Imran berdiri dari duduknya dan Ia berjalan sambil menyeringai, " Itulah mengapa Yang Mulia sangat layak untuk menjadi putra mahkota karena Yang Mulia sangat cerdas " Kata Imran sambil kemudian meminta seorang penjaga anak buahnya untuk melemparkan senjata kepadanya.
Dengan penuh rasa hormat, seorang penjaga melemparkan senjatanya kepada Imran. Dan Imran menangkapnya dengan manis
Bertahun – tahun Imran menjadi jendral di bawah kepemimpinan Nizam. Dan dia terkadang ikut mendampingi Ali dan Fuad menjadi pengawal Nizam. Kepiwaiannya di dalam memimpin pasukan para pengawal Nizam sudah tidak bisa diragukan lagi. Ia juga sering memimpin pertempuran melawan para musuh baik dari dalam kerajaan yang berasal dari kaum sparatis, Kaum pemberontakkan yang ingin melepaskan diri dari Kerajaan Azura ataupun bentrokan antara penjaga perbatasan dua kerajaan.