Dua hari kemudian, Kapal Pesiar akhirnya sampai di titik pelabuhan Dubai dimana di daerah penjemputan, sudah terlihat luisnan limousine hitam dan pengawal berjas dan berkacamata hitam yang menunggu disana.
Samael yang hanya menganakan celana pendek longgar dan pakaian longgar ditambah kacamata kuning diwajahnya langsung berjalan di posisi pertama.
Tiba-tiba Ririca menyelinap masuk kesamping dan bertanya, "Kakak benar-benar menikmati. Dan Kakak, ini bukan hawai, kenapa kau memakai baju seperti ini?"
"Itulah yang kau tidak tahu adikku, bagiku, pakaian apa yang kupakai, semuanya akan tetap sempurna!"
"Bah, narsis lagi."
Samael menoleh kebelakang dan melihat Dilraba yang ikut dengan rombongan Samael kesini sekarang.
Adapun Yang Mi, dia memutuskan untuk kembali ke Cina beberapa hari yang lalu sebelum keberangkatan ke Dubai, dan hanya ada Dilraba disini sekarang~
Memegang lengan Samael sembari mengenakan topi lebar, kacamata hitam dan masker, Dilraba berkata: "Tapi apa kau tidak takut terkena UV disini dengan memakai pakaian seperti itu?"
Samael tertawa, karena memang, selain dirinya, yang lain memilih untuk memakai pakaian lengkap seluruh tubuh karena takut UV dari sinar matahari yang panas disini.
Tapi itu karena mereka belum terbiasa dengan cuaca disini, buktinya, Samael sudah bisa melihat beberapa wanita disekitar yang memakai pakaian berani bahkan dibawah panas ini.
Pada akhirnya Samael menarik kedua wanita ini dan masuk ke mobil paling mewah disana bersama dengan para pengawal disana.
Tujuan Samael dan yang lain adalah Burj Khalifa, secara itu masihlah properti pribadi Samael sebagai pemegang dan pemilik sah dari Emaar Properties!
....Dua jam kemudian....
Rombongan Samael memasuki daerah lalu lintas yang padat, tapi dengan beberapa hak, rombongan Samael langsung membuka jalan yang padat ini!
Hanya beberapa menit tambahan, rombongan Samael akhirnya bisa melihat sebuah menara yang menjulang tinggi di luar jendela masing-masing mobil.
Itu karena saking tingginya, Burj Khalifa bisa dilihat dari jarak 95 kilometer !!!
Ririca membuka mulutnya lebar saat terkagum, "Ini benar-benar tinggi..."
Berbeda dengan Ririca, Dilraba sedikit ragu: "Samael, aku pernah membaca sebuah artikel....Bahwa Burj Khalifa sebenarnya tidak terhubung ke sistem saluran pembuangan kota."
"Semua kotoran manusia di seluruh bangunan harus dipindahkan dengan truk dan dibawa ke pabrik pengolahan setempat sehingga kota ini juga disebut sebagai "Poop Town?"
"Poop Town?" Wajah Ririca langsung menunjukkan wajah jijik.
Dia tidak menduga akan ada julukan sebegitu menjijikkan!
Dan Samael sendiri, dia menarik pipi Dilraba dan berkata: "Itu sebenarnya tidak benar dan itu adalah mitos umum yang diulang-ulang tentang Dubai."
"Dalam Studi Kasus Burj Dubai sendiri, yang ditulis oleh para insinyur di SOM yang merancang bangunan tersebut, disitu akan dijelaskan.....Bahwa Sistem tanah, limbah, dan ventilasi Burj sangat lengkap dari perlengkapan pipa ledeng, saluran pembuangan lantai dan peralatan mekanis yang diatur untuk aliran gravitasi dan, pembuangan ejektor ke titik koneksi dengan saluran pembuangan ke kota-kota yang disediakan."
Samael menarik tangannya lagi dan berkata, "Jadi jelas itu hanya rumor tidak berdasar. Asal usul mitos ini semua kembali ke satu wawancara dengan Kate Ascher di NPR, di mana dia membuat pernyataan tentang Burj yang tidak memiliki koneksi saluran pembuangan."
"Tapi ingat, Ascher adalah lulusan politik dan tidak memiliki pelatihan teknik formal jadi dia mungkin hanya membuat kesalahan yang jujur dan menjadi bingung dengan kelebihan sementara mengenai sistem pembuangan limbah kapal tanker untuk mendukung jaringan yang ada ketika tidak dapat mengatasi hal darurat dengan pertambahan penduduk yang tiba-tiba."
