Masih di dalam rumah besar suram yang mereka datangi. Di salah satu kamar, nampak Lion tengah mengompres pipi Rose yang membengkak.
Rose tidak luput memperhatikan Lion yang sedari tadi hanya diam padanya.
"Matamu akan lepas kalau kau terus memandangiku seperti itu!" ucap Lion cuek pada Rose.
"Tidak masalah asalkan kau mau bicara lagi padaku," jawab Rose sambil tersenyum simpul, "dan aku berhasil membuatmu bicara!" lanjutnya.
"Dasar bodoh! Apa pukulan di pipimu menyebabkan otakmu bergeser?" umpat Lion kesal. Dan Rose semakin senang.
Semakin Lion banyak bicara dan mengumpat atau bahkan memarahinya, itu tandanya Lion tidak marah padanya sama sekali. Tapi, lain cerita kalau Lion sudah diam seribu bahasa. Hanya Rose yang tahu, kalau Lion sedang menyimpan amarah yang siap meledak kapan saja.
"Lion, tolong maafkan aku," pinta Rose padanya sambil memegangi tangan Lion erat.