Berdiri tegap sambil menatap kedepan, Samael bertatapan dengan wanita cantik dengan aura yang lembut disekitarnya. Tapi entah kenapa dia merasa sakit kepala sekarang....
Kepalanya tergeser sedikit, lalu disana dia melihat sosok gadis kecil yang 11/12 dengan Lily yang memegang tangan kanannya sekarang.
Dan Saint sendiri, meskipun dia masih tersenyum lembut disana, dia juga tidak bisa menahan diri untuk berbisik: "Ini super canggung...."
"Benar...."
Sret...Sret....
Samael dan Saint tiba-tiba menoleh kebawah, karena pada saat ini, baik Lily dan Aura tiba-tiba menarik pakaian mereka.
Lily adalah yang pertama berkata: "Mama dan Papa akhirnya ditemukan! Ini hebat! Papa, peluk Mama, jika tidak, Lily akan menangis."
"Mama, Mama harus berpegangan dengan Papa..." tambah Aura sambil menarik tangan halus Saint ke sisi Samael.
Lily juga melakukan hal yang sama, sampai akhirnya kedua tangan dari sosok itu saling berpasangan. Kedua pasang mata biru dan emas itu saling menatap satu sama lain, dan jejak kecanggungan benar-benar meluap!
Mereka tidak tahu harus berbuat apa! Sebagai sosok yang seharusnya bisa tenang dan menganalisis semuanya dari awal...
Keduanya saat ini benar-benar tidak tahu harus berbuat apapun!
Pada akhirnya Saint berkata dulu, "Itu...Bisakah aku bertanya dulu Yang Mulia. Apakah Anda tahu apa yang terjadi sekarang?"
Samael membuka mulutnya, tapi dia langsung menutupnya dan menjawab hanya dengan mengangguk.
Meskipun dia tahu dan bisa dikatakan seratus persen yakin ulah siapa ini, dia tidak bisa mengatakannya.
Lagipula identitas Saint dan Kakek sialan itu sendiri sepertinya terlalu berhubungan. Dia tidak mau menambah masalah yang tidak perlu!
Dan Saint yang melihat ini hanya tersenyum. Meskipun dia tidak tahu masalah Aura dan Lily, tapi dia masih tahu segalanya tentang Samael.
Disana dia terlihat memiringkan kepalanya, lalu menatap Aura saat bertanya: "Nah Aura, sekarang Mama sudah mengantarmu menemui...Papa. Jadi, bisakah Mama tahu, siapa Kakek kalian?"
"Kakek?"
Aura meletakkan jari telunjuknya ke bibirnya dan berkata dengan bingung: "Kakek....Kakek adalah Kakek. Kakek sangat baik tahu? Meskipun Kakek jarang menemui kami, tapi Kakek sering mengajak Aura dan Kakak Lily bepergian dan bermain kemanapun kita mau!"
Lily setuju dan melanjutkan: "Bahkan Kakek selalu bisa memberikan apapun yang kami mau!"
"Ya! Ya! Lily ingat terakhir kali Kakek mengajak kami adalah saat kita bertiga makan di restoran yang hebat! Ada manusia dengan kepala naga yang menyemburkan api saat memasak, lalu kakak cantik dengan telinga runcing panjang melayani kami dengan baik, dan ada juga suara nyanyian yang indah dari kakak perempuan cantik dengan ekor berwarna biru mengkilap~"
Lily menambahkan lagi, "Lalu sebelumnya, Kakek....Kakek menunjukkan bintang jatuh yang sangat banyak di lautan dan daratan yang dipenuhi dengan binatang yang saaaaaaangat besar!"
Kedua kakak beradik ini berpegangan dan berteriak manis, "Pokoknya, Kakek sangat hebat! Lebih hebat dari Papa dan Mama!"
"....." x4
Empat orang disana langsung terkena mental, terutama Samael yang saat ini menepuk dahinya yang berkeringat deras saat ini.
"Kurasa ini sudah jelas bukan?"
"Eh, Haaaaa.....Ya, kurasa...begitu?" Saint setuju dengan wajahnya yang juga terlihat menampilkan keringat disana.
Atira juga sedikit paham sekarang. Melihat dua gadis kecil dibawah, Atira bisa yakin bahwa keduanya memang putri dari Saint dan Samael....
Masalahnya, ada kemungkinan bahwa kedua gadis ini berasal dari masa depan. Dan lagi....siapa Kakek ini ?!
Koki dengan kepala naga saat memasak, seorang elf asli bertindak sebagai pelayan? Lalu putri duyung yang menyanyi untuk restoran ?!
