Chapitre 502: Ahoge adalah Simbol Raja!
"Ahoge adalah Simbol Raja!"
Mendengar kata-kata Samael, Freya dan pelayan yang lain tidak bisa menahan kedutan di bibir atau bahkan di mata mereka!
Kenapa saat mereka mendengar kalimat itu, ditambah dengan goyangan ahoge di atas kepala Samael...
Kata-katanya terlihat sangat serius!
Samael melipat kedua tangannya di depan dadanya dan mengangguk puas, "Itu benar, Ahoge memang simbol sebenarnya untuk menjadi Raja!"
Tapi pada saat dia mengangkat kepalanya dan melihat ahoge yang bergerak-gerak kecil di atas kepalanya...
Dia tidak bisa menahan bisikan, "Jika ini dicabut, akankah aku akan menjadi Alter...maksudku, Tiran?"
Mengambil ahoge di atas kepalanya dan menggenggamnya, Samael mencoba menariknya sejenak...
"Tidak! Ini adalah hal yang berharga! Harus dijaga! Bahkan Ksatria Meja Bundar harus menghargai rambut kusam Raja Arthur !!!–"
Plop, Plop~
Ahoge Samael juga terlihat mengangguk ke kanan dan kiri atas kata-kata ini, dan itu benar-benar membuat Freya gemas!
Dia segera menekan ahoge itu, melumasinya dengan gel rambut dan segera mencoba menidurkannya...
Plop!
"Kenapa masih muncul?..."
Fenomena aneh ahoge itu membuat Freya terdiam, tapi dengan keras dia masih berusaha menidurkannya ke.bali agar tidak terlihat aneh !!!—
Lagipula saat ini adalah pengangkatan Samael sebagai Raja.
Jika rambut kusam ini tiba-tiba muncul di saat-saat serius, itu akan menjadi hal yang memalukan bagi Inggris!
Samael hanya mengikuti arus yang dibuat oleh gerakan kasar Freya pada rambutnya, namun saat ini, dia sebenarnya sedang berbicara dengan May.
Isinya seperti ini:
"Katakanlah adikku, apakah kau yang mengubah rambutku?" Sambil melirik ke May.
May memiliki mata busar dan polos, "Mana mungkin itu aku? Aku bersih~~"
"Hmm..." Mata Samael dan mata besar May saling berpapasan~
Tapi pada saat ini, May muncul di kepala Samael dan menyentuh ahogenya: "Ini adalah bagian tubuh lain dari Kakak sekarang~"
"Bukankah itu lucu?~~"
Samael hanya memikirkan ini sambil menopang dagunya, "Ahoge seharusnya menjadi ciri fisik yang menunjukkan tingkat kepolosan yang signifikan dalam kepribadian karakter."
"Apakah kedatangan ahoge ini merupakan tanda bahwa aku harus tampil sebagai pria yang lurus, bertanggung jawab, dan sangat kompeten?"
"Ah? Kakak mengatakan ini adalah tanda dari Kakek padamu?"
"...." (Samael)
"...." (May)
"Sial! Kakek Bajingan !!!–" x2
Keduanya langsung menyumpahi Kakek Dewa yang saat ini terbatuk karena melihat Live langsung kejadian keduanya!
Dengan sedikit rasa kesal di kepalanya, dia menyumpah: "Percaya atau tidak, aku akan benar-benar menendang bokong dua cucu sialan ini!"
Sementara itu, kembali ke sisi Samael, May yang sudah tenang bertanya: "Jadi kembali ke pertanyaan tadi Kakak..."
"Apakah Kakak ingin menjadi polos?"
"...." (Samael)
"...." (May)
"Meh, bagaimana mungkin..." x2
--------
Sementara itu di luar Istana, di daerah danau yang indah dan penuh dengan aroma rumput, air, dan tanah basah...
Terlihat sosok Sophie yang masuk ke danau dengan pakaian putih murni yang indah.
Sementara di sekelilingnya, terlihat sekelompok ksatria yang tingkatnya sangat tinggi!
Disana, beberapa dari mereka berbisik dengan mata lurus kedepan, "Kau tahu apa yang dilakukan calon Ratu kita ini?"
"Bagaimana aku tahu?" (Ksatria A)
"Ah, aku rasa aku sedikit tahu. Calon Ratu, maaf, maksudku, Ratu ini sepertinya memiliki gosip meminta bantuan pada Peri Danau untuk bisa mencapai posisinya sekarang." (Ksatria B)
"Hah..Bagaimana bisa ada Peri Danau. Kau hanya menghayal..." (Ksatria D)
Para ksatria itu tertawa kecil, namun pada saat ini, salah seorang ksatria wanita berkata: "Kenapa kalian tidak percaya pada Ratu? Jika Malaikat Jatuh ada, kenapa tidak ada Peri Danau?"
"...."
"Lalu, apakah legenda Raja Arthur juga benar ada? Maksudku, cerita ini ada kaitannya dengan Tuhan bukan? Pencarian Holy Grail, kalian tidak ingat?" (Ksatria B)
"Hentikan omong kosong kalian, kita disini untuk memastikan keselamatan Ratu. Bahkan jika Raja Samael terlihat lembut di luar... jika ada masalah dengan Ratu, kita masih akan terkena hukuman !!!"
Setelah mendengar ini, semuanya tegang dan mata mereka akhirnya tidak meninggalkan sosok Sophie yang saat ini sudah mulai menenggelemkan tubuhnya ke air danau!
Sama seperti sebelumnya, hanya kepalanya saja yang tersisa, dan di dalam air, tangannya tergenggam di depan dadanya dan matanya tertutup rapat.
"Peri Danau yang terhormat, terimalah salamku."
Pada saat Sophie mengatakan ini, genangan air yang tenang tiba-tiba beriak, dan sedikit guncangan di air terlihat!
Mata para ksatria membelak...
Apakah benar-benar ada Peri Danau?!
Sophie yang merasakan ini akhirnya membuka matanya, dan kata-kata di genangan air yang mulai tenang terlihat di matanya.
[Permintaanmu telah berakhir, apakah kau ingin mengakhiri kontrak ini?]
Sophie menarik nafas dalam-dalam dan akhirnya mengangguk tenang dengan senyuman tenang: "Samael yang Anda kirim telah memenuhi keinginan Saya, terima kasih."
Tulisan di air berubah, [Kalau begitu berikan pendapatmu tentang ini]
"Aku...sangat terkejut, senang, disaat yang sama juga sakit. Tapi, aku tahu ini semua perlu, darah mereka yang keluar...akan aku manfaatkan dengan baik bagi masa mendatang !!!"
Memikirkan Samael, Freya, Ratu...maksudku Victoria dan yang lainnya..
Sophie menunjukkan senyuman indah, "Saya sudah sangat puas dengan ini, Peri Danau, aku sangat menghargai bantuanmu."
[....]
Tulisan di air tidak muncul selama beberapa saat sampai akhirnya itu muncul lagi, dan tertulis;
[Dipenuhi, dan ulasan darimu telah dikonfirmasi. Sophie Corsfield, kontrak telah diakhiri, selamat tinggal]
"Ya! Sampai jumpa, Peri Danau yang terhormat !!!—"
Danau tiba-tiba menjadi tenang kembali, dan akhirnya Sophie menarik nafas panjang dan perlahan berjalan kembali ke daratan.
Ksatria wanita disana segera mengambil handuk dan menutupi tubuh basah Sophie disana dengan cepat!
Tapi pada saat ini, seorang ksatria tiba-tiba berteriak!
"Siapa disana?!"
État de l’alimentation hebdomadaire
-- Classement
Power Stone 
-- Power
stone