Waktu jamuan makan siang berlalu dengan cepat, dan atas perintah Samael saat ini, mereka semua kembali ke pekerjaan mereka masing-masing.
Bahkan Samael tidak terkecuali.
Dia dan Gabriel memasuki ruangan sementara untuknya sendiri dan melakukan beberapa pekerjaan kertas yang menumpuk!
Setelah satu jam bekerja, Samael mengistirahatkan tangannya dan mendatangi Gabriel dengan penasaran.
"Gabriel, apakah kau lelah ?"
"Ini tidak melelahkan, malahan saya senang karena bisa membantu My Lord." Gabriel tersenyum dengan lembut.
Melihat senyuman Gabriel, Samael tersenyum dan kagum dengan kerja keras Gabriel yang baru saja dia mulai hari ini.
Sebagai sekretaris pribadi Samael, bisa dibilang kalau beban kerja Gabriel lebih banyak dibanding Samael sendiri !!!!
"Meskpun itu agak memuakkan melihat pandangan mereka kepadaku." kata Gabriel dengan tidak nyaman.
Mendengar ini, Samael tertawa kecil dan tahu tentang masalah ini.
Kedatangan Gabriel tentu saja membuat para lelaki di kantor terpesona, dan banyak dari mereka datang ke kantor ini hanya untuk melihat ataupun berbicara dengan Gabriel!
Jika bukan karena kehadiran Samael, kemungkinan besar mereka akan menyerang Gabriel di tempat!
"Siapa yang membuatmu menjadi sempurna? Tapi, jika mereka tidak melakukan itu, aku malah akan berpikir kalau mereka tidak normal."
"Tapi My Lord, mereka menyebalkan...." kata Gabriel tidak senang.
"Lalu bagaimana denganku? Bukankah aku juga seperti itu?" tanya Samael penasaran.
Gabriel yang mendengar ini menggelengkan kepalanya dengan lembut dan berkata, "Apapun yang My Lord lakukan, di mata kami itu adalah sesuatu yang enak dilihat!"
"....Hahaha, kalau begitu aku harus berterima kasih untuk itu." Samael hanya bisa mengatakan ini.
"Baiklah, ayo pergi dulu. Aku akan membawamu ke tempat yang bagus." Samael mengatakan ini.
Mendengar ajakan Samael, Gabriel tentu saja tidak menolak dan segera menyetujuinya.
Meskipun ada beberapa kertas di meja keduanya yang belum selesai dikerjakan, tapi itu semua adalah kertas yang isinya tidak terlalu penting.
Jadi itu bisa disisihkan selama beberapa saat.
Saat keduanya keluar dari kantor, mereka disambut oleh banyak orang di sepanjang jalan keluar.
Setelah memasuki mobil, Samael membawa mobilnya menuju jalanan yang padat.
"Ngomong-ngomong Gabriel....apa kau yakin ingin pergi ke acara itu bersamaku?" Samael bertanya sembari matanya masih tertuju pada jalanan.
Mendengar ini Gabriel mengangguk serius, dan Samael yang melihat ekspresi Gabriel hanya menggelengkan kepalanya sedikit dan tidak mengatakan apapun lagi.
Setelag mengemudikan mobil selama beberapa menit, dia memarkirkan mobil didepan sebuah toko yang berlogo LV, yang artinya ini adalah toko dengan merek dagang "Louis Vuitton".
"Toko pakaian?" Gabriel terlihat bingung.
"Ada apa? Bukankah jelas, kau akan datang denganku ke acara itu nanti malam. Jelas aku harus membelikanmu beberapa pakaian bukan?" Samael bertanya dengan aneh.
"Tapi My Lord, pakaian yang saya punya sudah banyak...."
Tentu saja, pakaian itu dibeli oleh Samael untuknya secara pribadi.
Mengambil tangan kecil Gabriel, Samael membawanya masuk ke dalam dan berkata: "Ikut saja, aku memaksa !!!!"
Meskipun Gabriel malu dan tidak ingin pergi ke dalam, tapi entah kenapa dia tidak bisa menolak setelah tangannya dipegang oleh Samael, dan anehnya dia masih merasa senang dengan perlakuan ini!
Toko Louis Vuitton ini dibagi menjadi tiga lantai.
Lantai pertama adalah lantai yang dikhususkan untuk pakaian, lantai kedua untuk sepatu dan high heels, lantai tiga adalah lantai untuk tas !!!