Dan apa kalimat selanjutnya itu ?! Kakek kalian itu dengan sengaja membawa hujan meteor dan membawa kepunahan kepada dinosaurus hanya karena permintaan kaliam berdua !???!!
Seberapa hebat Kakek ini sih ?!
Atira dan Lucy tidak tahu, tapi Saint dan Samael yang tahu ini memiliki sudut mulut yang berkedut disana...
"Apakah aku memikirkan bahwa itu adalah restoran di planet lain?" tanya Samael.
Saint menggelengkan kepalanya, "Planet lain, bahkan dalam jarak galaxy ini tidak memiliki kehidupan seperti itu. Aku lebih percaya itu Dunia magis yang sesungguhnya...."
"Ohhhh....Dunia lain ketiga." Samael menggosok alisnya dan berbisik: "Itu... Kepunahan Dinosaurus, haruskah aku membuat klaim sekarang?"
"Tolong jangan lakukan Yang Mulia. Dunia akan mengira Anda gila."
"....."
Keduanya merasa sakit kepala, tapi dua gadis disana memiringkan kepalanya bingung.
Sampai akhirnya Samael yang tersadar masih memegang tangan Saint segera melepasnya. Saint hanya terkekeh ringan, tapi dia juga lega dengan perilaku ini.
Dia tidak terlalu nyaman dipegang oleh tangan seorang laki-laki, terutama Samael yang bisa dikatakan sebagai Suami di masa depannya?
....Tunggu, masa depan? Masa depan kita, itu kan...
"Aura, Lily..." Saint tiba-tiba berjongkok dengan lembut, dan menghiraukan pakaian putihnya yang mungkin kotor, Saint bertanya dengan serius: "Kenapa kalian ada disini? Tidak, lebih tepatnya ...Kenapa kalian ada di Dunia ini?"
"Ummm....." x2
Keduanya terlihat menundukkan kepalanya, dan akhirnya Lily berkata dengan sedih: "Karena Mama dan Papa tiba-tiba menghilang di depan Lily dan Aura waktu itu. Saat Lily ingin mengejar, Mama dan Papa sudah menghilang...."
"Lalu, lalu...Karena Lily dan Aura sangat kesepian, kami menangis! Tapi tiba-tiba, Kakek tiba-tiba muncul dan memeluk kami dengan lembut!"
"Kakek mengatakan bahwa Papa dan Mama tidak mungkin bersatu lagi disini, dan menyuruh kami untuk menemui Papa dan Mama lagi disini. Karena itulah Lily dan Aura ada era ini sekarang!"
"Benar saja...." Saint menghela nafas seolah dia tahu semuanya.
Tapi ada satu orang yang tidak tahu!
"Hah? Apa? Menghilang? Aku dan Saint menghilang saat memiliki anak? Halo...Aku tidak tahu apapun saat ini. Kenapa serasa aku adalah orang tua bajingan?"
Samael mengangkat tangannya dan bertanya, "Aku tahu bahwa kita mungkin akan menjadi suami istri di masa depan, dan dua gadis ini adalah putri kita dari masa depan...."
"Tapi apa maksud aku dan kau yang tiba-tiba menghilang ini?"
Saint menggelengkan kepalanya dan berkata, "Itu bukanlah sesuatu yang besar, hanya saja garis waktu kedua gadis ini benar-benar berbeda dengan yang aku tahu..."
"Dan Yang Mulia, apakah Anda merasa tebakan kita terlalu sederhana? Apakah kedua gadis ini benar-benar memiliki identitas yang semudah itu untuk ditebak?"
"....." Samael terdiam karena dia tahu bahwa Kakek sialan itu pasti tidak akan melakukan hal membosankan seperti ini!
Jika Samael dan Saint menebaknya dengan mudah siapa kedua gadis ini, lalu dia mungkin akan mati bosan!
Saint juga terlihat lembut saat mengatakan: "Yang Mulia, Anda harus tahu....saat Anda tahu terlalu banyak, masa depan akan berubah."
"Bahkan karena pengetahuan yang aku cari tadi, masa depan kita sudah berubah lagi sekarang. Meskipun seperti Poin intinya masih sama dimana kita masih akan bersama nantinya....Tapi coba pikirkan kaya kuncinya?"
"Masa depan? Masa....depan ?!" Samael mengerutkan keningnya dan berteriak: "Dunia di masa lalu tidak akan menjadi masa depan karena itu tidak mungkin diubah?... Kau menitikberatkan ini kan?"
"Apa yang diubah di masa lalu tidak akan merubah masa depan. Keduanya....Lily dan Aura...."
Saint dan Samael saling memandang, dan berkata dengan serius: "Keduanya dari masa depan paralel."