Lila tidak menjawab sepatah katapun. Ia terdiam dalam otak cerdasnya. Pria yang ada didepannya sekarang pasti sedang mengalami kesulitan sehingga Ia tiba-tiba mengeluarkan suatu perkataan yang sangat tidak masuk di akal. Bagaimana bisa pertemuan yang begitu singkat akan diakhiri dengan pemberitaan suatu permintaan pernikahan.
Seandainya bukan Edward, Lila pasti sudah menendangnya jauh-jauh. Ia bukan tipe gadis yang matrealistis. Betapa banyak pria yang mendekatinya, ingin berkencan dengannya tapi Lila tidak pernah tertarik. Ia tetap fokus pada studi nya. Ambisinya untuk menjadi seorang pengacara terkenal mengalahkan semua hal menarik yang muncul disekitarnya.
Ia adalah gadis yang memiliki harga diri tinggi. Matanya menatap pada mata Edward. Mata Hijau Edward balik menatapnya dengan cahayanya yang berkilauan seakan meminta suatu permohonan 'please help me'