
Shan Shan ingin menempel pada Big Bos untuk menebus dosanya, tapi Big Bos terlalu berkharisma, jadi setelah beberapa saat semua orang mendorong maju yang menyebabkan Shan Shan tertinggal di belakang.
Shan Shan hanya dapat memegang tas dan berjalan bersama Ah May di belakang semua orang. Ah May menatap pada gerombolan orang dekat Feng Teng: " Shan Shan emosimu sungguh bagus."
" Ah? benarkah?" Shan Shan membalas sambil merendah dengan malu. ia berpikir Ah May mengidolakannya.
Ah May berkata: " waktu pagi saat Kau belum datang, orang dari HRD ingin duduk di sebelah Presdir."
" Siapa?" karyawan mana yang sangat berani dan baik hati berkorban demi keadilan.
" Itu, Gadis berpakaian merah." Ah May menunjuk pada karyawan yang berdiri di dekat Feng Teng. " Kau tahu apa yang Presdir katakan padanya?"
" Apa?"
" Beliau tanpa berniat menatapnya berkata, 'di sana tidak ada kursi lain?' ha,ha!"
= =
Itu memang gaya Big Bos.
Shan Shan dengan hati-hati memperhatikan sang gadis, menggelengkan kepala, lalu menghina: " Dia terlalu kurus."
Big Bos butuh seseorang yang kuat sepertinya yang dapat menghandle tanggung jawab besar di sampingnya!
Setelah beberapa menit berjalan, semua orang duduk di perahu menuju Xiandao yang juga dikenal sebagai "gunung kura-kura". yang merupakan tujuan utama di hari ini. di pulau, kebanyakan berjalan-jalan menikmati atraksi wisata. Shan Shan sedikit lapar, matanya bersinar membidik tas yang ada di tangannya.
Tas Big Bos pasti punya banyak makanan enak, apakah dia akan tahu jika ia mencurinya sedikit?
Shan Shan ragu-ragu apakah ia harus membuka tas, Feng Teng tiba-tiba dari depan menoleh ke arah belakang.
" Shan Shan, kemari"
Sibuk menebak apa isi tas, Shan Shan terkejut. dengan segera menaruh tangannya dan menatap tanpa dosa padanya.
Huh, Big Bos memanggilnya? dia tidak marah lagi? apakah ini berarti ia bisa makan makanan di dalam tas?
Shan Shan berlari dengan riang kearahnya, tidak menyadari bahwa Feng Teng memanggilnya Shan Shan.
" Presdir!"
Ayo makan siang.
Mata Shan Shan bersinar.
Feng Teng merinding karena tatapannya, tiba-tiba ia merasa berubah menjadi sesuatu seperti iga bakar. membuang perasaan tersebut, dia menunjuk kearah bangunan di depan Mereka: " pergi ke sana, dan bertanya tentang nasibmu."
Shan Shan mengikuti arah tangannya. itu adalah kuil Yue Lao, banyak karyawan yang belum menikah berada di dalam untuk membaca nasib. Shan Shan sedikit mendengar biksu berkata sesuatu seperti menafsirkan tiap bambu takdir berharga 50 yuan. etc, etc ....
Jadi Shan Shan dengan segera menggelengkan kepalanya.
" Presdir, Saya tidak perlu melakukan hal seperti itu."
Shan Shan bicara tentang ambisinya: " Saya ingin fokus pada pekerjaan, belum mau memikirkan tentang pernikahan."
Hanya orang bodoh yang bertanya pada ramalan takdir, tiap satu berharga 50 yuan! kenapa biksu itu tidak merampoknya saja! dan mereka semuanya pembohong, mereka semua punya istri.
Dan ....
Ia sama sekali tidak punya uang. = =
Ia sama sekali tidak berencana ikut liburan, ketika meninggalkan rumah ia hanya mengambil sedikit uang koin untuk bis, dimana ia bisa mendapatkan uang untuk membayar ramalan nasib?
Feng Teng menatapnya lalu mengambil dompet dan memberikannya uang 50 yuan.
Shan Shan menerima uangnya, dengan ragu berkata: " Presdir, ini uang punya Anda, Saya akan bertanya nasib, itu dihitung sebagai nasib Anda apa Saya?"
Ujung bibir Feng Teng sedikit melengkung keatas dengan senang: " itu nasib Kita."
" Uh ...."
Bisakah seperti itu?
Shan Shan masuk kedalam kuil dengan bingung, para karyawan melihat Feng Teng dan Shan Shan, mereka mundur untuk membiarkan Shan Shan mencoba pertama.
Shan Shan berlutut di bantal memegang tabung bambu lalu mengocoknya dua kali dan batang bambu pun keluar.
Feng Teng memungutnya dan melihat: " ramalan pertama."
Di meja biksu, sang biksu memeriksa buku dan mengangguk dengan puas: " ramalan yang sangat bagus, ramalan ini berkata: 'cocok! sangat cocok! sepasang kekasih ikan elang sedang bernyanyi di pagar pasir di sungai, gadis lemah lembut dan anggun sangat cocok dengan pria gentle'. Nona, ini berarti takdir suamimu sudah muncul."
