[Bukan, bukan begitu?] Thomas menggaruk sudut lehernya. Leona yang sedang memegangi setir mobil, tak kuasa untuk tidak melirik interaksi Thomas dengan sekelompok orang, -entah siapa-.
Terlebih Leona hafal gerakan menggaruk sudut leher itu, kebiasaan Thomas tatkala ia merasa bersalah.
[Kak Thomas makasih motor barunya..] suara Laila atau yang biasa dipanggil Lala muncul dari bawah layar handphone. Senyum Thomas terbit. Mengimbangi senyum Laila.
[Sudah sampai motornya?]
[Laila minggir dulu, Kakak mau bicara serius sama kak Thomas] Thomas tahu handphone itu dibawa keluar menuju teras.
[Kau suka Kiki?]
[Please, Jangan pergi seperti ini! Kalau kau ingin pergi dari rumahku. Pamit sama bapak, sama Lala, sama Riki!]
[Aku akan pulang, percayalah.. aku akan pulang] Dibalik dua orang yang saling membalas kata. Tatapan intens Leona mendorong Thomas meluruskan lengannya kembali. HS-9 sekali lagi menyentuh pelipis Leona.