Perdana Menteri Salman berdiri di depan jendela dengan tangan terkepal. Ratu Sabrina duduk di hadapannya sambil berbicara panjang lebar menceritakan kejadian di dalam harem. Kemarahan Ratu Sabrina kepada Putri Nadia membuat Perdana menteri Salman sakit kepala.
Perdana Menteri Salman masih ingat bagaimana kalung itu diberikan oleh Lila ke tangan pengawal pribadinya langsung di istana kerajaan Zamron. Dan kalung itu Ia jaga bagai nyawanya sendiri menunggu momen yang tepat untuk menjatuhkan Alena dan mengusirnya dari istana kerajaan Azura. Tapi bagaimana bisa kalung itu berubah jadi palsu.
Ia sudah memperhitungkan dengan tepat ketika Ia meminta kalung itu segera di kembalikan kepadanya agar Lila tidak menyimpan barang bukti apapun di istananya. Rencana ini bahkan Ia rahasiakan dari Ratu Sabrina karena ia ingin Ratu Sabrina yang menemukan sendiri kalau kalung yang ditangan Alena adalah palsu dan di tangan Putri Nadia adalah yang asli.