Chapitre 43: Empat Puluh Dua

Salsha tengah tergeletak di brankar rumah sakit sementara Aldi tengah duduk berhadapan dengan dokter yang tadi memeriksa keadaan Salsha.

"Gimana keadaan teman saya, Dok?"

Dokter yang memeriksa keadaan Salsha tersenyum tipis. "Pasien tidak kenapa-napa. Hanya saja maghnya memang kumat karena terlambat makan. Nanti juga akan sembuh jika sudah minum obat."

Dokter itu menuliskan resep obat untuk Salsha dan memberikannya kepada Aldi. "Ini obatnya. Bisa di tebus di apotik bawah."

Aldi mengambil kertas yang berisi resep obat dan membacanya. Setelah merasa semua sudah selesai, Aldi berdiri dan pamit untuk pulang.

"Kalo begitu kami permisi, Dokter," kata Aldi sopan.

"Baik, silahkan," balas Dokter itu dengan senyum tipis.

Aldi balas tersenyum dan mendekati Salsha. Aldi membantu Salsha untuk bangun dari tidurnya.

"Lo bisa jalan?" tanya Aldi.

"Bisa, gue udah sedikit enakan, kok."

Kemudian Aldi dan Salsha keluar dari ruangan itu dan ingin membayar biaya administrasinya.