"Kenapa kau tidak membunuh ketiga guardian angel itu?" Serefina bertanya kepada Lucifer, yang sedang berjalan di hadapannya.
Mereka baru saja berteleportasi menuju ke istana utama, yang sudah dihancurkan dan awan yang gelap berada di puncaknya, di pusat kota yang sudah terabaikan.
Itu adalah Belphegor, yang menjawab kepada pertanyaan Serefina dengan sederhana. "Kita membutuhkan mereka hidup-hidup," ia berkata sambil berjalan melewati Serefina.
"Untuk apa?" Serefina mendengus dan melipat kedua lengannya di hadapan dada. "Kau sudah mendapatkan darah mereka, kau tidak membutuhkan mereka lagi, bukan?"
Mammon, yang berjalan di hadapan Serefina, berhenti secara tiba-tiba dan membuat penyihir itu hampir menabrak ke arahnya.
"Sial!" Serefina berkata kasar dengan karas. "Apa kau tidak bisa berjalan dengan benar?!"
Mammon terkekeh. "Aku rasa kau akan sangat serasi jika berpasangan dengan Wrath dibandingkan dengan Raja Alpha menyedihkan itu." ia berkata dengan santai, namun para iblis lainnya juga ikut terkekeh bersamanya. "Dan ya, kita masih membutuhkan mereka hidup-hidup... tidak akan seru jika membunuh ketiga dari mereka dengan cepat. Apa kau tidak berpikir seperti itu?"
Serefina mengejek. "Apa yang kau ingin lakukan jika mereka terus hidup?"
"Kau tidak disini untuk mempertanyakan kami." Wrath berkata dengan sangat serius sambil berjalan melewati Serefina, namun ia tidak lupa untuk menubruk bahu Serefina dan membangkitkan amarah dari sang penyihir. "Apa kau pikir kami akan percaya kepadamu dengan mudah?"
Tidak hanya para makhluk yang dapat berubah wujud, yang suka untuk bermain dengan mangsa mereka, ternyata para iblis juga memiliki kesengangan yang sama.
"Kau berdua berbisik kepada centaurus itu untuk membunuh guardian angel, namun sekarang kau berkata bahwa kau ingin terus membiarkan mereka hidup? Apa kau tidak bisa lebih konsisten dengan keputusanmu sendiri?" Serefina berkata, nada bicaranya selalu disertai dengan sindiran tajam.
"Aku tidak berkata bahwa aku menentang untuk membunuh guardian angel. Tapi ternyata, Lucifer kami yang tersayang memiliki rencana lain untuk membiarkan mereka semua tetap hidup." Mammon menimpali. "Jika mereka mati itu bagus, tapi jika mereka tetap hidup... itu juga akan bagus." ia mengangkat kedua bahunya dengan acuh tak acuh.
"Baiklah, cukup." Lucifer mengangkat kedua tangannya dan mengehentikan Serefina dan Wrath dari menyebabkan kekacauan yang sama di dalam tempat yang sudah cukup kacau ini.
"Aku tidak merasa bawha kita akan memiliki kemajuan untuk memiliki penyihir ini bersama dengan kita." Beelzebub berkata kepada Asmodeus. Kedua iblis wanita itu menatap ke arah Serefina.
"Tidak, aku tidak berpikir seperti itu... ayo lihat saja apa yang bisa ia tawarkan kepada kita." Asmodeus menjawab dengan nada bicara yang seperti sedang melamun. "Terlebih lagi, itu sangat menarik untuk melihat bagaimana para guardian angel itu menghentikan waktu, apa kau tidak berpikir seperti itu?" Ia menyiku Belphegor di sebelahnya.
"Hmm," Kukang itu bergumam dengan malas.
"Apa kau benar-benar akan memberikannya sang Raja? Meskipun itu sudah sangat terlihat dengan jelas bahwa Jedrek sudah sangat jatuh cinta kepada pasangannya?" Beelzebub masih tidak bisa mengerti kenapa Asmodeus membawa Serefina bersama dengan mereka dan menjanjikan hal bodoh kepada penyihir itu.
Asmodeus mengangkat kedua bahunya dengan acuh tak acuh dan terkekeh dengan sikap yang centil. "Jika Jedrek mati, aku bisa mengambilnya dari neraka dan dia bisa memiliki pria itu untuk dirinya." Ia mengedipkan sebelah mata kepada si Gluttony. "Pada akhirnya, aku tidak berbohong."
