Yegudiel bingung, Olivia lebih bingung ditambah penasaran!
"Milord, apa maksudmu, bocor?"
"Ah, maaf, salah kata. Maksudku, apakah masalah ini sudah bocor?"
Dengan gerakan tersembunyi, tangan Samael yang masih ada di perut Yegudiel sedikit bergerak untuk mengelusnya seolah memberikan tanda.
Yegudiel akhirnya paham dan akhirnya menggelengkan kepalanya.
"Sesuai keinginan Milord, aku masih menyembunyikannya. Aku bersumpah atas namaku."
Samael percaya, artinya bukan Yegudiel. Lalu itu Lilith?
Melihat Samael kebingungan dan agak seperti menyembunyikan sesuatu, Olivia segera bertanya dengan serius.
"Samael, kau menyembunyikan sesuatu pada kita semua bukan?"
Tubuh Samael sedikit tegang sejenak sebelum akhirnya dia merilekskan diri. Hanya saja itu semua jatuh ke mata Olivia sejak awal!
"Benar saja, katakan!"
Yegudiel melihat kesusahan Samael, tapi pada akhirnya, dia hanya bisa berdiri di sisi Olivia.
Lagipula, berita bahagia seperti ini, harus dikabarkan ke seluruh keluarga!
"Milord, kurasa ini sudah waktunya bagi masalah ini untuk di keluarkan. Bukankah ini adalah hal yang bahagia?"
Samael terdiam sejenak sebelum akhirnya senyuman pahit terpampang di wajahnya, dan dia menutup wajahnya disana.
"Ah Ahhh...Kalian benar-benar membuatku terdesak. Bukannya aku tidak mau mengatakan itu, tapi..."
"Tsk! Lupakan, aku akan mengatakan ini semua ke semua wanitaku."
Dengan ini, Samael menatap Olivia di depannya dengan serius dan berkata: "Menurutmu, ini aneh bukan?"
"...." Olivia hanya diam mendengarkan.
Samael paham ini dan melanjutkan, "Dari semua wanitaku, semuanya adalah sosok yang cantik, sehat, dan subur."
"Lalu kalian, pernahkah berpikir? Kenapa kalian semua tidak punya itu denganku?"
Samael berdiri dari kursi untuk pergi ke belakang Yegudiel untuk memegang kedua pundaknya.
Dengan senyum lembut di wajahnya, dia berkata: "Bukannya kalian tidak punya, tapi kalian belum mendapatkan waktunya."
Benar, dibandingkan Lilith dan Yegudiel yang memiliki kemampuan di bidang kehamilan...
Untuk semua wanitanya, hamil anaknya adalah hal yang susah!
Mungkin ini ada kaitannya dengan kasus Michael dan Lucifer ini, jadi peluang hamil menjadi semakin rendah...
Tentu saja bukannya tanpa peluang, lagipula kedua wanita itu seperti yang dikatakan, memiliki kemampuan di bidang ini~
Dan Samael yang memiliki keberuntungan tidak terbatas, mungkin bisa saja melakukan hal yang sama.
Dia tidak bisa memastikan, karena pada dasarnya kemampuan ini pasif~
Saat ini, mata Olivia membelak dan bahkan tangannya terlihat bergetar, terutama saat melihat gerakan elusan Yegudiel di perutnya.
"Kau, hamil?"
"Hmm...Sudah beberapa minggu." Yegudiel entah kenapa merasa lega.
Mungkin inilah yang dinamakan, rahasia itu membuat hidup tidak nyaman?
Tapi pada akhirnya ini semua hilang!
Semuanya terbongkar, dan Olivia merasa ini.... hebat!
Dengan senyuman di wajahnya, dia berdiri menghampiri Yegudiel dan berjongkok di disampingnya.
Yegudiel merubah posisi duduknya, dan Olivia segera menyentuh perut rata wanita ini.
"Selamat."
Satu kata ini mengandung rasa senang, juga iri!
