Nizam menggelengkan kepalanya, Jendralnya yang satu ini kayanya kebanyakan mikirin para prajurit sehingga sampai lupa dengan kehidupannya sendiri.
"Masih ingat tidak ketika kita pulang dari tempat Sisca dulu pulangnya kita pergi ke restoran India, Dan dia adalah pemilik restoran itu" Kata Nizam sambil matanya menatap ke arah makanan yang disajikan oleh Zarina. Ia mengakui bahwa Zarina selain cantik dan memiliki ilmu kebatinan yang lumayan Ia juga sangat pintar memasak. Amar sungguh sangat beruntung.
Sementara Imran mengingat – ngingat, Zarina melihat tatapan mata Nizam ke arah gulab janum yang memang tampak sangat menggiurkan. Berwarna coklat keemasan dan mengkilat karena siraman madu.