***
"Kenapa kau tidak membunuh mereka semua?" Calleb menyarankannya, ia memberikan tatapan jijik kepada Chiron dan Carina, yang sedang berada di atas tanah.
"Lakukan sesuai keinginanmu." Chiron membalas dengan nada pelan. Pisau yang ia gunakan adalah pisau yang diberikan oleh Lucifer kepadanya, itu sepertinya senjata ini telah dilumuri dengan sesuatu seperti racun. Luka ini tidak seharusnya melemahkan ia seperti ini, namun kenyataannya berkata lain, ia merasa bahwa kesadarannya mulai menghilang dan luka itu tidak juga membaik secepat yang seharusnya.
Pada saat ini, tidak ada gunanya untuk memohon kehidupan untuk apa yang telah ia lakukan, setelah ia melihat Jedrek berlutut di hadapannya, Chiron masih merasa sangat hampa.
Ia merasa seperti, ia tidak melakukan apapun.
"Tidak, Chiron..." Carina merengek sambil memeluk centaurus itu, seluruh tubuhnya bergetar, saat ia duduk dalam posisi yang sepertinya tidak nyaman untuk menyangga tubuh Chiron.
Sementara, Zarrn tidak memiliki kata apapun untuk diucapkan lagi. Ia tidak bisa membenarkan apa yang sudah Chiron lakukan, tapi untuk melihat ketuanya dan Carina harus dibunuh di hadapan matanya, itu terlalu kejam baginya dan ia tidak bisa melakukan apapun.
"Tidak bisakah kau memaafkan mereka saja?" Zarrn melangkah maju dan memohon untuk menyelamatkan mereka berdua. "Chiron sedang tidak berada di dalam pikirannya yang jernih ketika ia memutuskan untuk membunuh guardian angel itu."
Saat ketika Zarrn menyebutkan hal itu, Torak, Kace dan Calleb menjadi lebih marah dari sebelumnya.
Zarrn dengan cepat menyadari bahwa ia telah mengatakan sesuatu yang salah, maka ia dengan cepat membenarkan kalimat yang telah ia ucapkan. "Kau melihatnya sendiri bahwa para iblis telah memanipulasinya, mereka berbisik kepada Chiron. Kau tahu apa artinya itu ketika para iblis berbisik kepadamu..."
Benar.
Namun, jika hal itu bisa membenarkan apa yang telah Chiron katakan kepada Lilac, maka alasan yang sama bisa digunakan untuk membenarkan keputusan Jedrek untuk membunuh para centaurus itu berabad-abad lalu, ia tidak memutuskan semua hal itu sendiri.
Tapi, kemudian... kapan lingkaran ini akan berhenti?
Kace menggelengkan kepalanya. "Aku tidak mau semua ini berakhir seperti ini."
"Biarkan Jedrek memutuskan apa yang akan dia lakukan kepada mereka..." Torak mengalihkan perhatiannya kepada Zarrn. "Dan kepada kau juga."
***
Setengah perjalanan menuju kota di belakang gerbang, Sebastian sudah mengirimkan sekitar tiga puluh lycan untuk menjaga Jedrek dan sang Ratu, maka kondisi Lilac dapat disembuhkan dengan cepatm karena mereka tahu apa yang harus mereka siapkan ketika Jedrek dan Lilac sampai di dalam istana ini.
Lilac belum juga membuka matanya sejak Jedrek membawanya pergi menjauh dari genggaman Chiron, namun dari caranya menggenggam dengan lemah jubah Jedrek dan bagaimana ia merintih ketika Jedrek hendak menurunkannya ke atas tempat tidur, Jedrek akhirnya bisa bernapas dengan lega untuk mengetahui bahwa pasangannya sudah sadarkan diri dengan cukup untuk merasakan keberadaannya.
"Aku disini sekarang, bunga kecil, aku disini. Tidak akan ada yang bisa melukaimu lagi." Jedrek membujuk Lilac untuk melepaskan pakaiannya, jadi sang penyembuh, yang sudah dipanggil sebelumnya, bisa memeriksa keadaannya.
Namun, Lilac malah semakin meringkuk mendekat ke arah Jedrek ketika ia kehilangan kehangatan dari pelukannya.
Pada akhirnya, Jedrek harus memangku Lilac di dalam pelukannya ketika sorang penyembuh sedang memeriksa keadaannya. Tidak hanya seorang penyembuh, Lidya juga mengambil bagian dalam hal ini juga.