Ketika pembacaan syahadat Jonathan berlangsung dengan lancar. Arani malah duduk di kamarnya. Ia sudah di larang bertemu dengan calon pengantin pria karena menurut adat Azura itu tidak bagus karena akan menimbulkan kesialan. Lagipula Ia juga sedang bersiap mengurus administrasi kepulangan Alena ke rumah. Setelah semua selesai maka besok pagi semua akan pulang termasuk Jonathan karena pernikahan akan diselenggarakan di kediaman Nizam. Bahkan sekarang di rumah itu sedang dipersiapkan segala sesuatunya.
Arani duduk menerawang seakan lembaran dalam hidupnya sedang di buka dan diperlihatkan kepadanya. Saking asyiknya melamun Ia sampai tidak menyadari kalau ada seseorang yang masuk ke dalam kamarnya. Ternyata itu adalah Ayahnya, Paman Harun.
Paman Harun masuk ke dalam kamar Arani dan menatap anaknya yang sedang galau. Paman Harun mengucapkan salam karena sedari tadi Arani hanya duduk dan tidak menyadari kedatangannya.