Malam hari menaklukan seluruh Inggris saat ini, tapi lampu belajar di ruangan Samael di Istana masih menyala dengan terang saat ini.
Tidak ada waktu untuk menunggu hari sampai dia diangkat secara resmi sebagai Raja dalam tiga hari kemudian.
Semakin cepat dia bekerja, semakin cepat Inggris terbuka!
Semakin cepat Inggris terbuka, maka semakin cepat pula pekerjaan Samael berakhir...
Freya sebagai pelayan pribadi Samael tentu saja ada di sisi Samael dengan menyuguhkan kopi, atau bahkan memijat pundaknya beberapa kali.
Jika kalian bertanya, apa sebenarnya yang dikerjakan Samael...
Maka itu jelas adalah masalah mengenai wilayah, kebangsawanan yang berkurang, domestik ekonomi, dan proses bagaimana Inggris mendapatkan tempatnya sebagai Negara Adidaya di Dunia!
Jangan meremehkan Inggris bahkan jika mereka telah menutupi diri mereka selama berpuluh-puluh tahun...
Militer mereka tidak kalah dengan Negara besar lainnya, dan yang paling penting dan paling krusial tentunya politik Inggris yang sangat mudah digunakan!
Kekuatan pusat Inggris bertumpu pada satu orang, dan itu memudahkan banyak hal seperti dalam pelaksanaan rencana berkelanjutan atau bahkan perubahan secara menyeluruh!
Dibandingkan dengan Negara-negara seperti Amerika yang masih memegang konsep senat dan liberal...
Samael ingin mengatakan itu lebih mudah!
"Ngomong-ngomong, apakah undangan ke orang-orang berpengaruh di Dunia sudah disebarkan?"
"Masalah ini seharusnya sudah dilaksanakan. Jangan khawatir, Media Inggris sudah bergerak dan mengumumkan Pengangkatanmu tiga hari lagi."
"Aku yakin mereka akan menyembunyikan namaku dulu...Siapa yang tidak suka melakukan ini demi berita Hot?" Samael mengernyitkan bibirnya memikirkan ini.
Freya hanya tersenyum tipis, "Itulah Media, kau keberatan?"
"...Yah, tidak masalah sih. Ngomong-ngomong, dimana Kakek dan Nenek sekarang?" tanya Samael tanpa menghentikan gerakan tangannya.
Freya disamping segera menjawab dengan tenang, "Kakek dan Nenek memutuskan untuk tinggal disini sampai hari pengangkatanmu sebagai Raja."
"Meskipun tidak terlalu jelas, tapi Kakek jelas menggunakan koneksinya sekali lagi untuk membuka jalanmu."
"Terlebih pembersihan tadi, itu merupakan pukulan berat pada Inggris."
"Pukulan berat? Benarkah..."
Samael yang mendengar ini tidak bisa membantu tapi menghentikan gerakan tangannya sambil menunjukkan senyuman yang lucu.
Tangannya terulur menuju suatu tumpukan kertas disana dan menepuknya beberapa kali...
"Pajak berlebih, kekurangan lapangan pekerjaan dan sanitasi yang buruk. Jika saja ini berlanjut selama puluhan tahun lagi, Inggris akan kembali lagi ke era Revolusi Industri."
"Dengan kata lain, banyak faktor di wilayah bangsawan lain yang anjlok karena kewenangan mereka."
"Satu-satunya cara untuk membersihkan masalah ini adalah dengan mengambil kembali semua wilayah ini untuk dikelola secara sementara kepada Kerajaan."
Freya menggelengkan kepalanya mendengar ini, "Itu tidak mungkin."
"Mungkin!"
Dengan keras menekan tumpukan kertas ini, Samael tersenyum: "Kebangsawanan memang sudah melekat, tapi sekarang harus perlu dibatasi."
"Ini sudah bukan lagi perbedaan antara manusia dan manusia...Ini sudah seperti pembagian Kasta..."
"Bangsawan layaknya Tuhan atau mungkin orang terpelajar di Inggris, tapi pada kenyataannya mereka hanyalah babi."
"Sedangkan Rakyat Jelata yang jelas memiliki mutiara dalam tubuh mereka hanya bisa tertutupi oleh kotoran babi-babi itu."
"...Aku tidak ingin Negaraku menjadi Negara berdasarkan Kasta seperti di India, dimana itu benar-benar merugikan kasta bawah."
