Ketika mata Ibunya Zarina menatap wajah Amar. Amar tersenyum gugup, melihat betapa tampan tunangan Zarina yaitu pangeran Abbash. Dia merasa tidak ada apa - apanya dibandingkan pangeran itu. Ibunya Zarina sendiri hanya melirik sedikit, selain dia tidak kenal dengan Amar dia juga merasa keberadaan Amar tidak penting karena Pangeran Abbash dan Barry tidak menyebut - nyebut tentang Amar. Amar mendadak ciut sendiri.
Cynthia bukannya tidak tahu kalau Alena dan Pangeran Abbash dari tadi main mata. Ia mengerutkan keningnya. Tapi sebagai sahabatnya Alena yang tahu benar kepribadian Alena. Dimata Alena tidak akan pernah ada laki - laki lain bagaimanapun tampan dan kayanya. Bertahun - tahun banyak pria yang mengejar - ngejarnya tidak sedikipun Alena melayani mereka. Sekarang mana mungkin akan berpaling dengan mudah walaupun Pangeran Abbash memang sangat tampan.