Karyawan di sekitar mereka memberi Xue Shan Shan ucapan selamat.
Senyuman singkat muncul di bibir Feng Teng, walaupun singkat tapi cukup untuk karyawan pintar melihatnya. Paham bahwa mereka memberi pujian pada orang yang tepat, ucapan selamat terdengar lebih keras.
Di tengah-tengah suara keributan, Xue Shan Shan terdengar berkata dengan senang: " ini ramalan yang bagus, ini pertama kalinya ada seseorang yang bilang bahwa Aku gadis yang lemah lembut dan anggun."
Semua orang tiba-tiba terdiam, dalam kuil Yue Lao, Feng Teng melirik ke arah Shan Shan lalu berjalan keluar tanpa melihat kebelakang.
Keluar dari kuil Yue Lao Shan Shan merasa karyawan lain menatapnya sedikit aneh.
Apakah ia berkata sesuatu yang salah? ia tidak bercanda = =, ia tidak melakukannya dengan sengaja tapi karena panik, suasana terasa sangat aneh, ucapan selamat untuk ia dan Big Bos sebagai pasangan, ia tidak bisa tidak panik ....
Perasaan bersalah membuat ia merasa gelisah, walaupun ia tidak bermaksud untuk memikirkannya, hanya memimpikannya ....
Baiklah ....
Piknik di samping danau, Shan Shan mengunyah roti kering yang diberi Ah May dengan tenang. menatap riak danau Tay oleh angin dan tangisan. Air mata jatuh ke danau Tay menimbulkan beberapa riak kecil yang menghancurkan dinginnya sepi.
Ah, sebenarnya yang jatuh bukanlah air mata tapi serpihan roti..... tapi hasilnya sama, sangat suram. apa yang bisa lebih suram daripada makan roti kering ketika orang lain makan daging?
Ah May menjadi gila diet, sudah tahu ini liburan tapi malah tidak membawa apapun yang bisa dimakan ...
Shan Shan diam-diam mengintip wajah Big Bos, duduk diam di tempat yang jauh. mencubit serpihan roti untuk memberi makan ikan: " kemari lah, kemari lah, ayo menderita bersama. kita dapat makan roti bersama."
Beberapa macam warna ikan berenang memperebutkan serpihan roti, motif merah dan putih terlihat dalam air. Shan Shan merasa perasaan keberhasilan, tersenyum senang. saat memberi makan ikan, tiba-tiba mereka menggoyangkan ekornya dan berenang ke kiri ... Shan Shan menoleh lalu melihat Big Bos juga sedang memberi makan ikan.
!!!
Dia bahkan mau bertanding memberi makan ikan dengannya!
Sungguh memalukan!
Ikan yang tidak tahu terima kasih, sangat jahat! ingat siapa yang pertama kali memberi kalian makan!
Shan Shan menggigit roti kering dalam kesepian. dalam diam menyatakan pada danau seratus kali: " ini tidak boleh terus berlanjut, surga di langit kumohon, akhiri ini segera."
Sudah pasti langit menghiraukan orang biasa seperti Shan Shan. setelah liburan Shan Shan melanjutkan kehidupannya yang sedih.
Liburan diadakan menjelang akhir tahun, dimana departemen keuangan banyak pekerjaan yg harus dilakukan, termasuk mempunyai kesepakatan dengan akuntan. Shan Shan sangat sibuk bahkan kakinya sampai tidak menyentuh tanah. kerja lembur sampai jam 10 untuk beberapa malam.
Tetapi itu juga membuat iri accounting departemen yang berkata mereka bekerja sampai jam 3 pagi.
Mencari uang sangat susah!
Walaupun sangat sibuk, ia masih pergi ke ruangan Presdir setiap hari di siang hari untuk disiksa, Shan Shan berpikir ini sangat tragis. Wajah Big Bos selalu hitam, seperti Shan Shan menahan gajinya.
Jadi dalam keadaan tersiksa baik mental dan fisik, Xue Shan Shan terjangkit demam yang parah.
Awalnya Shan Shan sama sekali tidak menghiraukannya. itu hanya demam, banyak minum air hangat, minum obat selama tujuh hari juga akan sembuh. tapi demamnya parah kali ini, bahkan dengan kekuatan air hangat tidak efektif.
Pagi itu, bangun tidur Shan Shan merasa pusing menyerang. bertanya untuk cuti mustahil, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan. ia mengambil beberapa obat lalu pergi kerja. siang hari ia pergi keruang Presdir untuk makan siang. ketika selesai ia mulai belajar untuk ujian CPA.
Shan Shan merasa kepalanya bertambah sangat pusing. Kelopak matanya terus terjatuh, mengintip Big Bos dari ujung matanya, bekerja dengan tekun, tidak melihatnya. Belakangan ini sepertinya dia juga sangat sibuk ....
Menutup matanya sebentar tidak masalah bukan?