Bagaimanapun, dulu dia bahkan tidak bisa dekat dengan beberapa orang terutama laki-laki.
Dia yang sudah di puncak karirnya, jelas ingin merasakan menjadi seorang ibu, dan akhirnya dia menemukan Samael!
Sayangnya itu masih panjang...
Tapi sekarang...
"Aku akan menjadi Ibu Baptisnya!"
Yegudiel tersenyum lembut dan memegang tangan Olivia, "Kita semua adalah saudari bukan? Putriku dan putra Lilith adalah anak kalian juga~"
"Eh? Putra, Lilith?" Olivia menatap Samael.
Samael mengangguk, "Lilith juga, memiliki anakku, itu laki-laki, sedangkan di kandungan Yegudiel, itu perempuan."
Bagaimana Samael tahu secara kandungan masih awal, maka itu hanya bisa dikatakan menurut Lilith dan Yegudiel.
Keduanya dapat dengan jelas merasakan jenis kelamin putra dan putri mereka bahkan saat kehamilan baru beberapa minggu!
Olivia tersenyum pahit, sepertinya dia terlalu banyak makan lemon tadi!
Dia akhirnya berdiri dan bertanya, "Kalau begitu, ayo pergi ke hotel dan beritahukan masalah ini!"
"Eh? Tapi, Milord..."
"Pergilah, tidak ada artinya menyembunyikan ini lagi." Samael mengelus rambut wanita lembut ini.
"Hmm, terima kasih Milord!"
Dengan ini, Yegudiel berdiri dan berjalan dengan bimbingan Olivia yang terlihat sangat memperhatikannya!
Melihat kedua wanita ini, kedua tangan Samael berada di pinggangnya dan menghela nafas.
"Sungguh, akhirnya Kakak mau membeberkan masalah ini? Aku dan Kakek sudah menunggu ini sangat lama~"
Samael menoleh kebelakang dimana May muncul dengan kedua tangan dibelakangnya sambil tubuhnya berjalan maju dengan lucu.
Samael mengangkat tangan kanannya dan May terbang ke sisi itu.
"Apakah kalian sudah menunggu lama?"
"Tentu saja! Sungguh, terkadang pikiran Kakak masih agak naif kau tahu?"
Samael tertawa terbahak-bahak mendengar ini dan berkata, "Apakah aku naif? Lupakan, sekarang sudah tidak ada artinya aku mengatakan apapun."
"Nasi sudah menjadi bubur, tapi masa depan masih berlanjut. Aku hanya harus maju dibawah bimbingan Dunia."
"Bukan begitu, adikku?"
May menyipitkan matanya menjadi bulan sabit dan berkata, "Ya! May akan selalu ada di sisi Kakak, dan membantu Kakak apapun masalahnya!"
Samael puas dan berjalan maju, tapi kata-kata May tiba-tiba membuatnya agak tertawa pahit.
"Kakak kesana, siap untuk seratus pukulan untuk masing-masing wanita Kakak?"
"Bagaimana bisa ada seratus? Aku rasa wanitaku bahkan belum mencapai dua puluh lebih oke..." Samael menatap kosong May di tangannya.
May hanya tersenyum dan berkata, "Benarkah?~ Tapi mungkin akan mencapai itu?"
"Tidak mungkin, kau hanya mengarang!"
Sayangnya May masih tidak menyerah dan berkata, "Apakah ini hanya mengarang? Jika itu lima puluh wanita, itu mencapai 100 pemukulan bukan?!"
"Jadi dasar seratus itu, atas dasar dari lima puluh wanita memukulku dua kali?!"
"Jika tidak?"
"Kejam! Selain itu, wanitaku tidak sampai lima puluh!"
"Mungkin, di masa depan?"
"Tidak!" Samael menepuk dadanya dengan serius, "Aku laki-laki terhormat !!!"
Mata May kosong, "Kakak, persamaan Kakak = Pria terhormat itu hasilnya negatif!"
"Jahat!"