" Why?" tanyanya. Aku mengubah posisiku dengan menghadapnya dari samping.
" Gimana rasanya mencintai seseorang tapi tidak terbalaskan?" tanyaku tiba-tiba yang langsung membuat Rendra mendelik ke arahku. Ya. Aku tahu aku pasti keterlaluan menanyakan hal yang sudah pasti aku tahu jawabannya. Tapi entah kenapa aku ingin menanyakan ini padanya.
" Apa tidak ada pertanyaan lain?! Tahukah kalau pertanyaanmu membuka luka yang sama sekali tak tahu akan sembuh atau tidak," kilahnya.
" Ada lagi pertanyaanku. Kenapa dari dulu kau menyukai ku? Padahal aku gadis biasa saja. Aku tidak cantik, aku tidak menarik, dan aku tidak pintar. Lalu, apa yang istimewa dariku di matamu?" tanya ku lagi dalam satu kali tarikan nafas.
" Ya. Kau benar. Seharusnya kau tanyakan hal itu pada pacarmu itu !!!" sinisnya. Membuat aku mencebik kesal padanya.