"Apakah dia cantik?" Donni bertanya lagi. Sekedar ingin melepaskan ketegangan yang terjadi diantara mereka berdua.
"Sangat cantik, anggun, dan lemah lembut." Jawab Agnes sambil tersenyum. Seolah wajah Calista berada di hadapannya dan dia bisa meraba wajah itu lekat-lekat.
"Pasti dia mirip sekali denganmu." Donni tersenyum tipis. Dia tidak bisa berada di sisi anak perempuan, yang semua daddy inginkan untuk menjadi pelindung anak perempuannya.
Agnes tahu kegelisahan yang ada di hati Donni. Dulu dia membawa pergi anak mereka karena kesalah pahaman yang dibuat oleh orang yang tidak menyukai hubungan mereka berdua. Sedikti banyak Agnes merasa bersalah, Donni pun tidak menyalahkannya dan itu membuatnya semakin merasa bersalah.