Wajah Alena semakin pucat pasi, Ia sudah melepaskan gigitannya. Matanya menatap wajah Nizam dengan pandangan meng-ibakan. Hati Nizam menjadi seperti diremas-remas. "Nizaam...lakukan sesuatu. Aku belum pernah merasakan sesakit ini. Sakitnya hampir sama ketika Kau menyakitiku ada malam itu." Nafas Alena terengah-engah. Tetapi kemudian rasa sakitnya mulai menghilang kembali. Nafas Alena sedikit tenang. Tapi keringatnya mengalir dengan deras. Tangannya mencengkram lengan Nizam yang besar dan keras karena otot bisep nya.