Shan Shan perlahan menyandarkan kepalanya ke bantal sofa yg lembut, menutup matanya yang mengantuk lalu...
Shan Shan tidak tahu berapa lama ia pingsan tapi samar-samar ia mendengar beberapa suara.
" .... sedikit demam ...." suara asing berkata
" Apakah perlu di infus?"
jangan infus! menggunakan infus untuk sedikit demam sangatlah bodoh.dan juga sebuah infus berharga beberapa ratus Yuan ....
" Tidak untuk sekarang, meminum obat dan istirahat cukup untuk sekarang."
Oh, orang asing ini orang yang baik ....
Berbisik, semakin kecil, suara akhirnya hilang. diikuti dengan pintu tertutup ...
Ah ....
Dunia sunyi kembali ~~~ mari lanjut tidur ^_^
Shan Shan terbangun. Ia lalu duduk, kepalanya masih sedikit pusing. tapi ia merasa lebih baik dari sebelumnya.
Menolehkan kepalanya, Ia menemukan dirinya masih berada di ruangan Presdir, kemungkinan ia tidak tidur terlalu lama .... tapi kenapa ada tirai di depan sofa? di sana ada suara Feng Teng berbicara dengan seseorang. suaranya sangat kecil, tida tidak ada yang bisa terdengar, juga ....
Shan Shan menyentuh selimut tebal pada dirinya!
-> _ <-
Pemikiran pertama -- ia tertangkap tidur!
pemikiran kedua -- terima kasih Tuhan ia tidak mengorok. = =
Shan Shan mempertimbangkan kembali pemikiran tersebut, mengambil hpnya dan mengucapkan perlahan " Ah"
Sudah pukul dua, ia tidur cukup lama!
Suaranya memberi tanda pada seseorang yang berbicara di sebelah tirai, di luar sunyi untuk beberapa saat. lalu Shan Shan mendengar Feng Teng berbisik cepat, orang lain keluar dan menutup pintu.
Shan Shan melihat Feng Teng mengitari tirai dengan tatapan tidak senang di wajahnya. Shan Shan menyisir rambut dengan malu.
Big Bos marah lagi, apa yang harus dilakukan?
Shan Shan berusaha mengingat " 100 hal yang butuh diketahui semua pekerja" yang ia baca online. seperti apa yang harus dilakukan ketika Bos mu menangkap mu saat kau sedang melihat website dewasa, apa yang harus dilakukan ketika Bos mu menangkap kau tertidur saat bekerja ....
Tetapi ia sama sekali tidak ingat apapun. = = sekarang ia butuh ingat apa yang sudah Ia baca, ia sadar bahwa ia membaca terlalu sedikit. ....
Ketika Shan Shan siap untuk mengaku, dan mengusulkan memotong gajinya, Feng Teng berbicara dengan tidak senang: " Kenapa Kau tidak bilang kalau kau sakit?"
Ah, Dia tidak marah bahwa ia sudah tidur saat bekerja? Shan Shan hampir menaruh tangannya di lutut, bertanya hati-hati: "Presdir, Anda tidak marah?"
Wajah Feng Teng membeku. " kapan Aku marah?"
OMG! kenapa menyangkalnya! jika Dia tidak marah kenapa wajahnya terlihat berkata: " Kau lebih baik tidak membuatku marah, pikirkan bagaimana cara untuk menenangkanku segera atau Aku akan memecat mu secepatnya."
Mungkin wajah Shan Shan menunjukkan tidak percaya, Feng Teng terlihat sedikit tidak nyaman, mengubah topik: " Jangan kembali bekerja, Aku sudah berbicara dengan manager mu."
" Ah, terima kasih Presdir." Shan Shan ingat selimut tebal, dengan tulus berterima kasih padanya. belajar dengan Presdir seperti musim dingin yang dahsyat setiap saat. tapi kadang-kadang terasa hangatnya musim semi.
Setelah berterima kasih, Shan Shan berniat pergi ketika tiba-tiba terpikir sesuatu, jantungnya berdebar kencang lalu ia melihat ke atas menatap lnya dengan gugup: " Presdir, apa yang Anda katakan pada manager saya?"
Melihat Shan Shan gelisah, kemarahan Feng Teng seketika hilang, terganti dengan senyuman kecil. apakah Shan Shan khawatir pada reputasinya?
Feng Teng tentu saja tidak berkata dia tidur disini, hanya berkata dia sakit dan harus pulang ke rumah untuk istirahat. tapi ia ingin dia khawatir, tidak menjawabnya, menuangkan segelas air dan memberinya obat: " minum ini"
Shan Shan melihat dia tidak menjawab, ia menjadi lebih gelisah. " Presdir, Anda tidak berkata bahwa Saya ingin cuti kan? Saya ingin menukar sift dengan orang lain mengambil cuti akan memotong bonus akhir tahun ku."
Pada penasaran kapan Shan Shan sadar dengan perasaannya pada Feng Teng?
jawabannya ada di chapter selanjutnya ya..... ^_^