Dimas mendinginkan kepalanya di ruang kerjanya. Hatinya sangat kesal. Mendengar Diego menginginkan Flo. Harusnya Dimas berterima kasih dengan Diego, karena dia bisa membuat Flo menjauh. Tapi kenapa malah kekesalan yang dia dapat. Astaga, Dimas benar-benar tidak habis pikir dengan hatinya. Kadang berlagak tak butuh, tetapi sejatinya merindu dan membutuhkan Flo. Belum juga selesai dengan fikirannya, Dimas dikejutkan dengan ketukan yang berasal dari pintu ruang kerjanya.
"Masuk" perintah Dimas
Muncul sosok Flo yang menjadi sumber perdebatan dan kekesalan di hatinya.
"Maaf Dim, aku ganggu. Tadi aku mau minta file penjualan cookies aku di cafe ini selama sebulan terakhir. Tadi aku telfon Rafiz, katanya data-data penjualan ada di kamu" jelas Flo
"Kamu bisa duduk dulu, aku segera cari file-nya" pinta Dimas