Co-pilot tampak kaget dan Ia segera menjatuhkna tubuhnya berlutut dihadapan Nizam.
"Bu.. bukan hamba yang membunuhnya. Hamba hanya senang Ia sudah mati. Dari tadi orang ini menodongkan pistol ke kepala pilot agar merubah arah pesawat ke pulau Jabari " Kata si co-pilot sambil ketakutan tetapi sebenarnya Ia sangat lega karena melihat Nizam selamat. Jadi kemudian si co-pilot lantas tengadah dan menatap Nizam seakan ingin memastikan bahwa yang berdiri di depannya adalah Nizam.
Nizam mengerutkan kening melihat keberanian si co-pilot memandang wajahnya. Ini adalah termasuk tindakan yang kurang ajar. Tetapi kemudian Nizam mengerti ketika si co-pilot itu kemudian berkata,
"Maafkan hamba karena lancang menatap wajah Yang Mulia. Hamba hanya ingin memastikan kalau yang ada dihadapan hamba adalah benar – benar Yang Mulia. Hamba sedari tadi berdoa agar Alloh memberikan keselamatan kepada Yang Mulia bersama keluarga karena pengkhianatan ini" Kata si co-pilot dengan tulus.