Nizam menatap Alena dengan penuh kekaguman. Sementara yang ditatapnya malah sibuk memompa ASI. Wajahnya begitu datar ketika membetulkan selang pompa ASI yang tampak sedikit saling terbelit.
Pesawat baru saja mengudara dan meninggalkan kerajaan Rajna. Dan Nizam begitu bahagia ketika Maya berkata bahwa Ia bersedia dinikahi Amar. Maya sangat tegar setegar batu karang. Entah teknik apa yang digunakan istrinya sampai Maya bisa luluh seperti itu. Dan mengapa akhir - akhir ini Alena seperti mendapatkan kecerdasan yang sangat luar biasa dan sanggup menyelesaikan semua permasalahan yang mereka hadapi.
"AKu sangat lega akhirnya Maya bersedia menikah dengan Amar dan Amar juga akhirnya bersedia menikah dengan Maya. Ini adalah kebahagiaan yang sangat besar. Alena istriku yang sangat luar biasa, entah apa yang kau katakan pada mereka hingga mereka bisa bersedia untuk menikah" Kata Nizam sambil melemparkan tubuhnya ke atas kasur.