"Dubai disebut sebagai "Sarang Orang Kaya", coba bayangkan, bagaimana bisa akan ada kekurangan fasilitas seperti yang kau katakan, secara orang kaya sendiri adalah orang yang benar-benar peduli pada kesehatan mereka sendiri?"
"Mungkin kekurangan Dubai... itu seperti jalanan yang terlalu padat, para pengemudi yang mengerikan, panasnya musim panas, atau sistem...orang kaya semakin kaya dan orang miskin semakin miskin."
"Tapi itu hal-hal aneh tadi, itu hanya palsu."
Dilraba mengangguk dan akhirnya dia menunjukkan cibiran, "Internet benar-benar palsu."
"Tentu saja, itu karena ada banyak informasi yang terbaur dalam informasi asli. Jadi internet itu terkadang mengerikan." Samael tertawa sebelum akhirnya dia berkata, "Tapi kau punya Sub System May, jadi hal seperti itu tidak akan terjadi, paham?"
"Dimengerti !!!"
Setelah itu Dilraba menempatkan kepalanya ke pundak Samael dan bertindak manja disana.
---------------
"Tuan Ermanno, tolonglah, kenapa kami tidak bisa memasuki Burj Khalifa sekarang? Bukankah kita sudah ada janji saat ini?"
Seorang pria paruh baya yang ada di dalam pintu masuk menara menanyakan ini kepada seorang pria botak berpakaian rapi bernama Ermanno ini.
Ermanno adalah General Manager Burj Khalifa, dan sosok pria di depannya adalah salah satu koleganya...
Juga bisa dibilang salah satu kolaborator yang membantu Burj untuk memasok minuman bagi mereka, dan orang di depan Ermanno adalah Manajer Penjualan bernama Tang Qiao.
Benar, kolaborator Burj Khalifa dalam hal minuman adalah Wuliangye Yibin Co yang baru-baru ini menggebrak pasar minuman di Dunia!
Tapi sekarang, bahkan Manajer Penjualan Wuliangye Yibin Co ini tidak tahu alasannya, kenapa General Manager Burj Khalifa secara tiba-tiba tidak memperbolehkannya masuk dan bernegosiasi dengan mereka?!
Ermanno yang mendengar ini hanya bisa menghela nafas dan berkata, "Tang, bukannya aku tidak mau. Tapi kau datang di waktu yang tidak tepat dan ada perubahan jadwal mendadak."
"Di waktu yang tidak tepat? Kenapa?"
"....Ada tamu penting yang akan datang, dan bahkan negosiasi kita berdua, mau tidak mau harus di reschedule kali ini." kata Ermanno serius.
Tang Qiao mengerutkan keningnya, dia bertanya-tanya, siapa yang bisa membuat Ermanno mereschedule semua jadlwanya dengan tiba-tiba?
Tapi pada saat ini, sekretaris Tang Qiao yang disampingnya tiba-tiba berbisik: "Bos, kita harus mundur sekarang. Jika kita terus mendesaknya, kerja sama kita mungkin akan terganggu."
"...Aku tahu, Liu Yue, kau urus sisanya. Aku akan berdiri disini untuk melihat siapa orang yang bisa membuat Ermanno begitu arogan mendorong semua pertemuan hari ini?"
Wanita bernama Liu Yue ini mengangguk, dan mengingatkan: "Tolong jangan impulsif Bos, kita disini hanya kolega."
"Aku tahu, aku tahu."
Setelah Liu Yue mendengar ini, dia langsung mengangguk kecil dan berjalan pergi meninggalkan Tang Qiao untuk kembali mengurus beberapa hal.
Tapi tak lama setelah dia pergi, dia melihat rombongan limousine hitam mewah yang sedikit mengejutkannya.
"Benar saja, ini bukan orang biasa yang bisa memaksa Tuan Ermanno mendorong semua jadwalnya hari ini."
Dan tiba-tiba, salah satu mobil disana berhenti, dan pintu mobil terbuka untuk menampilkan sosok Tivania yang dibalut pakaian indah disana.
"Yue !!!"
"...Kau....Tiva?"
Tivania langsung berlari menuju Liu Yue yang mengedipkan matanya beberapa kali, tapi Liu Yue tidak peduli dengan Tivania karena matanya tertuju pada barisan limousine pertama yang mengingatkannya...
"Jadi itu Samael...."