Melihat kepergian Samael, Marcalo terdiam sejenak sebelum akhirnya mengambil kartu nama Samael yang ada di atas meja.
Membolak-balik kartu itu, Marcalo terdiam.
"Bos Muda, menurutmu apa yang akan kau pilih?"
Marcalo menghentikan aksinya dan menatap anak buahnya yang bertanya ini, "Menurutmu bagaimana si Kaiser itu?"
"Penuh celah, sombong, tidak bisa diatur, tapi sangat percaya diri."
"Yah, itulah pebisnis. Tapi apa kau pikir orang seperti itu bisa mendaki kedalaman tertinggi geng bawah tanah Eropa?"
Pria itu terdiam, tapi Marcalo terus melanjutkan: "Kaiser bukanlah sosok yang sederhana, dia memiliki ambisi yang tinggi dan dalam dirinya, tersembunyi kebrutalan yang tidak tanggung-tanggung."
"Menurutmu, pria putih kecil di Dunia sama sepertinya? Ambil contoh laki-laki Korea Selatan sana."
"Kebanyakan dari mereka adalah kesemek lembut, bahkan untuk memotong kayu menjadi dua saja mereka hanya bisa melakukan sebanyak lima kali hasil belahan kayu maksimal."
"Kenapa? Mereka tidak memiliki insting seperti kami!"
"Insting adalah Raja! Semua orang di lingkaran kami tahu ini oke?"
"Kaiser...orang ini, bisa dengan mudahnya memasuki wilayah kita dan mengetahui titik letak buta kami."
"Dia dengan santainya mengambil puluhan nyawa anak buah bajinganku, dan menarik perdagangan yang tajam!"
"Dia mungkin bukan orang di garis depan, tapi dia adalah orang di garis belakang yang akan menerima pujian paling banyak!"
"..."
Pujian Marcalo tidak dapat disangkal oleh mereka semua, Marcalo juga tahu ini karena instingnya mengatakan seperti itu.
Jangan bodoh, dia sudah bersaing dengan banyak tentara di Dunia. Luka di tubuhnya adalah kebanggannya!
Tapi didepan Samael, Marcalo merasakan sedikit keanehan.
Dia tidak bisa memastikan apakah tebakannya itu benar atau tidak, tapi yang pasti, dia tidak mau menjadi musuh orang itu!
Setelah mengambil rokok dan menyalakannya, Marcalo menghembuskan asap tebal dan berkata: "Berikan aku ponsel pusat."
"Aku akan melaporkan hasil hari ini kepada Bos! Sedangkan yang lain, kalian...tidak lupakan, orang itu pasti menjaga orang-orangnya."
"Kecuali kau, ambil ponsel pusat, sedangkan yang lainnya bubar!"
"Wooho! Apakah ini hari libur?!"
Marcalo hanya menendang orang itu dan berteriak: "Mana ada hari libur untuk kami dasar bodoh!"
"Hah? Lalu?"
Marcalo mengangkat sudut mulutnya dan berkata: "Semua hari adalah hari libur bagi kami! Hahahahaha!"
"Aku akan mentraktir kalian semua untuk pergi ke klub pesta dan mencari wanita setelah mengirim pesan pada Bos !!!"
"Waktunya berpesta meski masih tengah hari !!!"
.....
Di sisi lain, Samael memainkan DEA di tangannya, dan senjata itu tiba-tiba terpatahkan menjadi dua dan mengeluarkan satu chip kecil disana.
Setelah memeriksa hal itu masih ada, Samael mengambilnya dan memainkannya dengan penuh perhatian.
"Tapi sungguh, apakah Kakak benar-benar terlalu teliti?" May tiba-tiba berkata.
"Apa maksdumu?" Samael dengan satu tangan memainkan rambut May di pangkuannya.
May hanya menyandarkan kepalanya ke tangan Samael dan berkata, "DEA adalah senjata yang belum sempurna."
