Chapitre 197: Nomor Asing yang Sama

Jalanan di sore hari cukup lenggang untuk beberapa orang yang ingin kebut-kebutan di jalan raya. Beberapa kendaraan pun ada yang terlihat santai dan menikmati jalanan yang lumayan banyak didominasi oleh kendaraan roda dua tersebut. Meski banyak yang melintas, tapi sudah ada sepuluh menit tidak ada yang berbelok ke arah toko bunga milik May.

Kesuntukan dan kekosongan yang ada menjadi waktu yang pas untuk membunuh waktu dengan mengunyah camilan yang dibelinya tadi pagi sebelum berangkat. Daripada hanya mendengar bunyi detik dari jarum jam, maka diramaikan lagi dengan suara kriuk dari mulut yang tengah mengunyah dan suara kresek dari bungkus ketika tangan menasuki dan keluar dari sana.

May benar merasa bosan karena Wega pergi mengantar beberapa pesanan bunga. Mario pegawainya kebetulan sedang melakukan pengantaran buket, jadilah Wega yang pergi karena memang didesak oleh sang pembeli. Lebih-lebih pembeli sudah melakukan transfer, jadi mau tak mau harus dituruti permintaannya.