"Itu adalah hal paling menjijikkan bagiku... Benar-benar bodoh untuk melihat seseorang berdasarkan Kasta."
"....Kau ingin menekan semua bangsawan yang masih selamat?" Freya mengangkat alisnya saat mengatakan ini.
"Menekan itu pasti, lagipula masih ada banyak pot hitam yang mereka sembunyikan selama ini dari Kerajaan."
"Bahkan jika mereka memiliki hubungan yang baik dengan Ratu... Maksudku Victoria ataupun Charlotte..."
"Tapi paling tidak, menghukum mereka dengan menyerahkan setangah pendapatan mereka kepada Kerajaan, bukankah wajar?"
"Itu adalah Tiran."
Samael mengambil kembali penanya dan terus berkata, "Tiran? Bukankah itu sudah jelas? Kenapa kau masih mengatakannya?"
"Raja menopang seluruh Negara, dan Rakyat hanya perlu melakukan apa yang diperintahkan!"
"Tiran...menurutku semua orang pejabat di pemerintahan Negara lain juga Tiran bukan? Lalu kenapa aku bukan Tiran?"
"...Ketidakpuasan warga, bagaimana kau akan menenangkannya?"
"Mudah, berikan mereka keuntungan. Tidak ada manusia yang bisa mengelak dari kata 'keuntungan'..."
"Beri mereka umpan, dan mereka akan mendukungku. Bukan hal yang serius!" kata Samael dengan serius.
"...." Samael berhenti bicara sejenak sebelum mengatakan: "Jangan pikirkan itu lagi, apa yang kulakukan juga demi Inggris..."
"Tapi Tuhan...banyak kas yang harus kututupi dengan uangku saat ini."
Memikirkan ini, Samael tidak bisa menahan senyuman masam: "Untungnya kantong uangku masih sangat banyak."
"Ahhh- Membicarakan ini, Samael, seperti apa kehidupanmu selama diluar?"
"..."
Samael terdiam sejenak mendengar ini sebelum akhirnya dia menopang seluruh punggungnya ke kursi.
Mengangkat kelima jari kanannya, Samael menutup satu per satu jarinya saat berkata: "Bagaimana aku di luar, kah...Pertama, Pria paling tampan dan sexy di Dunia..."
"Aku adalah Pria terkaya kedua, mungkin sekarang hampir menyusul tempat pertama di Dunia...Kekayaanku, bahkan aku sudah tidak bisa menghitungnya secara normal karena itu terpecah di berbagai investasi perusahaan dan bahkan pengembangan teknologi."
"Lalu...Hmm, pria yang dicintai Dunia dan impian banyak wanita dan gadis-gadis yang imut..."
"Banyak dari mereka yang serakah akan tubuhku!"
"Untungnya aku memiliki integritas yang baik! Paling tidak hanya satu kapal pesiar penuh wanita cantik adalah yang terbanyak bukan..."
"Stop, stop...Kau mulai narsis kembali!" Freya menarik pipi Samael saat mendengar kata-kata itu.
"Dan kehidupanmu benar-benar kacau! Aku tidak tahu bagaimana kau bisa menjadi seperti itu!"
Samael tertawa, "Kau ingin tahu, aku menjelaskan~"
"Jika kau benar-benar ingin tahu lebih dalam, tunggu sampai ini semua selesai!"
Freya menatap Samael sejenak sebelum akhirnya melepas tangannya, menghela nafas dan akhirnya mundur ke dinding untuk memberi ruang bagi Samael disana.
Samael juga kembali ke kertas-kertas di depannya, dan mulai memeriksa semua masalah ekonom mereka.
Jika dibilang ada yang tidak dia tahu, maka singkirkan dan serahkan nanti pada mereka yang tahu.
Membicarakan tentang ini, aku merindukan Malaikat cantiknya yang mahakuasa di banyak bidang pekerjaan sekretaris...
Memikirkan Gabriel membantunya di kertas-kertas ini, dan Freya membantunya dalam mengurus kepenatannya...
Hiss, Kehidupanku semakin dan semakin boros dan merosot bukan?
Tok, Tok, Tok....
Freya: "Biarkan aku membukanya."
Mendengar ketukan di pintu, Samael terbangun dari pemikiran yang paling bermutu itu, dimana dia sudah melihat bahwa Freya sudah membuka pintu disana.
Mempersilahkan tamu untuk masuk, Samael tidak bisa menahan helaan nafas sambil membentuk senyuman di wajahnya.
"Ada apa Sophie, ada sesuatu?"