"Hanya orang-orang yang berani mati yang bisa menggunakannya. Pasalnya, kecepatan senjata ini adalah tiga kali lipat kecepatan suara."
"Beton gedung puluhan tingkat saja hancur, apalagi tubuh manusia, siapapun yang menggunakannya tanpa perlindungan mekanik hanya bisa menjadi daging cincang!"
Samael tersenyum dan bertanya, "Jadi masalah ini? Bukan masalah chip di tanganku?"
"Apa? May belum menyelesaikan kata-katanya! Selain itu, chip itu hanyalah benda keras tidak berguna bagi May."
"Itu hanya mengatur output elektron yang memicu Emerald Partikel agar meledak saat di perjalanan. Di perusahaan, ada ribuan chip itu bukan?"
"Hahaha..." Samael tertawa, "Kau ternyata masih naif May. Chip ini tidak sesederhana itu."
"Kau tidak percaya?"
Samael segera membuka layar virtual dan menekan tanda DEA-01 disana, sebelum akhirnya chip di tangan Samael tiba-tiba menambahkan empat kaki prosthetist kecil tambahan seperti laba-laba cacat!
May membelakkan matanya, dan dia langsung mencoba mencentuh hal itu.
Dengan satu sentuhan, dia langsung mengerti komposisi pembentuk dan apa kegunaan dari hal ini!
"Siapa yang membuat ini?"
"Menurutmu siapa?"
"....Apakah Uriel? Manusia lain tidak mungkin membuatnya! Terlebih pengaturan elektro di dalamnya dengan kemampuan hacking mandiri."
Mendengar pernyataan May, Samael mengangguk: "Ini memang buatan Uriel, dan chip ini memiliki kesadaran mekanis sendiri, yang sepenuhnya aku atau Uriel kendalikan."
"Jadi, begitu....Menurutku Kakak menanam hal ini ke DEA karena satu alasan!"
Samael tersenyum dan terus mendengarkan apa yang dipikirkan May.
Dan May juga tidak mengecewakan Samael dengan kata-katanya, "Alasan itu jelas untuk mencari data!"
"DEA adalah senjata yang belum sempurna, dan pengujian tidak berlangsung lancar karena banyak orang takut untuk mati saat mengujinya!"
"Jadi, "buang" alat ini ke orang-orang barbar itu, dan mereka pasti akan menggunakannya! Disaat seperti itu, hal ini akan mencatat semuanya, dan langsung mengirimkannya ke pusat jaringan sebelum akhirnya meledakkan diri sendiri!"
"Yah, sepertinya ini memang mudah ditebak. Tapi ada hal menakutkan lain gang bisa dilakukan makhluk kecil ini."
May menjadi lebih bersemangat pada titik ini, "Apakah itu kerja sama semut dengan mata lalat?"
"Kakak, jangan katakan bahwa semua jenis hal ini memiliki pandangan yang bersamaan dan memiliki kemampuan organisir yang baik?!"
"100 poin! May benar-benar adikku yang pintar~"
"Hal ini, Cricket Spider, singkatnya CS adalah makhluk mekanis dengan kesadaran otonom, dimana masing-masing penglihatan CS dapat disalurkan ke CS yang lain."
"Misalkan, CS-01 sampai CS-99 ada di Amerika sedangkan CS-100 sampai CS-200 ada di Indonesia."
"Maka pada saat itu, di mata layar semua CS ini, akan ditampilkan 200 layar penglihatan layar secara bersamaan!"
"Ini memungkinkan kerja sama yang kompleks, tentu saja pemrosesan pembuatan ini juga sangat kompleks~"
May menganggukkan kepalanya berkali-kali, ini hampir sama dengan prinsik kerja dirinya dengan sub-system miliknya.
Hanya saja yang bertanggung jawab disini adalah pusat komputer di Surga jika May tidak salah, bukan?!
"Lalu apa rencana Kakak selanjutnya?!"