Mata Edward yang hijau itu melihat menyelidik ke semua ruangan yang Ia lalui hingga akhirnya Ia berada di sebuah ruangan tengah. Edward terbatuk mencium bau ruangan yang lama tidak digunakan. Debu berada di mana-mana. Tangan Edward begitu putih dan halus. Tubuhnya bersih dari ujung kaki sampai rambut. Ia adalah seorang artis tentu saja tubuhnya full dengan perawatan. Tubuh sterill itu sekarang berada di ruangan berdebu dan sedikit kotor. Seperti sebuah berlian terdampar di atas tumpukan sampah. Edward merasakan hidungnya gatal sehingga kemudian Ia bersin berkali-kali.
"Ha..ha..ha.. rupanya Anda alergi debu Tuan Edward. Anak orang kaya tentu saja tidak akan pernah berada di tempat seperti ini. Maafkan Aku, kalau Aku tidak bisa memberikan pelayanan yang terbaik" Terdengar suara wanita menggunakan bahasa Indonesia. Edward mengangkat wajahnya memperhatikan wanita yang mengajaknya berbicara. Matanya melebar dengan maksimal, pemandangan di depan matanya sulit Ia percayai.