Bab 196.
"Mey, mau Mama buatin teh hangat?" tanya mertuaku.
"Gak usah, Ma, nanti aja! Kita ngobrol santai aja dulu," jawabku.
Mertuaku sengaja menguatkan suaranya agar wanita itu mendengar, karena letak kursinya sejajar dengan kami. Tak perlu aku yang membalas sifat julid wanita itu, dengan sendirinya dia tau, siapa yang layak jadi ratu di hati suami dan mertua.
Dari tadi wanita itu mencuri pandang terus ke arah kami. Mas Harry tau kalau mantannya datang, tapi tak menyapa. Sebab mengundang wanita itu, tak lain alasannya karena anak. Makanya biar Rey dan Mona yang menemani sampai dia pulang.
Karena maunya wanita itu, ingin dekat dengan anak-anaknya. Sekarang nikmati saja di temani sama mereka sampai dia pulang.
Hanya Mamaku yang menyapanya, basa-basi sebagai tuan rumah, saat dia datang tadi.