Louis Vuitton sudah tak asing di banyak telinga dan mata orang-orang, tapi untuk mempunyainya hanyalah sesuatu yang sangat sulit!
Tentu saja karena mereka adalag merek mewah nomor satu di dunia, dan jelas harganya tidak murah bahkan hanya untuk satu barang saja !!!
"Selamat datang, Tuan dan Nyonya."
Melihat Samael dan Gabriel yang masuk, kedua wanita muda yang berjaga langsung bergegas dan menyapa mereka.
"Tuan, apakah ada yang bisa saya bantu?" Salah satu wanita itu bertanya dengan antusias.
Tapi matanya berbinar saat melihat wajah Samael dan Gabriel, karena dia merasa kalau dua sosok didepannya bukanlah sosok yang bisa dicapai oleh manusia!
Bukan hanya itu saja, dia telah mengenali Samael !!!
"Aku ingin membeli beberapa pakaian....tapi yang paling penting adalah pakaian pesta yang agak tertutup untuk malaikat cantik di sampingku." Samael tersenyum tipis saat memberitahu masalah ini.
"Oke, tolong ikuti saya !!!" Kemudian, pelayan itu membawa Samael dan Gabriel ke area pakaian wanita yang agak tertutup.
"Tuan dan Nyonya, pakaian yang kami miliki di sini adalah model terbaru yang baru diluncurkan tahun ini..." Pelayan memulai mode "penjualan" kepada keduanya.
Sayangnya Samael tidak mendengarkan, dan menatap Gabriel sambil bertanya: "Gabriel, coba yang mana yang kamu suka."
"Baiklah." Gabriel mengangguk dan pergi berkeliling untuk mencari beberapa pakaian.
Melihat kepergian Gabriel, Samael segera didatangi oleh beberspa wanita yang ada di tempat itu!
Tanpa terkecuali, wanita yang ada disana adalah wanita cantik, dan tentu saja mereka mengenal Samael!
"Samael !!!"
"Baiklah, jangan berisik disini...." Samael mengatakan ini dengan ringan dan berkata: "Karena jumlahnya sedikit, aku bisa memenuhi beberapa permintaan kalian!"
"Benarkah?!" semuanya berteriak bersamaan.
Samael mengangguk, dan berkata: "Tapi jangan berisik, dan jangan sebarkan masalah ini ke media....bisakah kalian menjanjikan hal ini?"
"Tentu saja !!!!"
Mendengar ini, sesi pertemuan offline Samael dimulai, sedangkan Gabriel sedang sibuk dengan beberapa petugas yang cemburu karena tidak bisa berfoto dengan Samael karena harus memberi penjelasan pakaian pada Gabriel.
Gabriel jelas melihat ini, tapi dia hanya tersenyum dan terkekeh pelan.
"My Lord terlalu baik", itulah kata-kata yang dia ucapkan!
Setelah Samael melakukan sesi pertemuan offline tertutup, mereka masih tidak pergi dan Samael hanya bisa memanfaatkan wilayah disini untuk membubarkan mereka.
Dia menyuruh mereka semua memilih pakaian yang cantik dan seksi menurut mereka, dan dialah yang akan membayar satu pakaian dari pakaian yang mereka inginkan.
Jumlah wanita disana hanya sekitar 4, jadi tidak terlalu boros di kantong.
Rencana ini berhasil, dan Samael dibiarkan sendiri saat ini !!!
Setelah berjalan tanpa tujuan, matanya tertuju pada sebuah pakaian yang menurutnya sangat cantik dan indah.
"Pakaian itu, berapa?" tanya Samael pada petugas disana.
Petugas disana menjelaskan dengan detail, dan Samael puas dengan penjelasan yang termasuk dari bahan dan pembuat pakaian itu.
"Aku membelinya!"
Sambil mengeluarkan kartu ATM miliknya, dia mengatakan ini pada petugas.
Petugas itu terkejut sesaat dan akhirnya segera mengambil kartu dan pergi dengan cepat.
Alasan dia terkejut karena dua hal, pertama karena pakaian itu terlalu mahal, dan yang kedua karena tidak banyak wanita yang suka model yang seperti itu saat ini!
"Jika Gabriel memakai ini ke pesta, itu pasti bagus." pikir Samael dengan senyum
Faktanya, Samael berniat membawa Lilith atau Asmodeus ke pertemuan itu karena mereka lebih terbuka dibanding Gabriel.
Tapi setelah melihat pakaian itu, Samael memutuskan untuk pergi dengan Gabriel !!!